Hallo dokter, bagaimana cara bundir tanpa rasa sakit?
Saya sudah tak kuat hidup, daya mentalku tak bisa saya atasin.
🔥 Diskusi Menarik
Anak saya dapat bullying dari beberapa teman kelasnya, karena mendapatkan peringkat pertama di kelasnya. Sekarang semangat belajarnya jadi berkurang. Apa yang harus saya lakukan?terimakasih
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Hendri Susanto, terima kasih untuk pertanyaannya.
Terjadinya bullying di lingkungan sekolah selalu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua, terutama jika anaknya yang menjadi korban. Anak yang mengalami bullying akan merasa tidak nyaman berada pada lingkungan tersebut sehingga mempengaruhi perilaku yang ditampilkan, atau bahkan akan berdampak pada kondisi mental buruk yang berlanjut hingga dikemudian hari jika tidak segera diatasi.
Saat ini, pelaku bullying tidak hanya fokus pada kekurangan seseorang, tetapi hal yang menjadi kelebihan dari orang tersebut menjadi bahan target bullying. Misalnya dalam hal ini, prestasi yang seharusnya menjadi kebanggaan anak dan orang tuanya, justru menjadi bahan bullying bagi pelaku. Hal tersebut menjadi situasi yang membuat anak tidak nyaman, dan juga mengganggu kegiatan sehari-harinya. Dampak dari perilaku bullying bagi anak, yaitu motivasi berprestasi menurun, sering murung, sering menangis, atau bahkan sampai tidak mau sekolah.
Perlu diketahui bahwa anak yang menjadi korban bullying, pada dasarnya akan berusaha dan belajar untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri. Dengan demikian, anda sebagai orang tua tidak dianjurkan untuk memarahi atau memukul anak karena ketidakberaniannya membela diri sendiri. Hal tersebut hanya akan memperburuk kondisinya jika dilakukan. Sebagai orang tua, sebaiknya beri kesempatan kepada anak untuk berproses, tetapi tetap dalam pendampingan dan pengawasan anda. Anda juga tidak perlu memarahi pelaku bullying, tetapi anda bisa mendiskusikan hal tersebut kepada orang tua pelaku dengan meminta bantuan pihak sekolah.
Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mendampingi anak korban bullying, yaitu membangun komunikasi terbuka dan hangat dengan anak agar anda lebih memahami kondisi, pikiran dan perasaan anak. Selain itu, dengan komunikasi terbuka, anak juga menjadi terbuka untuk menceritakan pikiran dan perasaannya. Anda juga perlu melatih anak untuk berani menyampaikan kebenaran dan membela diri saat dibully. Anda juga dapat memberikan pemahaman kepada anak bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihan, sehingga anak mulai memahami kondisinya dan temannya. Hal yang tidak kalah penting adalah membantu anak untuk fokus pada kelebihan yang dimiliki, dan membantu anak menyadari bahwa hal tersebut dapat dibanggakan karena ia berharga dengan apa yang dimiliki. Dengan demikian, harga diri anak dapat meningkat, serta dapat mengembangkan perasaan cinta akan diri sendiri, baik itu pada kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Hargai setiap proses yang dijalani oleh anak, serta berikan apresiasi atas perilaku baik yang ditampilkan anak (misalnya pujian, pelukan, dan sebagainya) agar anak termotivasi mempertahankan dan mengulang kembali perilaku baiknya.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak/ psikolog pendidikan jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.