🔥 Diskusi Menarik

Bagaimana mengatasi suami yg sudah kecanduan slot online

saya ibu dari 1 anak laki laki yg berusia 4 tahun. Umur saya tahun ini sudah 28. Saya menikah saat usia 23 tahun. Saya memutuskan untuk risign kerja setelah hamil. Awalnya kehidupan berjalan normal, suami bekerja dan saya dirumah sambil berjualan online sampingan seperti sebelum sy menikah dengan harapan masa depan keluarga yg baik. Hingga anak sy lahir dan mengajak pindah ke dekat lingkungan keluarganya (awalnya sy tinggal dekat rumah mama sy). Setelah pindah, kami memutuskan untuk meminjam di bank untuk tambahan modal usaha suami dan membuat usaha rumahan untuk saya. (Note sebelum menikah suami sudah sering mengambil pinjaman di bank dan leasing dan sebelum kami pindah semua sudah lunas). Namun semenjak mengambil pinjaman suami sy berubah. Mulai dengan selalu mengkritisi saya menganai masakan sy seperti selalu tidak puas dan itu tidak hanya sekali dan selalu dengan nada kasar yg menyinggung perasaan sy. Sering sy coba diskusikan tapi selalu sy diminta terima kalau dinasehati (kalau sy masak selalu dimakan dan menurut sy masakan sy masih layak). Hingga suatu hari kami bertengkar hebat karena sy sudah kehilangan kesabaran, siang jam 12 pulang kerumah untuk makan tetapi masakan saya belum selesai (sudah dikerjakan sebagian) karena sambil momong anak untuk tidur dan juga jualan di teras rumah sesekali bila ada yg membeli, padahal paginya sekitar jam 8.30 sdh sarapan. Saya sampai ditunjuk tunjuk seperti seorang istri yg tidak bisa mengurus suami karena hanya fokus pada anak. Hingga suatu ketika keuangan suami ketahuan sudah tidak stabil. Mulai dari invoice barang jualan membengkak dan tidak bisa terbayar, angsuran bank yg ngos ngosan. Dan angsuran motor yg semula sy yg kredit dari hasil usaha rumahan sy dan sudah hampir lunas malah di Top Up kembali. Jujur sy sangat kecewa. Hingga akhirnya suami meminjam surat tanah Ibu saya untuk digadai lagi di bank agar kondisi usaha kembali stabil, tapi nama peminjam harus nama saya karena belum balik nama. Hingga akhirnya sy setuju, ibu dan saudara saya pun mau untuk membantu. Dan Setelah usaha stabil dan diperbesar, sy tetap membantu untuk berjualan. Hingga suami mulai berjudi lagi dan malas untuk membuka usahanya disitu sy mulai down dan sering ribut hampir tiap hari. Akhirnya saya putus asa, dikomunikasikan pun suami tetap tidak mendegarkan sy menarik diri dari berjualan dan sudah malas ribut sambil sesekali sy nasehatin. Hingga suatu ketika saya nasehati sampai sy diusir. Akhirnya sy pulang ke rumah ibu saya. Dan disitulah ketahuan bahwa suami banyak hutang sana sini. Sy sudah sangat kecewa pada saat itu. Hingga keluarganya pun sudah angkat tangan (mertua sy dua”nya sudah tdk ada, jadi sy mengadu kepada saudaranya yg paling tua). Kemudian setelah beberapa lama suami terus kembali meminta maaf kepada ibu saya dan meminta sy untuk kembali. Hingga akhirnya sy memaafkan untuk yg ke 2 kalinya. Dan kami pun meng Top Up pinjaman tadi untuk yg kedua kalinya. Dan usaha diperbesar lagi ditempat yg baru (sudah tidak di lingkungan suami agar jauh dari pengaruh buruk jud’i online yg marak dikampung itu). Di tempat baru usaha kami lancar selama hampir 1 tahun, namun jud’i Online pun kembali dilakukan ditambah sering minum miras di depan toko saat malam nongkrong dengan teman” nya. Sejak itu sy dan suami sering ribut kembali, suami sering naik pitam dan emosi. Tidak kekerasan fisik tapii sy sudah bosan dengan siklus yg seperti ini belum lagi hutang bank yg semakin bertambah nominalnya dan masih 2 tahun lagi. Kendaraan juga sudah disekolahkan. Pemasukan suami juga mulai terpengaruh karena suami agak malas”an buka usahanya. Hingga bulan ini suami mulai bingung karena angsuran tidak cukup untuk membayar. Tabungan sudah sy kasih untuk menutupi tapi masih belum cukup. Sesekali sy ada rasa ingin membantu sekuat tenaga tetepi pengalaman kemarin sepertiny suami harus diajarkan bertanggung jawab. Sy melihat dia meminta bantuan ke saudara saya, ke keluarganya namun tidak ada yg bisa membantu lagi seperti kemarin-kemarin. Saya bingung apa yg harus sy lakukan sekarang? Jika deptcollector menagih kepada saya kemungkinan besar emosi sy akan meluap. Sy sudah capek air mata, emosi dan pikiran saya terbuang seperti sebelumnya. Anak sy tahun depan sudah mulai sekolah. Sedangkan progress apapun belum ada seperti tidak ada masa depan di depan mata.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2231
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Kami turut prihatin atas kondisi yang dialami oleh keluarga anda, serta memahami kesulitan menghadapi situasi ini.


Tentunya berjudi berdampak negative pada kondisi emosional, sosial, fisik, dan finansial. Adapun kesenangan yang diperoleh hanya bersifat semu dan sementara. Dengan menyadari kondisi saat ini merupakan langkah awal yang baik untuk melakukan perubahan.


Sejauh ini metode yang dapat digunakan untuk memulihkan kondisi ini, yaitu mengurangi atau menghentikan segala aktivitas yang berkaitan dengan perjudian tersebut. Bisa saja dengan mengalihkannya ke aktivitas produktif lainnya, seperti berolahraga, beribadah, aktif dalam kegiatan sosial, bercengkrama dengan kerabat, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan/ hobi bagi anda. Anda dapat membantu pasangan untuk menyadari dampak yang diperoleh dengan menjalani aktivitas tersebut, sehingga pada saat memiliki keinginan untuk melakukannya kembali, perlu mengingat efek merugikan tersebut. Anda perlu menghargai setiap proses yang dijalani sehingga tidak merasa tertekan dalam menjalani perubahan tersebut.


Komunikasi terbuka dapat membantu anda dan pasangan lebih dapat mengevaluasi diri masing-masing dan hubungan yang dijalani. Anda tidak perlu ragu untuk meminta bantuan dan dukungan kerabat terdekat untuk menghadapi situasi ini agar tidak merasa sendirian.


Selain itu, perlu mengaplikasikan pola hidup sehat, seperti tidur yang cukup dan teratur, mengonsumsi makanan bernutrisi dengan gizi seimbang, serta melatih diri untuk mengelola stress sehingga tidak mudah melampiaskan stress terhadap aktivitas yang berkaitan dengan perjudian. Proses tersebut dibutuhkan kekonsistenan dan komitmen terhadap diri sendiri sehingga secara perlahan menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik.


Jangan ragu untuk berkonsultasi langsung ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya bukan dokter, tetapi saya akan mencoba memberikan saran berdasarkan situasi yang Anda ceritakan.

Kecanduan judi online adalah masalah serius yang dapat memiliki dampak negatif pada kehidupan seseorang dan hubungan mereka dengan orang lain. Dalam kasus ini, suami Anda tampaknya telah kehilangan kendali atas kebiasaan berjudi dan ini telah menyebabkan masalah keuangan dan konflik dalam hubungan Anda.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan untuk mengatasi situasi ini:

  1. Komunikasi Terbuka: Cobalah untuk berbicara dengan suami Anda secara terbuka dan jujur ​​tentang bagaimana kebiasaan berjudi dan perilakunya telah mempengaruhi Anda dan keluarga. Sampaikan perasaan Anda dengan tenang dan tegas, dan dorong dia untuk mendengarkan dan memahami dampak negatif yang dia timbulkan.

  2. Dukungan Emosional: Berikan dukungan emosional kepada suami Anda, tetapi juga tetap teguh dalam membatasi perilaku berjudinya. Jelaskan bahwa Anda ingin membantunya, tetapi dia juga harus bertanggung jawab atas tindakannya dan berusaha untuk mengubah perilaku tersebut.

  3. Cari Bantuan Profesional: Pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor yang memiliki pengalaman dalam mengatasi kecanduan judi. Mereka dapat memberikan panduan dan strategi yang efektif untuk membantu suami Anda mengatasi kecanduannya.

  4. Batasi Akses ke Judi Online: Bantu suami Anda untuk mengurangi aksesnya ke situs judi online dengan memblokir situs-situs tersebut atau menggunakan aplikasi pengontrol waktu dan akses internet. Ini dapat membantu mengurangi godaan dan membatasi perilaku berjudinya.

  5. Kelompok Dukungan: Cari kelompok dukungan untuk Anda dan suami Anda yang fokus pada masalah kecanduan judi. Bergabung dengan kelompok seperti ini dapat memberikan dukungan, pemahaman, dan saran dari orang-orang yang mengalami hal yang sama.

  6. Kelola Keuangan dengan Bijak: Buat rencana keuangan yang jelas dan tetapkan batasan untuk pengeluaran dan hutang. Libatkan suami Anda dalam proses ini dan dorong dia untuk bertanggung jawab atas keuangan keluarga.

  7. Pertimbangkan Intervensi Keluarga: Jika upaya Anda sendiri tidak berhasil, Anda mungkin ingin mempertimbangkan intervensi keluarga, di mana anggota keluarga lainnya dan orang-orang terdekat berkumpul untuk membantu suami Anda menyadari dampak negatif dari kebiasaan berjudinya dan mendorongnya untuk mencari bantuan.

Ingatlah bahwa mengatasi kecanduan judi adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Penting untuk tetap kuat dan menjaga kesehatan emosional Anda sendiri selama proses ini. Jika Anda merasa kesulitan menghadapinya sendiri, jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental.

Terakhir, jika Anda merasa terancam atau khawatir akan keamanan Anda atau anak-anak Anda, segera cari bantuan dari pihak berwenang atau pusat bantuan kekerasan dalam rumah tangga.

Saya harap saran ini dapat membantu Anda dalam menghadapi situasi yang sulit ini. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan saran tambahan, jangan ragu untuk bertanya.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan