Bertahan atau pergi?

Saya sangat mencintai suami saya . Akan tetapi , ia terus menerus mengejar dan mengganggu adik kandung saya yg tinggal serumah , saat saya tidak ada di rumah hampir saja suami saya mencium adik saya, dan saya menemukan chat rayuan rayuan nya kepada adik saya , ia mengatakan bahwa sangat sulit melupakan atau menghilangkan fikiran dan hasrat kepada adik saya , saya sangat depresi.

Suami saya sudah memohon maaf kepada saya dan keluarga . Ia mengakui semuanya , dan berjanji tidak akan mengulanginya. Keluarga saya menyarankan untuk mencoba memperbaiki rumah tangga kami , lalu saya tinggal bersama lagi.

Setelah 2 minggu kami bersama , saya selalu mimpi buruk , ketakutan , cemas , karna saya sangat khawatir , bagaimana jiga hal yang sama terulang kembali ? , saya pasti akan lebih hancur dari ini .

Kami sempat berpisah , saat kami jauh rasa nya ada yg hilang dalam hidup saya . Terasa sepi , tidak ada semangat hidup , rindu yg tidak bisa saya pungkiri , anak yg terus menangis menanyakan keberadaan ayah nya , dan semua itu membuat saya benar benar terpukul .

Bagaimana saya bisa melupakan semua yg telah terjadi?

Apakah saya bisa memaafkan ?

Apakah saya bisa kembali hidup normal? Tidur normal , bekerja dengan normal , makan enak lagi? Yg selama beberapa minggu ini saya seperti mayat yang masih di beri nafas .

Setelah kejadian ini, jika siang saya tidur seharian , jika malam saya bergadang dan menangis , saya tidak bisa melakukan apapun , bahkan untuk bangun , makan dan aktifitas lainnya . Bahkan setelah saya tinggal bersama kembali dengan suami saya , keadaan itu masih tetap tidak berubah .

Namun setidak nya setelah suami saya tinggal bersama saya , ada yg mengurus anak saya .

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
28
1
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Tentu tidak mudah berada dalam kondisi seperti yang anda ceritakan. Kami sangat mengapresiasi upaya anda untuk mempertahankan hubungan.


Dalam membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi serta dapat saling menghargai, dan saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi yang demikian, secara tidak langsung dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.

Menghadapi pasangan seperti yang anda ceritakan memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi tetap dikomunikasikan dengan pasangan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Jika diperlukan mintalah bantuan pihak keluarga yang mampu dianggap netral dan bijaksana sebagai penengah.


Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Saya memahami bahwa Anda sedang mengalami situasi yang sangat sulit dan membingungkan dalam hubungan pernikahan Anda. Saya tidak bisa memberikan saran yang akurat dan rinci tanpa mengetahui lebih banyak tentang konteks dan latar belakang hubungan Anda. Namun, saya dapat memberikan beberapa pertimbangan umum yang mungkin dapat membantu Anda.:
  1. Komunikasi terbuka: Penting untuk berbicara dengan suami Anda tentang perasaan dan kekhawatiran Anda. Jelaskan betapa terluka dan terganggunya Anda dengan perilakunya terhadap adik kandung Anda. Diskusikan apa yang Anda harapkan dari hubungan Anda dan cari solusi bersama.

  2. Pertimbangkan terapi pernikahan: Jika Anda merasa sulit untuk mengatasi masalah ini sendiri, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang terapis pernikahan. Terapis dapat membantu Anda dan suami Anda untuk memahami masalah yang mendasari dan bekerja menuju pemulihan dan perbaikan hubungan.

  3. Pertimbangkan keamanan dan kesejahteraan Anda: Jika suami Anda terus mengganggu dan tidak menghormati batasan Anda, penting untuk mempertimbangkan keamanan dan kesejahteraan Anda sendiri. Jika Anda merasa dalam bahaya atau tidak aman, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari keluarga, teman, atau lembaga yang dapat memberikan dukungan dan perlindungan.

  4. Beri waktu untuk pemulihan: Proses pemulihan dari pengkhianatan dan kepercayaan yang rusak membutuhkan waktu. Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan tentang apakah Anda bisa memaafkan atau melanjutkan hubungan. Beri diri Anda waktu untuk memproses emosi Anda dan mempertimbangkan apa yang terbaik bagi Anda dan anak-anak Anda.

  5. Jaga kesehatan mental dan emosional Anda: Dalam situasi yang sulit seperti ini, penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosional Anda. Cari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental jika Anda merasa perlu. Juga, cobalah untuk menjaga rutinitas sehari-hari seperti tidur yang cukup, makan dengan baik, dan berolahraga untuk membantu menjaga keseimbangan emosional Anda.

Ingatlah bahwa saya hanya memberikan saran umum berdasarkan informasi yang Anda berikan. Setiap situasi adalah unik, dan penting untuk mencari bantuan dari profesional yang dapat memberikan panduan yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan