Dok gimana caranya untuk mengakhiri tanpa menyadari dan cepat ?
saya sudah cape untuk hidup, saya merasakan hal yang saya hadapi sangat berat
... Lihat Lainnya
Tashiika確か
2 tahun yang lalu
Cemas dan mual ketika melihat banyak darah.
Halo dokter, saya siswi SMA umur 17, awalnya saya menyadari bahwa saya takut darah adalah saat tangan saya digigit dan dicakar kucing saya lalu keluar darah yang sangat banyak, sama merasa lemas, mual, pusing, saya sendiri juga kaget dengan reaksi yang saya alami ini, apalagi sebelum-sebelumnya saya gak pernah mengalami hal tersebut ketika melihat banyak darah dalam film ataupun anime. Saya pun juga gak punya ketakutan dengan jarum suntik. Apa saya benar-benar fobia darah atau apa ya dok? Karena saya sebagai perempuan yang sudah baligh juga sering melihat darah tetapi itu tidak membuat sama bereaksi berlebihan. Saya hanya bereaksi saat luka dengan darah yang keluar banyak dan ketika melihat anggota tubuh terpotong secara langsung (saya pernah lihat kejadiannya dengan mata kepala saya sendiri, dan saat itu juga saya sudah menyadari bahwa saya fobia darah).
4
44
1 komen
1 komentar
Terbaru
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Halo, terima kasih untuk pertanyaanya.
Setiap individu memiliki pengalaman tersendiri yang membekas di ingatan sehingga menimbulkan trauma, ketakutan berlebihan, dan sebagainya, bahkan bisa saja mengganggu dalam menjalani keseharian.
Perlu diketahui bahwa untuk mendiagnosa seseorang mengalami gangguan mental memerlukan pemeriksaan mendalam oleh ahlinya, sehingga anda tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa diri sendiri).
Sejauh ini anda sudah mulai mengenali situasi dan kondisi yang membuat anda merasa takut dan cemas berlebihan. Selain itu anda perlu mengenali lebih jauh efeknya terhadap diri anda. Kemudian anda dapat melakukan relaksasi pernapasan saat pikiran dan emosi tersebut muncul sehingga anda merasa tenang kembali. Anda perlu memberanikan diri dan mencoba menghadapinya secara perlahan, lalu anda dapat menanyakan kembali ke diri anda mengenai ketakutan tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan merupakan fakta yang akan terjadi atau hanya asumsi anda saja?”, sehingga membantu anda untuk menciptakan persepsi baru terkait ketakutan anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.