🔥 Diskusi Menarik

bagaimana?

bagaimana, cara lepas dari si doi? . doi tdk ingin putus tapi sya sdh berkali-kali blg putus, tapi doi tdk mau, kalopun dia mengiyakan pasti akan hancur saya maupun dia, karena sepertinya hubungan ini sudah tidak sehat, saya dan psgan sering saling menyakiti, di tambah lagi kalau saya sudah keterlaluan berbicara/berperilaku(acuh) dia bisa memukul sya, . takut akan hbgan ini berlnjut ke jenjang yg serius . apa yang harus saya lakukan? , ingin lepas dari hbgan seperti ini dan orang seperti dia. skrng di tahun ini hrpan hnya terfokus utk lepas dari dia dn hbgan ini, hampir 3thn menjalani hbgan yg gila ini, sya harus bagaimana?😭

2
1 komen

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Dalam menjalani sebuah hubungan, terkadang sulit membedakan antara cinta dan obsesi. Namun, pada kenyataannya kedua hal tersebut sangat berbeda. Cinta merupakan salah satu emosi positif yang memunculkan perasaan bahagia, menghargai, serta adanya keinginan untuk tumbuh berproses bersama. Sedangkan obsesi adalah emosi negatif yang mementingkan kepuasan akan keinginan dan ego semata. Selain itu, terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja.

Dengan beberapa gambaran perbedaan antara cinta dan obsesi di atas, dapat membantu anda untuk mengevaluasi diri dan perasaan anda saat ini untuk memutuskan langkah selanjutnya. Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan.


Menghadapi hubungan seperti yang anda ceritakan tentu memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi tetap dikomunikasikan dengan pasangan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih.


Jangan ragu untuk berkonsultasi langsung ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar segera tertangani secara tepat.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan