Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaBagaimana cara komunikasi dengan orangtua yang egois dan selalu kabur saat ingin diajak komunikasi?
Halo Dok, saya adalah anak rantau yang datang ke kota besar untuk kuliah tolong bantu saya agar tidak memunculkan pikiran" ingun bundir sebab saya sudah tidak sanggup menanggapi orang tua saya yang begini.
Sejak saya tidak tinggal bersama orang tua dan hanya bisa berkomunikasi lewat telfon or vidcall, agak sulit terkadang untuk selalu menghubungi orangtua. Apalagi saya memang tipe yang kurang nyaman dengan telponan, namun ortu saya suka itu. saya tidak masalah jika ortu saya ingin telfon / vidcall. namun mereka selalu telfon di saat saya tidak bisa mengangkat, dan memang sering saya tidak angkat karena tidak dengar atau kondisi tidak memungkinkan untuk angkat. lalu mereka pun marah kepada saya yang sering tidak dapat angkat telfon dan malah mengancam saya, bagaimana cara mengahadapi orang tua yang egois dan suka mengancam anaknya sendiri itu?
orangtua tidak mendengarkan keadaan dari sisi saya yang sudah lebih sibuk dibanding sebelumnya dan tidak mau menghargai saya sebagai anak ataupun sebagai sesama manusia. saya lebih marah pada kenyataan ortu saya tidak mau mendengarkan isi hati saya dan menghargai saya yang ingin membicarakan masalah daripada fakta mereka mengancam saya.
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kami turut prihatin dan sedih atas apa yang anda alami.
Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Perlu disadari bahwa bagaimana pun kondisi lingkungan, maka akan mempengaruhi kondisi mental kita. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri teradap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan yaitu menyadari kelebihan yang anda miliki dan fokus mengembangkan hal tersebut sehingga anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Selain itu, anda dapat menuliskan jurnal harian secara berkala setiap hari sebagai bentuk katarsis atau peluapan emosi, dan juga dapat membantu lebih mengenali diri. Temukan pula minimal 3 hal yang dapat andasyukuri setiap harinya (hal besar, maupun hal kecil dan sederhana) sehingga anda dapat menemukan makna hidup sekecil apapun itu dan dapat melihat dari sudut pandang lain.
Anda dapat menenangkan diri terlebih dahulu, mengelola pikiran dan emosi sehingga anda dapat berpikir secara jernih untuk mengambil langkah selanjutnya. Kemudian, ajak orang tua berdiskusi dan berbicara dari hati ke hati sehingga dapat menemukan solusi bersama. Anda tidak perlu ragu untuk meminta bantuan psikolog, agar mendampingi anda menghadapi kondisi tertekan tersebut. Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga
Hai Sobat Sehat,
Menghadapi orangtua yang egois dan sulit diajak komunikasi memang bisa menjadi tantangan, terutama ketika Anda merasa tidak didengarkan dan dihargai. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda coba untuk menjalin komunikasi yang lebih baik dengan orangtua Anda:Bicarakan Baik-Baik: Cobalah untuk mengajak orangtua Anda berbicara dari hati ke hati. Pilih waktu yang tepat ketika mereka tidak terburu-buru dan ajak mereka duduk bersama. Sampaikan perasaan Anda dengan tenang dan jelas, dan tanyakan alasan di balik perilaku mereka. Ini bisa membantu Anda memahami perspektif mereka.
Bersikap Tegas: Meskipun Anda ingin menjaga hubungan baik, penting untuk bersikap tegas. Sampaikan bahwa Anda juga memiliki kesibukan dan tanggung jawab yang perlu dihargai. Misalnya, Anda bisa mengatakan, "Saya sangat menghargai perhatian dan kekhawatiran Bapak/Ibu, tetapi saya juga perlu waktu untuk menyelesaikan kuliah saya. "
Tawarkan Alternatif Komunikasi: Jika telepon atau video call tidak selalu memungkinkan, tawarkan alternatif lain seperti mengirim pesan teks atau email. Ini bisa menjadi cara yang lebih nyaman bagi Anda untuk tetap berkomunikasi tanpa merasa tertekan.
Jadwalkan Waktu Khusus: Cobalah untuk menjadwalkan waktu khusus untuk berbicara dengan orangtua Anda. Misalnya, Anda bisa menetapkan satu hari dalam seminggu untuk melakukan video call. Dengan cara ini, mereka akan lebih menunggu dan menghargai waktu yang telah Anda siapkan.
Mendengarkan dan Memahami: Cobalah untuk mendengarkan apa yang mereka katakan, meskipun Anda tidak setuju. Terkadang, orangtua hanya ingin merasa didengar. Dengan menunjukkan bahwa Anda mendengarkan, mereka mungkin lebih terbuka untuk mendengarkan Anda juga.
Memaafkan dan Melepaskan: Jika ada perasaan sakit hati akibat perilaku mereka, penting untuk memaafkan. Ini bukan berarti Anda setuju dengan tindakan mereka, tetapi melepaskan perasaan negatif bisa membantu Anda merasa lebih baik dan lebih tenang dalam berkomunikasi.
Cari Dukungan: Jika situasi ini terus berlanjut dan sangat membebani Anda, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari teman, konselor, atau psikolog. Mereka bisa memberikan perspektif dan strategi tambahan untuk menghadapi situasi ini.
Apakah Anda masih memiliki pertanyaan lain?
Related content