Kebanyakan orang mengidentikan lemak sebagai makanan yang berbahaya untuk kesehatan. Padahal, ada asam lemak esensial yang sehat dan bermanfaat.
Apa itu asam lemak esensial?
Asam lemak esensial adalah komponen lemak yang tersusun atas asam lemak tak jenuh ganda.
Jenis zat gizi ini disebut esensial karena tidak bisa dihasilkan oleh tubuh, tetapi diperlukan untuk menjaga kesehatan.
Untuk itu, Anda hanya bisa mendapatkannya melalui makanan atau suplemen.
Jenis asam lemak esensial
Ada dua jenis asam lemak esensial, yaitu omega-3 dan omega-6. Berikut penjelasannya.
1. Omega-3
Asam lemak omega-3 terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu alpha-linolenic acid (ALA), eicosapentaenoic acid (EPA), dan docosahexaenoic acid (DHA).
Jenis ALA dan biasanya ditemukan pada sumber nabati. Sementara itu, EPA dan DHA berasal dari sumber hewani.
Berikut manfaat omega-3 untuk tubuh.
- Menjaga kesehatan otak dan dan mata.
- Menurunkan kadar trigliserida atau lemak darah.
- Meningkatkan kolesterol baik.
- Menurunkan tekanan darah.
- Menjaga kemampuan berpikir serta mencegah Alzheimer dan pikun.
- Menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung.
- Memperlambat penumpukan plak yang menyumbat pembuluh darah.
- Menjaga kesehatan mental sehingga mengendalikan gejala depresi dan ADHD.
- Menjaga kesehatan tulang.
Meski begitu, perlu diingat bahwa omega-3 bukanlah obat penurun kolesterol.
2. Omega-6
Ada dua jenis omega-6, yaitu arachidonic acid (AA) dan linoleic acid (LA).
Berikut manfaat omega-6 untuk tubuh.
- Menjaga fungsi, pertumbuhan, dan perkembangan otak.
- Merangsang pertumbuhan kulit dan rambut.
- Mempertahankan kesehatan tulang.
- Menjaga metabolisme.
- Mempertahankan fungsi sistem reproduksi tubuh.
- Mempertahankan struktur sel-sel di tubuh.
Omega-6 sering mendapat cap buruk sebagai asam lemak berbahaya, padahal tidak sepenuhnya benar.
LA akan diubah menjadi AA di dalam tubuh. Nah, AA ini merupakan molekul yang memicu peradangan, penggumpalan darah, dan penyempitan pembuluh darah.
Meski begitu, tubuh juga mengubah AA yang bisa mengurangi peradangan dan mengurangi pembuluh darah.
Studi terbitan The American Journal of Clinical Nutrition (2016) pun menemukan bahwa mengganti lemak jenuh dengan omega-6 bisa mengurangi risiko serangan jantung hingga 24 persen.
Agar mendapatkan manfaat tersebut, Anda harus menjaga perbandingan asupan omega-3 dan omega-6 sebesar 4:1 dalam sehari.