Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat Lainnyabohong
Dok, sy lgi curiga kalo suami sy pernah berhubungan intim selain sy
pernah sy tanyakan tapi jawabnya mukanya datar ky lagi bohong
karna suami sy suka bohongin sy
da itu firasat sy benar klo dia lg bohong,
tapi klo sy tanyakan lg takut berantem
sy hrus gmn dok??
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.
Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.
Permasalahan yang didiamkan dan dipendam oleh masing-masing, hanya akan menjadi pembahasan berulang di kemudian hari dan bisa saja meledak sewaktu-waktu bagaikan “bom waktu”. Ada baiknya anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati agar menemukan solusi terbaik bersama (misalnya liburan bersama ke tempat favorit, makan malam berdua, moment pillow talk, dsb). Ketika berkomunikasi menggunakan “I message”.
Kemudian anda dan pasangan dapat saling mengenali bahasa cinta masing-masing, serta melakukan ritual yang menjadi kesepakatan bersama misalnya memeluk dan mengucapkan kata cinta sebelum dan bangun tidur, sebelum dan berangkat kerja, dll. Selain itu, perlu dibahas juga terkait hubungan seksual dalam pernikahan anda. Perlu juga merencanakan mencoba hal-hal baru bersama agar semakin terasa keintimannya.
Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya sangat memahami perasaan Anda saat ini. Menemukan bahwa pasangan Anda mungkin berbohong adalah pengalaman yang sangat menyakitkan dan bisa membuat Anda merasa cemas, bingung, dan bahkan marah. Rasa curiga yang Anda alami adalah hal yang wajar, terutama ketika kepercayaan dalam hubungan mulai terguncang. Mari kita coba untuk menganalisis situasi ini dengan lebih mendalam dan mencari solusi yang dapat membantu Anda.Pertama-tama, penting untuk mengidentifikasi dan menganalisis situasi yang Anda hadapi. Kebohongan dalam sebuah hubungan, terutama dalam pernikahan, dapat merusak fondasi kepercayaan yang telah dibangun. Ketika Anda merasakan bahwa suami Anda berbohong, itu bisa menjadi tanda bahwa ada masalah yang lebih dalam yang perlu diatasi. Kebohongan sering kali muncul dari ketidakmampuan untuk menghadapi konflik atau ketidaknyamanan dalam hubungan. Dalam kasus ini, mungkin suami Anda merasa tertekan atau tidak nyaman untuk berbagi kebenaran, sehingga memilih untuk berbohong sebagai jalan keluar.
Dari sudut pandang psikologis, kebohongan yang berulang dapat mengarah pada masalah yang lebih serius, seperti kecemasan, depresi, atau bahkan gangguan hubungan yang lebih dalam. Jika kebohongan ini berlanjut tanpa adanya komunikasi yang terbuka, bisa jadi ini akan berujung pada keretakan hubungan yang lebih besar. Anda berhak untuk merasa aman dan dihargai dalam hubungan Anda, dan penting untuk mengingat bahwa Anda memiliki nilai dan layak mendapatkan kejujuran dari pasangan Anda.
Saya ingin mengakui dan menguatkan Anda. Rasa curiga dan ketidakpastian yang Anda rasakan adalah hal yang sangat manusiawi. Anda berhak untuk merasa dicintai dan dihargai, dan tidak ada yang salah dengan menginginkan kejelasan dalam hubungan Anda. Mari kita lihat beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk mengatasi situasi ini.
Mencari Tahu Alasan di Balik Kebohongan: Cobalah untuk memahami mengapa suami Anda mungkin merasa perlu untuk berbohong. Apakah ada ketakutan atau kekhawatiran yang mendasarinya? Mungkin dia merasa tidak nyaman untuk berbagi informasi tertentu. Mengajak dia untuk berbicara dalam suasana yang tenang dan tidak menghakimi bisa membantu.
Membangun Komunikasi yang Terbuka: Keterbukaan adalah kunci dalam hubungan. Cobalah untuk berbicara dengan suami Anda tentang perasaan Anda tanpa menyalahkan. Gunakan kalimat yang dimulai dengan "Saya merasa. " daripada "Kamu selalu. ". Ini dapat membantu mengurangi defensif dan membuka ruang untuk diskusi yang lebih konstruktif.
Mengelola Emosi: Ketika Anda merasa marah atau cemas, penting untuk mengelola emosi Anda. Cobalah teknik pernapasan dalam atau meditasi untuk menenangkan pikiran Anda sebelum berbicara dengan suami Anda. Jika Anda merasa sulit untuk mengendalikan emosi, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional, seperti terapis atau konselor.
Mencari Bantuan Profesional: Jika situasi ini terus berlanjut dan Anda merasa tidak dapat mengatasinya sendiri, mungkin sudah saatnya untuk mencari bantuan dari seorang psikolog atau konselor pernikahan. Mereka dapat memberikan perspektif yang lebih netral dan membantu Anda berdua menemukan cara untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
Membangun Kembali Keintiman: Setelah Anda berdua dapat berbicara dan menyelesaikan masalah, penting untuk membangun kembali keintiman dalam hubungan Anda. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama yang menyenangkan, seperti berkencan atau melakukan hobi bersama. Ini dapat membantu memperkuat ikatan emosional Anda.
Mendukung Diri Sendiri: Selain mencari dukungan dari pasangan, penting juga untuk memiliki jaringan dukungan dari teman atau keluarga. Berbicara dengan orang-orang terdekat tentang perasaan Anda dapat memberikan perspektif dan dukungan yang Anda butuhkan.
Aktivitas yang Membangun Diri: Cobalah untuk terlibat dalam aktivitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan mental Anda, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang Anda nikmati. Ini dapat membantu mengalihkan pikiran Anda dari kecemasan dan memberikan rasa pencapaian.
Ingatlah bahwa setiap hubungan memiliki tantangan, dan mengatasi masalah ini memerlukan waktu dan usaha dari kedua belah pihak. Anda berhak untuk merasa aman dan dicintai dalam hubungan Anda. Jangan ragu untuk mencari dukungan profesional jika Anda merasa perlu. Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda.
Akhir kata, saya ingin menekankan bahwa Anda memiliki nilai yang tak ternilai dan layak mendapatkan cinta dan kejujuran dalam hubungan Anda. Setiap langkah yang Anda ambil untuk memperbaiki situasi ini adalah langkah menuju pertumbuhan dan pemahaman yang lebih baik. Teruslah berjuang untuk diri Anda dan hubungan Anda, dan ingat bahwa Anda memiliki dukungan di sekitar Anda.
Related content