🔥 Diskusi Menarik

Apa Saya Perlu ke Psikolog?

Hallo saya ingin bertanya apakah saya butuh konsultasi dengan psikolog. Jadi saya memiliki pengalaman masa kecil yang sampai saat ini sering mengganggu saya. Kejadian ini terjadi 18 tahun lalu, Waktu saya berusia 7 tahun, saya melihat bapak saya mengintip kakak perempuan saya (anak tiri bapak) yang sedang mandi. Saya waktu itu tidak begitu mengerti apa yang sedang dilakukan bapak saya. Jadi ketika bapak saya pergi, saya mencoba juga melakukan apa yang bapak lakukan, karena saya ingin tahu apa yang terlihat ketika sesorang melihat melalui lubang itu. Ternyata di dalamnya ada kakak saya yang sedang mandi. Saya bingung kenapa bapak melihat itu. Kejadian itu tidak selalu berputar di kepala saya hingga saya beranjak remaja dan memahami bahwa yang dilakukan bapak adalah perbuatan menjijikan. Saya tidak pernah menceritakan kejadian ini sama siapapun (kecuali ke satu-satunya sahabat saya itu juga baru belakangan ini). Saya hanya membenci bapak, walau saya sayang, tapi saya benci sekali, saya juga selalu tidak tenang mandi jika ada bapak di rumah. Padahal kondisi sudah tidak ada lagi lubang di pintu kamar mandi yang memungkinkan orang untuk mengintip. Tapi saya tetap takut. Setiap saya sedang libur dan pulang ke rumah. Saya selalu mandi dengan masih memakai pakaian. Saya juga selalu was was setiap kali masuk kamar mandi manapun, saya takut ada yang mengintip, padahal logika saya tahu kemungkinan itu sangat kecil. Ketakutan ada yang mengintip dan rasa benci saya pada bapak di usia bapak yang mulai tua sekarang sangat menganggu untuk saya. Jujur saja saya sayang bapak tapi juga benci dia kalau mengingat kejadian ini. FYI hubungan kakak saya dan bapak sangat baik.
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
6
7
3

3 komentar

gapapa kak ke psikolog aja. rasanya lebih plong, semoga dapat psikolog yg cocok. karena memang psikolog itu cocok2 an gt kak
3 tahun yang lalu
Suka
Balas
2

Hallo Silmi terima kasih ya atas dukungannya.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Halo NN-Camelia, terima kasih untuk pertanyaannya. Menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan memang membutuhkan keberanian yang besar. Dengan menceritakan hal tersebut, berarti secara tidak langsung anda menyadari kondisi yang anda alami, dan menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga keadaan traumatis tersebut akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Anda juga dapat mengalihkan pikiran tersbut kepada hal-hal positif yang anda senangi. Selain itu, sebaiknya anda jangan menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut. Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
3 tahun yang lalu
Suka
Balas
2
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan