Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaAnak Jadi Korban Pelecehan Seksual
Ada kasus anak jadi korban oelecehan seksual di oleh pemilik warung kelontong. Beberapa hari lalu juga ada kasus seorang pria memegang kemaluan beberapa anak di mall.
Saya jadi khawatir.
Bagaimana ya cara mengedukasi anak untuk menghindari hal-hal seperti ini, terutama saat di luar pengawasan orang tua?
Mengajari bagian2 tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain?
1 komentar
Terbaru
Halo Shophiesubekti, terima kasih untuk pertanyaanya.
Bagi beberapa orang, pembahasan mengenai seksual adalah hal yang tabu untuk dibicarakan, terutama kepada anak. Namun, memberikan pendidikan seksual sejak dini penting untuk dilakukan, termasuk pemahaman mengenai mimpi basah dan menstruasi agar anak tidak mengalami kebingungan atau panik saat terjadi perubahan pada dirinya ketika memasuki masa remaja. Selain itu, dapat membantu anak untuk melindungi dirinya sendiri sehingga meminimalisir mengalami pelecehan atau kejahatan seksual lainnya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu anda dapat memulai dengan mengedukasi kesehatan reproduksi secara umum mulai dari balita sampai dewasa agar anak tidak merasa kaget dan takut. Anda dapat berdiskusi dengan anak mengenai perubahan yang ia alami belakangan ini. Jika anak masih merasa tertutup karena malu, anda bisa memulai dengan pembahasan ringan atau anda menceritakan pengalaman anda saat pertama kali mengalami menstruasi (Jika anak laki-laki, dapat meminta bantuan ayah untuk menceritakan pengalamannya saat pertama kali mimpi basah). Kemudian, anda memberikan pemahaman kepada anak mengenai bagian tubuh yang hanya boleh disentuh oleh dirinya sendiri, dan tidak boleh sembarangan disentuh oleh orang lain (mulut, dada, anus, alat kelamin, paha). Anda juga dapat menggunakan media video edukasi atau buku bacaan mengenai pendidikan seksual untuk anak, sambil memberikan pemahaman mengenai tontonan/ media yang layak sesuai usianya. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak perlu khawatir berlebihan terhadap proses yang dialami anak, agar anak tetap merasa nyaman dan tidak merasa tertekan.
Semoga membantu ya.