Cemas..menangis..pikiran negatif. Daya ingat menurun..sulit fokus konsen.kehilangan arah tujuan .perasaan tak berdaya . Berkecil hati dan mengeluh
... Lihat Lainnyaabcde
dok beberapa bulan terakhir saya suka membuat skenario sendiri yang belum tentu itu terjadi, setelah itu saya jadi cemas khawatir sendiri sampe kepikiran setiap malam
tapi ternyata skenario yang saya buat itu beneran terjadi, kira-kira saya kenapa ya dok?
3 komentar
Terbaru
Dok, hampir setiap hari saya bertengkar dgn suami. Hal ini membuat saya putus asa dan depresi sehingga saya tidak bisa menjadi diri saya sendiri. Saya sering menyalahkan diri saya, hingga rasanya ingin bunuh diri karna sudah tidak kuat dengan kondisi2 ini. Saya merasa semua hal tentang diri saya salah di mata pasangan, semua hal di koreksi sehingga saya harus merubah semua kebiasaan saya yg akhirnya membuat saya tdk bisa mengenali diri saya sendiri. Kira2 solusi apa yg harus saya lakukan dok? Dan apakah saya sdh termasuk depresi berat?
Halo Gita, terima kasih untuk pertanyaannya.
Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.
Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.
Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional. Lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Penting untuk memahami bahwa pikiran obsesif dan kecemasan adalah hal yang umum, dan banyak orang mengalami hal serupa. Namun, jika pikiran ini mulai mengganggu aktivitas sehari-hari Anda atau menyebabkan kesulitan tidur, sebaiknya Anda mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Mereka dapat membantu Anda mengidentifikasi pola pikir yang tidak sehat dan memberikan strategi untuk mengelolanya. Cobalah beberapa teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam atau meditasi, untuk membantu menenangkan pikiran Anda. Selain itu, berbicara dengan seseorang yang Anda percayai tentang perasaan Anda juga bisa sangat membantu. Jika kecemasan ini terus berlanjut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan dukungan dan perawatan yang tepat.
Related content