Halo dok, saya sering mengalami kecemasan pada saat bangun tidur.panik tiba tiba. Jantung saya tidak stabil. Napas saya sesak. Saya merasa khawati
... Lihat LainnyaApa yang terjadi dengan diri saya?
Akhir-akhir ini saya sering merasa lelah, napas pendek, tubuh gemetar, perasaan nyeri pada beberapa bagian tubuh, sedih menerus, mudah marah, sensitif, kurang berminat pada hal-hal yg sy sukai dulu. Sy merasakan ini semua setelah 6 bulan kehilangan Ibu sy. Sbelumnya sy jg kehilangan ayah sy waktu smp. Skrg di usia 27 th sy kehilangan ibu. Sejak ibu meninggal, sya selalu sedih. Bahkan tiada hari tanpa tangisan. Lama-lama sy merasa hidup tidak berarti lagi. Sy jg merasa kesepian tidak ada teman cerita, walau ada adik saya. Sejak ayah sy meninggal, sebenarnya sy jadi tulang punggung keluarga. Sy ke dokter beberapa kali, tapi memang diagnosisnya asam lambung, krna sebelumnya sy memang punya riwayat asam lambung. Bahkan gigi yang biasanya tidak terasa sakit, menjadj sakit dan saat ada jadwal cabut gigi, tiba-tiba saya cemas. Dada deg deg an saat ingin cabut gigi, takut mendengar berita buruk, dll. Sebenarnya apa yang terjadi dengan saya???
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kehilangan bisa saja berdampak pada kesedihan yang mendalam, apalagi kehilangan orang terdekat yang dicintai. Setiap orang melewati proses kedukaan dan kesedihan tersebut dengan cara berbeda-beda, sehingga tidak ada batasan tertentu yang dianggap normal untuk menghilangkan kesedihan. Akibat kehilangan tidak hanya menyebabkan kesedihan mendalam tetapi bisa juga berdampak kepada kondisi psikologis lainnya dan juga kondisi fisik, bahkan bisa mengganggu seseorang dalam menjalani aktivitas keseharian.
Perlu diketahui bahwa mendiagnosa kondisi mental seseorang dibutuhkan asesmen/ pemeriksaan mendalam mengenai kondisi orang tersebut oleh profesional, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa diri sendiri).
Dengan menyadari kondisi anda saat ini, maka anda perlu meluangkan waktu lebih banyak berdialog dengan diri sendiri, kenali pikiran yang muncul dan emosi yang turut hadir. Adanya penerimaan terhadap yang terjadi pada diri dan kehidupan anda, dapat membantu untuk berdamai dengan kondisi yang anda jalani saat ini. Terkadang pikiran kita memikirkan sesuatu yang lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi, sehingga perlu dievaluasi kembali mengenai pikiran yang muncul karena akan mempengaruhi bagaimana anda menjalani keseharian. Anda juga dapat menuliskan jurnal harian secara berkala sebagai bentuk katarsis dan peluapan emosi. Selain itu, tetap membuka diri untuk terkoneksi dengan sekitar, karena tanpa disadari kehilangan akan menyebabkan rasa kesepian.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.