🔥 Diskusi Menarik

Anak yg memiliki sifat Jahil dan emosi

Anak sy usia 7thn, anak sy jahil bgt, adik nya suka diganggu smpai nangis atw pun temannya, ia selalu aja ada ulahnya, suka menyembunyikan barang milik org lain, klo dinasehati tidak mau mendengarkan, sukar untuk meminta maaf klo salah, suka bentak atw pun marah kepada org tua dan org lain yg lebih tua pun ia berani bicara dgn nada keras jika keinginannya tdk sesuai atw tidak diturut, kadang ia pun mengutil barang org lain, pdhl kebutuhannya selalu terpenuhi, apa yg hrs sy lakukan..?

12
61k
1 komen

1 komentar

Halo Zischa Frizillia, terima kasih untuk pertanyaannya.


Sebagai orang tua memiliki buah hati tentunya merupakan hal yang didambakan, apalagi bila dapat hidup rukun bersama, seperti bermain bersama, saling berbagi makanan, dan sebagainya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa pertengkaran juga sering terjadi diantara buah hati kita, sehingga terkadang memicu kemarahan orang tua terhadap semua anak atau kepada salah satu anak saja.

Seringkali kakak akan cenderung mengembangkan perasaan cemburu saat orang tuanya memiliki adik baru. Kakak akan merasa tidak diperhatikan karena menganggap bahwa perhatian orang tua terbagi kepada adik, sehingga keberadaan adik akan dijadikan alasan untuk cemburu. Rasa cemburu yang dikembangkan anak terkadang akan ditampilkan melalui perilaku seperti menjahili, mengganggu, merebut mainan, dan sebagainya. Namun, Sebaiknya orang tua menyikapi hal tersebut dengan tidak melabelinya sebagai anak nakal, egois, bandel, atau ungkapan negatif lainnya karena akan mempengaruhi konsep diri yang dibentuk anak pada masa yang akan datang.

Orang tua juga dapat mengajak anak untuk berdiskusi mengenai perasaan dan pikirannya terhadap kehadiran adik baru. Orang tua juga dapat mendampingi kakak dan adik saat bermain, atau sambil membacakan cerita dengan tema seperti tolong menolong atau bekerja sama. Selain itu, orang tua juga dapat membantu mengembangkan rasa empati kakak melalui mengajaknya mengurus adik, seperti meminta tolong untuk diambilkan popok. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi kepada anak setiap kali melakukan perilaku yang positif, seperti ucapan terima kasih, pujian, pelukan, dan semacamnya.

Perlu diperhatikan bahwa terdapat berbagai kemungkinan dibalik perilaku anak yang sering berbohong dan mengambil barang tanpa sepengetahuan pemiliknya, sehingga orang tua perlu bijaksana dalam menyikapi hal tersebut. Dengan kata lain, orang tua tidak langsung memarahi, menghakimi, atau memberikan “label” negatif kepada anak. Sebaiknya dicari akar penyebab anak melakukan yang demikian, bisa saja terjadi karena kebutuhan akan perhatian orang tuanya atau sekitarnya. Kemungkinan lainnya, yaitu anak belum mengerti mengenai konsekuensi dari perilakunya, atau bisa juga karena anak memiliki kecenderungan gangguan perilaku kleptomania sehingga sangat perlu untuk mencari penyebab anak berperilaku seperti itu.


Orang tua juga dapat membantu mengembangkan pemikiran anak bahwa perilakunya keliru dan terdapat konsekuensi yang akan anak terima jika terus-menerus melakukan hal tersebut, serta membimbing anak agar terbiasa mengembalikan barang yang diambilnya kemudian meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan. Orang tua juga dapat menerapkan hukuman yang membuat anak jera apabila anak masih mengulangi perbuatannya.


Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.