Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaAnxiety disorder
AssalamualaikumWrWb, Dok, anak saya tidak mau sekolah karena di sekolah ada anak yang suka pilih-pilih teman dan buat geng, dia juga pernah disuruh piket sendiri, anak saya suka marah-marah, bentak, tantrum, dan tidak percaya diri, apa yang harus saya lakukan
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda
Kami memahami kekhawatiran anda terhadap perilaku anak.
Remaja merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan. Pada fase ini, remaja identik dengan pencarian jati diri sehingga akan banyak mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya, termasuk menjalin hubungan pertemanan. Remaja juga identik dengan peer group, di mana remaja akan banyak menghabiskan waktunya dengan teman sebaya daripada dengan keluarga atau orang tua, sehingga tidak jarang perilakunya akan dipengaruhi oleh lingkungan pertemanan.
Perlu diketahui bahwa kedekatan remaja dengan teman sebaya ketimbang dengan orang tua adalah hal yang wajar. Dengan demikian, remaja akan merasa dikucilkan atau diabaikan apabila ia tidak diajak bergabung dalam sebuah pertemanan. Namun, sebagai orang tua anda tetap mengambil peran dalam membimbing dan mengarahkan remaja untuk memilih lingkungan pertemanan yang sehat.
Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk membantu mengarahkan remaja, yaitu ajak mereka berdiskusi mengenai hubungan pertemanan, dengarkan pendapatnya, dan sebaiknya menghindari untuk menghakimi karena akan menyebabkan mereka menjadi pribadi yang menutup diri dari orang tua. Selain itu, libatkan remaja untuk membuat kesepakatan bersama yang berlaku dalam keluarga sehingga keberadaannya merasa dihargai. Anda juga perlu menegaskan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan konsekuensi yang akan diterima jika melanggar. Dengan demikian, remaja akan memiliki pandangan mengenai pertemanan yang sehat sehingga secara tidak langsung akan membantu remaja dalam mengambil keputusan untuk memilih lingkungan pertemanan.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat membantu dalam menghadapi situasi ini.Komunikasi dengan anak: Ajak anak untuk berbicara tentang perasaannya dan dengarkan dengan empati. Berikan dukungan dan jaminan bahwa Anda akan mendukungnya dalam menghadapi masalah di sekolah.
Bicarakan dengan pihak sekolah: Sampaikan kekhawatiran Anda kepada guru atau staf sekolah. Diskusikan masalah ini dengan mereka dan cari solusi bersama untuk membantu anak Anda merasa lebih aman dan nyaman di sekolah.
Bantu anak mengembangkan keterampilan sosial: Ajarkan anak keterampilan sosial yang diperlukan untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Latih anak dalam berkomunikasi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat.
Dukungan emosional: Berikan dukungan emosional kepada anak Anda. Dorong anak untuk mengungkapkan perasaannya dengan cara yang sehat, seperti melalui seni, olahraga, atau menulis jurnal.
Cari bantuan profesional: Jika masalah kecemasan dan ketidakpercayaan diri anak terus berlanjut dan mengganggu kehidupan sehari-harinya, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau psikiater anak. Mereka dapat memberikan evaluasi dan intervensi yang tepat untuk membantu anak mengatasi kecemasan dan membangun kepercayaan diri.
Ingatlah bahwa setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda, jadi penting untuk mencari solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak Anda. Semoga saran ini dapat membantu Anda dalam menghadapi situasi ini. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. WassalamualaikumWrWb.
Related content