🔥 Diskusi Menarik

Bagaimana Sih Mengatasi Stres Berkepanjangan? Yuk Tanya Psikolog di Komunitas

Stres berkepanjangan bisa memicu Burnout Syndrome lho, sebuah kondisi ketika seseorang merasa kelelahan secara emosional, fisik, dan mental.


Burnout terjadi ketika kamu merasa kewalahan, terkuras secara emosional, dan tidak mampu memenuhi tuntutan terus-menerus. Efek negatif dari burnout bisa meluas ke setiap bidang kehidupan —termasuk rumah, pekerjaan, dan kehidupan sosial Anda. Burnout juga dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada tubuh Anda yang membuat Anda rentan terhadap penyakit seperti pilek dan flu.


Bagaimana mengatasi stres untuk mencegah terjadinya burnout syndrome? Yuk tanya Psikolog di kolom komentar.

Bagaimana Sih Mengatasi Stres Berkepanjangan? Yuk Tanya Psikolog di KomunitasBagaimana Sih Mengatasi Stres Berkepanjangan? Yuk Tanya Psikolog di Komunitas
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1
28
9

9 komentar

Bantu solusi dok ...sya sangat lelah mengahdapi keluarga saya dok..terutama mengahadapi suami saya yg suka marah2 dan merasa selalu benar...kasian tetkadang anak saya yg perempuan kelas 4 Sd jd pelampiasan..anak saya suka urin2ngan..gak bersemangat untuk belajar..lamban dalamsetiahal.yanhalharus yyanh hatus saya

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Air mata saya sering keluar sendiri terus saya mau lakuin apa apa jadi ngga mod tolong dikasih solusi ya dok makasih🙏

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Saya sering merasakan lelah terkadang Tampa sebab.saya suka nangis sendiri risau sendiri saya susah untuk rasakan senag betul happy

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Halo Dwi Saleha Ramadani, terima kasih untuk pertanyaanya.


Burnout syndrome merupakan kondisi stres berkepanjangan yang berkaitan dengan pekerjaan karena tidak berhasil mengelola stres secara tepat. Berbagai penyebab terjadinya burnout syndrome diantaranya yaitu, lingkungan kerja yang kurang nyaman dan kondusif, adanya campur aduk pikiran antara urusan pribadi dan pekerjaan, kurangnya dukungan sosial untuk menjalani pekerjaan, karakteristik beban kerja, dan lain sebagainya. Adapun gejala yang dialami setiap orang berbeda, sehingga perlu disadari perubahan-perubahan yang terjadi pada diri anda belakangan ini, baik itu terkait kondisi fisik, emosi, dan perilaku.


Perlu diketahui bahwa dalam diri seseorang terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh. Kesulitan untuk mengidentifikasi perasaan dan pikiran yang campur aduk, menyebabkan seseorang mengalami kebingungan dan kelelahan fisik, sehingga tanpa sadar hanya dapat merespon dengan perilaku menangis tanpa mengetahui penyebabnya.


Hal yang dapat anda lakukan untuk mengelola kondisi tersebut, yaitu anda perlu mengenali situasi yang memicu anda mudah menangis, apabila kebingungan maka anda dapat menuliskannya pada kertas sehingga terlihat lebih jelas pemicunya, serta kenali juga pikiran dan perasaan anda yang muncul saat itu. Anda dapat menuangkan seluruh pikiran dan perasaan anda melalui menulis jurnal harian secara berkala, sehingga anda dapat lebih mengenali kondisi diri anda sendiri. Anda tidak perlu ragu atau malu untuk meminta dukungan dan bantuan dari orang terdekat anda untuk menyelesaikan permasalahan yang anda alami. Selain itu, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan untuk membuat diri anda rileks dan tenang. Semoga membantu ya..

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
2

Masih WFH dari semenjak awal pandemi. Mulanya bosen aja, tapi semakin lama malah bikin makin males keluar, ketemu temen aja males banget. Weekend cuma di rumah scroll sosmed, baca buku, nonton film/series. Tapi gk bahagia, nggak sedih juga, kaya hidup flat banget, mau mulai yang nggak flat tapi males.


Apakah ini tanda-tanda yang bisa merusak kesehatan mental?

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
5

iya bener jadi jatuh nya introvert ga sih mls ktmu org saya pun bgtu sblm pandemi dtg udh mls ktmu org


2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Halo Anggi Herlambang, terima kasih untuk pertanyaanya.


Terjadinya tuntutan perubahan pola hidup selama pandemi, menjadikan seseorang harus mampu beradaptasi secara cepat. Perubahan yang terjadi misalnya, pembatasan kegiatan di luar rumah sehingga segala aktivitas sebaiknya dilakukan di rumah, termasuk belajar dan bekerja. Selain itu, adanya anjuran jaga jarak dan menghindari kerumunan menyebabkan seseorang memunculkan rasa khawatir saat ke luar rumah, serta masih banyak lagi pola perubahan lainnya.

Dengan adanya anjuran tersebut, anda berusaha beradaptasi dengan membentuk pola kebiasaan baru yang anda jalani sampai saat ini. Pada satu sisi, anda dapat membiasakan diri dengan pola tersebut, tetapi terdapat beberapa aspek kebutuhan yang belum terpenuhi sehingga hidup anda terasa hampa dan biasa saja, serta berdampak pada menurunnya semangat menjalani aktivitas.

Perlu diketahui bahwa definisi kesehatan mental menurut WHO adalah kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, dan mampu berperan serta di komunitasnya. Apabila terdapat aspek yang tidak terpenuhi secara optimal pada definisi tersebut, kemungkinan dapat memunculkan kecenderungan tidak tercapainya kondisi kesehatan mental secara optimal pula. Bisa saja pola aktivitas yang anda lakukan selama ini, dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan membuat anda menarik diri dan kurang terkoneksi terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, kurang melibatkan aktivitas fisik juga dapat membuat anda mudah merasa bosan.

Beberapa cara yang dapat anda lakukan yaitu, mengelola jam kerja dan jam beristirahat, serta meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama keluarga atau aktivitas yang melibatkan fisik. Anda juga dapat mengeksplor aktivitas baru sehingga anda dapat memperoleh pengalaman, mangatasi rasa jenuh, dan pola baru dalam menjalani hidup. Anda sebaiknya tetap terkoneksi dengan teman atau kerabat anda, baik itu komunikasi melalui online ataupun sesekali bertemu langsung. Anda dapat memulai dengan pembahasan yang sangat ringan, seperti aktivitas sehari-hari dan tidak selalu pembahasan terkait pekerjaan sehingga anda dapat memenuhi kebutuhan akan menjalin relasi. Selain itu, anda perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi pikiran yang anda bentuk selama ini terkait pekerjaan dari rumah, aktivtas, dan menjalin relasi dengan lingkungan. Anda perlu mempertanyakan ke diri sendiri apakah pikiran anda baik untuk dipertahankan atau tidak perlu.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1

Kirain saya aneh, ternyata memang ada penyebabnya yg bisa bikin orang begini ya.


Sama saya lelah gitu rasanya klo harus ketemu banyak teman dan basa-basa. sampe rumah rasanya energi udah kesedot semua.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
2

sama bgt saya juga gitu sampe mau ketemu bnyk orang aja capek

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
2
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan