Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaBagaimana menghadapinya?
Dokter, bagaimana jika misalnya kondisinya seperti ini, karena sy sedang dijauhi atau sy yg menjauhi tmn saya, jujur sy jadi overthinking dan terciptalah pikiran yang buruk tentang mrk ke saya atau sebaliknya. Sy pernah coba untuk mendekat mksdnya sy coba berusaha setidaknya tersenyum ke mereka, tetapi reaksi tubuh saya tiba-tiba gemetar hebat, bicara saya jd gugup, terkadang berkeringat dan jantung sy berdetak lebih cepat. Yg paling terlihat ialah tangan2 saya gemetar cukup kuat. Itu hanya pada fase sy memberanikan diri mendekat ke mereka, bagaimana sy bisa memulai komunikasi jika dalam kondisi begitu dokter? Apa itu semua ada hubungan dengan rasa bersalah dan ke-overthingkingan sy dok? Bagaimana sy hrs menghadapinya?
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.
Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.
Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selanjutnya menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba menjawab dengan detail.Dari deskripsi yang Anda berikan, tampaknya Anda mengalami kecemasan sosial atau fobia sosial. Kecemasan sosial adalah ketakutan yang berlebihan terhadap situasi sosial atau interaksi dengan orang lain. Gejala yang Anda alami seperti gemetar, bicara gugup, berkeringat, dan detak jantung yang cepat adalah gejala fisik yang umum terjadi pada kecemasan sosial.
Ada beberapa cara yang dapat Anda coba untuk menghadapi kecemasan sosial:
Pahami dan terima kecemasan Anda: Sadari bahwa kecemasan sosial adalah sesuatu yang umum dan banyak orang mengalaminya. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan beri diri Anda pengertian.
Latih pernapasan dan relaksasi: Ketika Anda merasa cemas, cobalah untuk mengatur pernapasan Anda dengan pernapasan dalam dan perlahan. Latihan relaksasi seperti meditasi atau yoga juga dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
Hadapi kecemasan secara bertahap: Mulailah dengan situasi sosial yang lebih kecil dan lakukan secara bertahap. Misalnya, mulailah dengan berbicara dengan orang yang Anda percaya atau menghadiri acara sosial dengan teman dekat. Setelah Anda merasa lebih nyaman, Anda dapat memperluas lingkaran sosial Anda.
Cari dukungan: Bicarakan kecemasan Anda dengan orang terdekat atau teman yang dapat Anda percaya. Mereka mungkin dapat memberikan dukungan dan pemahaman yang Anda butuhkan.
Konsultasikan dengan profesional: Jika kecemasan sosial Anda sangat mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, penting untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda dalam mengatasi kecemasan sosial dan memberikan strategi yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan Anda.
Selain itu, rasa bersalah dan overthinking juga dapat mempengaruhi kecemasan sosial Anda. Jika Anda merasa bersalah atau terlalu banyak memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang Anda, cobalah untuk mengubah pola pikir Anda. Ingatlah bahwa Anda tidak dapat mengendalikan pikiran atau pendapat orang lain, dan yang terpenting adalah fokus pada diri sendiri dan melakukan yang terbaik.
Saya harap saran ini dapat membantu Anda menghadapi kecemasan sosial Anda. Jika masalah ini terus berlanjut atau semakin memburuk, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan yang lebih lanjut.
Related content