Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaCemas Berlebih
Dok, saya seringkali mencemaskan hal yang sama, padahal sesuatu yang saya cemaskan atau takutkan tidak pernah terjadi tapi saya selalu saja merasa cemas berlebihan hingga dada saya terasa sesak, jantung berdebar lebih kencang, dan dalam pikiran saya dipenuhi dengan hal hal yang saya takutkan, kadang tanpa sadar mulut saya ikut berucap tak jelas seperti apa yang ada dipikiran saya. Berat badan saya turun 8 kg hanya karna hal ini, rambut saya rontok parah, tapi yang paling menyiksa adalah rasa sesak di dada dan jantung yang berdebar kencang yang hampir tiap hari saya rasakan, kira² saya kenapa ya dok? Dan apa yang harus saya lakukan untuk menanganinya?
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.
Untuk mendiagnosa kondisi mental seseorang diperlukan asesmen/ pemeriksaan mendalam oleh professional sehingga tidak dianjurkan untuk self diagnose.
Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.
Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selanjutnya menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani
dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Berdasarkan deskripsi yang Anda berikan, kemungkinan Anda mengalami gangguan kecemasan yang serius. Gejala yang Anda alami, seperti rasa cemas berlebihan, sesak di dada, jantung berdebar kencang, penurunan berat badan, dan rambut rontok, dapat menjadi tanda-tanda gangguan kecemasan yang perlu ditangani.Ada beberapa jenis gangguan kecemasan yang mungkin Anda alami, seperti gangguan kecemasan umum, gangguan panik, atau gangguan kecemasan sosial. Untuk mengetahui dengan pasti kondisi Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog yang dapat melakukan evaluasi dan memberikan diagnosis yang tepat.
Untuk mengatasi gangguan kecemasan, terdapat beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
Konsultasikan dengan dokter atau psikolog: Dapatkan bantuan profesional untuk mengevaluasi kondisi Anda dan memberikan penanganan yang sesuai.
Terapi psikologis: Terapi kognitif perilaku (CBT) atau terapi lainnya dapat membantu Anda mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang memicu kecemasan.
Olahraga dan relaksasi: Lakukan aktivitas fisik secara teratur dan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk mengurangi kecemasan.
Hindari pemicu kecemasan: Jika ada situasi atau hal yang memicu kecemasan Anda, cobalah untuk menghindarinya atau menghadapinya dengan cara yang lebih positif.
Jaga pola tidur dan nutrisi yang sehat: Tidur yang cukup dan pola makan yang seimbang dapat membantu menjaga keseimbangan emosi dan fisik.
Dukungan sosial: Cari dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan yang dapat memberikan dukungan dan pemahaman.
Ingatlah bahwa setiap individu berbeda, dan penanganan yang tepat dapat bervariasi untuk setiap orang. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Related content