Apakah ini trauma?

saya seorang ibu rumah tangga sekaligus pekerja. 17th lalu saya mengalami kejadian buruk menjelang hari pernikahan saya. calon suami saya selingkuh dan mangkir dari pekerjaannya, yang membuatnya menjadi buronan dari instansi tempat dia bekerja. Saat dia kembali kami tetap meneruskan acara pernikahan itu. tetapi, setelah beberapa hari pernikahan terlewati, terkuaklah semua tabiat dia yang sebenarnya. saya selalu mendapat kekerasan dalam bentuk verbal yang lambat laun membuat saya benci dan takut terhadapnya. beberapa tahun kemudian kami pisah rumah tapi tidak bercerai, karena dia tidak mau menceraikan saya. sejak pisah rumah itulah setiap kali saya mendengar suara motor atau suara dia saat mengunjungi anak kami, jantung saya berdetak cepat, saya benar-benar merasa takut, takut akan mendapat kekerasan verbal lagi. seiring bertambahnya usia saya pikir hal itu akan hilang dengan sendirinya, tapi ternyata tidak. sampai sekarang pun saya ketakutan jika anak saya mengabari jikalau ayahnya akan datang untuk bertemu dia. saya sudah berusaha mengalihkan pikiran saya tentang dia kepada pekerjaan/perkumpulan seperti pengajian, dll. tapi rasa takut/kuatir itu tetap ada saat saya mendengar suaranya. seringkali jika saya memaksakan diri untuk melupakannya, saya jatuh sakit dan harus opname.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
6
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga keadaan traumatis tersebut akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.

Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Anda juga dapat mengalihkan pikiran tersbut kepadahal-hal positif yang anda senangi. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.

Untuk info lebih lanjut mengenai trauma psikologis dapat dibaca pada artikel berikut: https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/trauma/


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan cerita yang Anda bagikan, ada kemungkinan bahwa Anda mengalami trauma akibat pengalaman buruk yang Anda alami dalam hubungan pernikahan Anda. Trauma adalah respons psikologis yang berlebihan terhadap suatu kejadian traumatis yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional seseorang.:

Gejala trauma dapat bervariasi antara individu, tetapi beberapa gejala umum yang mungkin Anda alami termasuk:

  1. Flashback atau pengalaman kembali kejadian traumatis secara berulang-ulang.
  2. Menghindari situasi atau stimulus yang mengingatkan pada kejadian traumatis.
  3. Gangguan tidur, seperti mimpi buruk atau sulit tidur.
  4. Perasaan cemas, takut, atau gelisah yang berlebihan.
  5. Perubahan suasana hati yang drastis, seperti perasaan sedih, marah, atau tidak berdaya.
  6. Kesulitan berkonsentrasi atau mengingat hal-hal yang terjadi.

Penting untuk diingat bahwa trauma adalah respons alami terhadap kejadian traumatis, dan tidak ada waktu yang pasti untuk sembuh sepenuhnya. Namun, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengatasi trauma:

  1. Cari dukungan: Berbicaralah dengan orang-orang terdekat Anda, seperti keluarga atau teman dekat, tentang pengalaman Anda. Mereka dapat memberikan dukungan emosional dan mendengarkan Anda dengan penuh pengertian.

  2. Konsultasikan dengan profesional: Pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang psikolog atau terapis yang berpengalaman dalam mengatasi trauma. Mereka dapat membantu Anda memahami dan mengelola gejala trauma yang Anda alami.

  3. Jaga kesehatan fisik dan mental: Lakukan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat bagi Anda, seperti olahraga, meditasi, atau mengikuti hobi yang Anda sukai. Juga, pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan menjaga pola tidur yang teratur.

  4. Hindari pemicu trauma: Jika ada situasi atau stimulus tertentu yang memicu gejala trauma, cobalah untuk menghindarinya sebisa mungkin. Jika Anda tidak dapat menghindarinya sepenuhnya, cari strategi untuk mengelola stres dan kecemasan yang muncul.

  5. Berikan waktu untuk penyembuhan: Sembuh dari trauma membutuhkan waktu dan kesabaran. Teruslah memberikan diri Anda waktu dan ruang untuk memproses pengalaman traumatis Anda, dan jangan terlalu keras pada diri sendiri jika perjalanan penyembuhan membutuhkan waktu yang lama.

Jika gejala trauma yang Anda alami semakin parah atau mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, sangat penting untuk mencari bantuan profesional segera. Mereka dapat memberikan penilaian yang lebih mendalam dan membantu Anda dalam proses penyembuhan.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan bantuan tambahan, jangan ragu untuk bertanya.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan