Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaCape dengan kehidupan
Assalamu'alaikum dok. Sedikit cerita aja si,hmm kan rumah itu tempat nyaman bagi kita, tpi ko bagi saya tdk nyaman. Semenjak saya tinggal kedua ortu saya, saya merasa tdk nyaman tinggal sama sodara saya, bahkan saya di suruh2 mulu, pelampiasan ny dia, trs serba salah mau ini itu , saya merasa cape sama kehidupan, kadang mikir mau mengakhiri saja. Tpi tdk semudah itu. Saya 2 bersaudara Kka saya sudah punya anak, dan anak ny aja selalu dimarahin pdhl msh anak kecil wajar klo anak2 msh lari2 kesana kesini. Tpi sama cucu ny dia sendiri malah di sayang2 di ajak maen, kaya di bandingkan. Iya si cucu kesayangan nya dia. Pokok ny rumah itu Tidak Nyaman bagi Saya
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kami dapat memahami kesulitan dan ketidaknyamanan yang anda alami. Tentu tidak mudah melewatinya sendirian. Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Perlu disadari bahwa bagaimana pun kondisi lingkungan, maka akan mempengaruhi kondisi mental kita. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang mendukung, maka orang tersebut relatif lebih nyaman dalam menjalani keseharian. Sebaliknya, apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri teradap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan yaitu menyadari kelebihan yang anda miliki dan fokus mengembangkan hal tersebut sehingga anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Selain itu, anda dapat menuliskan jurnal harian secara berkala setiap hari sebagai bentuk katarsis atau peluapan emosi. Temukan pula minimal 3 hal yang dapat anda syukuri setiap harinya (hal besar, maupun hal kecil dan sederhana) sehingga anda dapat menemukan makna hidup sekecil apapun itu.
Anda tidak perlu ragu untuk mengunjungi psikolog, agar mendampingi anda mengatasi kondisi tertekan tersebut.
Saya bisa memahami kondisi yang anda alami saat ini, semoga jawaban di atas dapat membantu, serta membantu pula agar anda lebih siap menghadapi kenyataan yang terjadi.
waktu itu ibu saya sakit sampai keluarga kami udah nggak punya uang lagi untuk biaya sekolah aku. Di daerah aku waktu itu SMP masih bayar, sedangkan di dki itu sudah gratis, jadi aku tinggal sama mereka.
Aku 'dikasih makan' dan menumpang di rumah saudara ini. Aku selalu direndahkan.
pokoknya tidak ada hari aku libur. Aku bangun jam 4.30 pagi, kerja bantu tante karena dia punya usaha, lalu berangkat sekolah jam 6 pagi, pulang sekolah jam 12, langsung bantu tante lagi sampai jam 9.30 malam. begitu setiap hari, sabtu-minggu full bantu mereka. Aku bahkan nggak punya waktu mengerjakan pr, karena di luar kerja itu, aku juga harus cuci bajuku sendiri.
proses itu aku jalani dari smp sampai lulus sma. sekolahku full gratis, tapi aku tetap dianggap berhutang budi sama mereka, walau aku dipekerjakan habis-abisan seperti itu. aku lulus kuliah juga beasiswa full plus biaya hidupnya.
Sekarang aku sudah hidup sendiri, bisa membiaya hidup sendri, sudah berapa tahun sejak masa-masa kelam itu, tapi baru 2 tahun lalu aku bisa mulai berdamai sama memori itu.
Aku harap kamu menemukan jalanmu ya. semangat terus. terkadang menuliskan keluh kesah secara anonim begini bisa sedikit membantu melegakan uneg di dada. @ user name aku aja kalau mau saling curhat yaaa.