backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Meski Tampak Sama, Ini Perbedaan Overweight dan Obesitas

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Monika Nanda · Tanggal diperbarui 05/11/2021

    Meski Tampak Sama, Ini Perbedaan Overweight dan Obesitas

    Kegemukan (overweight) dan obesitas itu berbeda. Sederhananya, obesitas bersifat lebih parah dibandingkan kegemukan. Orang yang gemuk belum tentu obesitas, tetapi penyandang obesitas sudah pasti gemuk. Lantas, apa lagi perbedaan overweight dan obesitas?

    Perbedaan overweight dan obesitas

    Banyak orang yang mengira bahwa kegemukan sama dengan obesitas. Nyatanya, kedua masalah berat badan ini memiliki ciri khas masing-masing. 

    Di bawah ini sejumlah perbedaan overweight dan obesitas yang perlu Anda ketahui agar mendapatkan penanganan yang tepat. 

    1. Penyebab

    Artikel Kesehatan Seputar Masalah Obesitas

    Istilah kegemukan (overweight) dan obesitas mengacu pada berat badan yang lebih besar dari angka yang dianggap normal atau sehat untuk ketinggian tertentu. 

    Overweight merupakan kondisi ketika berat badan berlebih dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: 

    • penumpukan lemak tubuh, 
    • kelebihan otot, tulang, atau
    • gemuk air.

    Sementara itu, penyandang obesitas biasanya disebabkan oleh kelebihan lemak pada tubuh, terutama lemak di perut (viseral). 

    2. Batas indeks massa tubuh (IMT)

    Selain penyebab, perbedaan lain obesitas dan overweight yaitu batas indeks massa tubuh (IMT) yang dianggap normal. Gemuk dan obesitas sama-sama diukur menggunakan IMT. Penghitungannya menggunakan berat badan dan tinggi badan. 

    Caranya yakni membagi berat badan dalam kilogram dengan hasil kuadrat tinggi badan dalam meter. Sebagai contoh, Anda memiliki berat badan 58 kilogram dengan tinggi 1,6 meter. 

    Artinya, angka IMT Anda bisa dihitung dengan 58 ÷ 1,6 × 1,6 yang akan mendapatkan hasil sekitar 22,65. 

    Indeks massa tubuh ini yang kemudian digunakan untuk menentukan, apakah Anda termasuk gemuk atau obesitas. Di bawah ini pembagian angka IMT yang bisa menjadi tolak ukur apa bedanya gemuk dan obesitas. 

    • >18,5 (kurus atau kurang berat badan)
    • 18,5 – <25 (normal)
    • 25 – <30 (kelebihan berat badan atau overweight)
    • >30 (obesitas)

    Tak hanya sampai di situ, IMT obesitas kemudian dibagi lagi menjadi beberapa bagian di bawah ini.

    • 30 – <35 (obesitas kelas 1)
    • 35 – <40 (obesitas kelas 2)
    • >40 (obesitas kelas tiga atau parah)

    Dari angka tersebut sudah dapat terlihat bahwa obesitas diartikan sebagai kondisi yang lebih parah ketimbang kegemukan. 

    3. Komplikasi

    Pada dasarnya, kegemukan dan obesitas sama-sama berefek buruk. Pasalnya, keduanya merupakan penanda tubuh memiliki lemak berlebih. Meski begitu, obesitas cenderung memiliki penumpukan lemak lebih banyak dibandingkan kegemukan.

    Maka dari itu, komplikasi dari obesitas dan overweight bisa menjadi perbedaan antara keduanya. Ada pun sejumlah komplikasi obesitas yang bisa terjadi pada para penyandangnya meliputi: 

    Meski berbeda, overweight dan obesitas bisa menimbulkan masalah yang serius bila dibiarkan. Jika merasa berat badan Anda berlebih, cobalah mengukur lingkar pinggang terlebih dahulu dan konsultasikan dengan dokter setelahnya. 

    Pengobatan overweight dan obesitas

    makan banyak tidak gemuk

    Setelah mengetahui apa bedanya gemuk dan obesitas, waktunya untuk tahu bagaimana saja cara mengatasi kedua masalah ini. Melansir badan kesehatan dunia WHO, overweight dan obesitas bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup jadi lebih sehat.

    Salah satu kunci utama dari mengatasi kedua kondisi ini yaitu berada di lingkungan dan komunitas yang mendukung. Hal ini ternyata berkontribusi dalam mengubah gaya hidup sehat. 

    Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi obesitas yaitu: 

    Berkonsultasi dengan ahli gizi

    Cara-cara di atas diperlukan untuk menurunkan berat badan dan membakar lemak berlebih penyebab kelebihan berat badan dan obesitas.  Anda juga mungkin butuh bantuan ahli gizi untuk merancang menu yang sesuai dengan kondisi yang dialami. 

    Dengan begitu, tubuh tidak akan kekurangan gizi,termasuk vitamin dan mineral ketika Anda berusaha membatasi asupan makanan tertentu. 

    Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Monika Nanda · Tanggal diperbarui 05/11/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan