🔥 Diskusi Menarik

Anak remaja laki2 cemas setelah menonton Porno

dok, anak laki2 sy 15 th, berterus terang kalau dia kecanduan nonton sejak kls 2 smp. sekrg udah kls 3 smp, setelah nonton menjadi cemas, ketakutan, merasa berslah dan tak mau sekolah. sudah sy bawa ke psikolog dan psikiater. pengobatan baru seminggu, jadi blm nampak reaksi pengobatan. dia masih cemas , tak mau sekolah. sy suruh solat, zikir , dan bergerak. tapi dia org nya pemalu, tak bersosialiasi, hanya dirumah aja . sy setakat ini banyak membimbing nya zikiran supaya bs tidur. sy bingung klau dia nangis2 seperti tak mampu keluar dari lingkaran ini. apa yg harus sy lakukan. terimakasih bnyk dok.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
6
1
1

1 komentar

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Anak Anda mengalami kecemasan yang signifikan setelah menonton pornografi, dan ini adalah masalah yang perlu ditangani dengan serius. Kecanduan pornografi dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional, terutama pada remaja. Penting untuk terus mendukungnya dalam proses pemulihan ini. Pertama, Anda sudah melakukan langkah yang baik dengan membawanya ke psikolog dan psikiater. Pengobatan dan terapi mungkin memerlukan waktu untuk menunjukkan hasil, jadi bersabarlah. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa dia merasa didukung dan tidak dihakimi. Cobalah untuk menciptakan lingkungan yang aman di rumah, di mana dia bisa berbicara tentang perasaannya tanpa merasa tertekan. Mendorong aktivitas fisik dan spiritual, seperti berdoa dan berzikir, adalah langkah positif. Namun, karena dia cenderung pemalu dan tidak bersosialisasi, Anda bisa mencoba mengajak dia untuk melakukan aktivitas yang lebih ringan dan menyenangkan, seperti bermain olahraga atau hobi yang dia sukai, untuk membantu mengurangi kecemasannya. Selain itu, penting untuk membicarakan tentang pornografi secara terbuka. Berikan pemahaman bahwa pornografi sering kali tidak mencerminkan kenyataan dan dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis. Diskusikan tentang hubungan yang sehat dan pentingnya komunikasi dalam hubungan. Jika dia masih merasa cemas dan tidak mau sekolah, pertimbangkan untuk berbicara dengan pihak sekolah. Mereka mungkin bisa memberikan dukungan tambahan, seperti konseling di sekolah atau penyesuaian dalam lingkungan belajar. Terakhir, jangan ragu untuk mencari dukungan bagi diri Anda sendiri. Menghadapi situasi ini bisa sangat menegangkan, dan Anda juga perlu menjaga kesehatan mental Anda. Pertimbangkan untuk bergabung dengan kelompok dukungan atau berbicara dengan profesional tentang pengalaman Anda. Ingatlah bahwa proses pemulihan memerlukan waktu, dan dukungan yang konsisten dari Anda sangat penting. Teruslah berkomunikasi dengan anak Anda dan tunjukkan bahwa Anda ada untuknya.
3 minggu yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan