backup og meta

Alergi Kosmetik

Alergi Kosmetik

Kosmetik atau produk skincare juga bisa menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Penting bagi Anda untuk mengenali tanda dan gejala, penyebab, hingga langkah tepat penanganannya.

Apa itu alergi kosmetik?

Kosmetik, mulai dari bedak hingga parfum, memang dapat meningkatkan kepercayaan diri penggunanya. Namun, tidak semua produk kosmetik cocok dipakai oleh semua orang. 

Bagi beberapa orang mungkin akan mengembangkan reaksi alergi setelah menggunakan kosmetik tertentu. Ada banyak hal yang menyebabkan kondisi ini, seperti bahan kimia dan baru pertama kali menggunakan kosmetik. 

Seberapa umum kondisi ini?

Umumnya, wanita diperkirakan rata-rata memakai setidaknya tujuh jenis kosmetik setiap hari dan reaksi alergi terhadap produk ini cukup umum. 

Prevalensi alergi kosmetik pada populasi umum memang tidak diketahui. Namun, penelitian menunjukkan hingga 10% populasi akan mengalami sejumlah reaksi kulit terhadap kosmetik sepanjang hidupnya. 

Angka tersebut mungkin lebih tinggi karena ada banyak gejala alergi pada kulit yang ringan dan diobati tanpa bantuan dari dokter. 

Tanda dan gejala alergi kosmetik

penyebab wajah merah

Gejala alergi kulit terutama untuk kosmetik mungkin akan berbeda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin akan mengembangkan gejala beberapa saat setelah penggunaan kosmetik.

Sementara itu, tidak sedikit pula yang mengalami tanda-tanda alergi beberapa hari atau bertahun-tahun usai pemakaian. 

Ciri-ciri alergi produk kosmetik atau skin care (perawatan kulit) cukup beragam, tergantung pada tingkat keparahan dan area yang terpapar, seperti:

  • gatal-gatal,
  • ruam,
  • kulit mengelupas dan melepuh,
  • wajah dan kelopak mata membengkak,
  • iritasi pada mata, hidung, dan mulut (konjungtivitis), dan
  • terdapat nanah pada benjolan.

Selain beberapa gejala yang telah disebutkan, alergi terhadap produk perawatan kulit juga dapat memengaruhi sistem pernapasan. Pasalnya, kosmetik tersedia dalam berbagai jenis, termasuk parfum dan lipstik

Gejala alergi parfum

Bagi para penderita alergi parfum mungkin akan mengalami beberapa gejala di bawah ini mengingat produknya berbentuk uap dan dapat dihirup.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada pasien asma, rinitis alergi, dan infeksi saluran pernapasan akibat virus. 

  • Sesak napas.
  • Merasa tercekik.
  • Batuk berdahak.
  • Pilek dan hidung tersumbat.
  • Sakit kepala.
  • Sesak di bagian dada.

Gejala alergi lipstik

Tidak hanya pada kulit wajah dan bagian tubuh lainnya, pengguna produk kosmetik pada bibir, seperti lipstik, juga bisa mengalami reaksi alergi. 

Alergi lipstik, lip balm, dan produk bibir lainnya dapat menyebabkan peradangan di bibir (cheilitis). Jika seseorang memiliki alergi terhadap lipstik, ada kemungkinan bibir mereka mengalami reaksi:

  • bibir terasa gatal dan kering,
  • daerah mulut terlihat kemerahan, dan
  • bibir membengkak.

Kapan saya harus ke dokter?

Jika alergi semakin parah dan tidak segera ditangani, Anda berisiko mengalami reaksi alergi yang cukup parah, yaitu syok anafilaksis. Jika Anda mengalami beberapa tanda di bawah ini, segera periksakan diri ke dokter atau ruang gawat darurat. 

  • Sesak napas.
  • Sulit menelan.
  • Pusing dan nyeri dada.
  • Mual dan muntah.
  • Merasa lemas.

Penyebab alergi kosmetik

Penyebab alergi akibat penggunaan kosmetik dan produk skincare cukup beragam. Namun, kebanyakan kasus menunjukkan bahwa alergi terhadap produk perawatan kulit ini disebabkan oleh bahan kimia yang menjadi alergen. 

Lantas, bahan kimia apa saja yang dapat menimbulkan reaksi kulit setelah menggunakan kosmetik?

Paraben

Paraben adalah salah satu zat kimia yang paling sering ditemui dalam produk kosmetik, terutama lipstik. Anda mungkin dapat mengenalinya dengan methyl-, ethyl-, propyl-, dan parahydroxybenzoate

Anda yang memiliki kulit sensitif tentu perlu berhati-hati dengan produk yang mengandung paraben. Penggunaan kosmetik yang mengandung paraben dapat menimbulkan reaksi alergi berupa dermatitis

Berikut ini beberapa produk yang sering menggunakan paraben sebagai bahan utamanya:

  • foundation, bedak, dan concealer,
  • kosmetik untuk area mata, seperti eye-liner,
  • lipstik,
  • penghapus riasan wajah,
  • sunscreen (tabir surya), dan
  • losion dan krim pelembap kulit.

Benzoil peroksida

Alergi benzoil peroksida sebenarnya bukan hal yang umum terjadi. Hal ini dikarenakan tidak sedikit orang yang sulit membedakan gejala alergi dengan efek samping dari benzoil peroksida. 

Menurut FDA, terdapat 131 laporan reaksi alergi serius akibat benzoil peroksida dalam obat jerawat, dari tahun 1969 hingga Januari 2013.

Pada umumnya, gejala alergi akan bertambah parah sampai penggunanya berhenti memakai obat atau kosmetik yang mengandung alergen. 

Zat pewangi tertentu

Ada  lebih dari 5000 wewangian yang berbeda terkandung dalam kosmetik dan produk skincare

Untuk menyebabkan reaksi alergi pada kulit, sejumlah kecil zat pewangi perlu menembus kulit dan menempel pada protein kulit. 

Beberapa jenis zat pewangi memang dapat langsung mengikat protein kulit. Namun, ada pula sebagian jenisnya yang perlu diubah  dahulu secara kimiawi sebelum menempel pada protein.

Transformasi ini terjadi pada kulit dan pewangi bereaksi saat terpapar udara, sinar matahari, atau bagian bawah kulit setelah bereaksi dengan enzim kulit. 

Hal ini yang membuat zat pewangi pada kosmetik menjadi salah satu penyebab dermatitis kontak alergi yang cukup umum. 

Bahan kimia lainnya

Selain beberapa senyawa kimia yang disebutkan di atas, ada zat lainnya yang dapat menimbulkan reaksi alergi, yaitu:

  • oxybenzone,
  • 4-isopropyl-dibenzoylmethane,
  • PABA (asam para-aminobenzoik),
  • ester,
  • avobenzone, dan
  • cinnamates.

Faktor risiko alergi kosmetik

Pada dasarnya, siapa saja dapat mengalami alergi terhadap kosmetik. Namun, ada sejumlah kelompok yang lebih berisiko terkena alergi ini.

  • Wanita, karena produk kosmetik lebih banyak digunakan wanita dibanding pria.
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami alergi kosmetik, terutama sunscreen.
  • Mempunyai kulit sensitif.
  • Penderita dermatitis atopik.
  • Menggunakan kosmetik atau skincare pada kulit yang rusak atau luka terbuka.

Perlu diingat bahwa tidak memiliki satupun faktor risiko yang disebutkan tidak berarti Anda terbebas dari alergi. Oleh sebab itu, Anda tetap perlu berhati-hati dalam memilih kosmetik dan produk skincare

Diagnosis alergi kosmetik

Alergi kosmetik biasanya dideteksi dengan melakukan tes tempel kulit (skin patch test). 

Diagnosis mungkin akan melibatkan tes kulit alergi terhadap beberapa bahan kimia yang berbeda. Hal ini dikarenakan akan ada banyak zat kimia yang mungkin menjadi alergen dalam kosmetik. 

Pengobatan alergi kosmetik

rekomendasi pelembap wajah untuk pria

Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam mengatasi alergi adalah berhenti menggunakan produk tersebut ketika timbul reaksi alergi. 

Anda mungkin kesulitan untuk memastikan produk mana yang menjadi penyebabnya, terutama ketika menggunakan beberapa produk. 

Oleh sebab itu, cara terbaik dalam mengobati alergi kosmetik adalah berhenti memakai semua produk sampai reaksinya membaik. Umumnya, hal ini membutuhkan waktu sekitar satu minggu. 

Berikut ini ada beberapa pilihan yang dapat digunakan sebagai obat alergi kulit untuk produk skin care, seperti lipstik, sunscreen, dan lainnya. 

  • Krim dan salep steroid topikal ringan, seperti hidrokortison.
  • Antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri sekunder.
  • Krim cetomacrogol untuk melembapkan kulit yang kering.
  • Antihistamin.

Sebelum menggunakan obat-obatan yang disebutkan, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu ke dokter. Jika Anda menggunakan obat-obatan yang dijual bebas, pastikan ikuti aturan pakai. 

Perawatan rumahan alergi kosmetik

Selain konsumsi obat dan melakukan perawatan yang dianjurkan dokter, pengobatan rumahan tidak kalah penting untuk mengatasi alergi.

Berikut ini ada beberapa cara alami yang membantu meringankan gejala, berdasarkan jenis kosmetik. 

Alergi lipstik

  • Kompres bibir dengan es batu yang dibalut dengan kain selama beberapa menit.
  • Kompres area yang bengkak dengan kantung teh yang didinginkan di kulkas.
  • Oleskan lidah buaya yang membantu mengurangi pembengkakan.

Alergi kosmetik lainnya

  • Baca daftar kandungan produk kosmetik.
  • Oleskan sampel kosmetik yang baru dibeli di pergelangan tangan dan amati selama 1-2 hari.
  • Pilih produk yang mengandung sedikit bahan.
  • Cari produk yang berlabel hipoalergenik, bebas pewangi, dan nonkomedogenik.

Bila memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat bagi Anda. 

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dyall-Smith, D. (2015). Contact Reactions to lipsticks and other lip care products. DermNet NZ. Retrieved 12 October 2023, from https://www.dermnetnz.org/topics/contact-reactions-to-lipsticks-and-other-lipcare-products/

Perfume Allergies. (n.d). Co-publications Greenfacts. Retrieved 12 October 2023, from  https://copublications.greenfacts.org/en/perfume-allergies/index.htm 

Bryant, E. (2020). Understanding allergic reactions to skin care products. National Institute of Health. Retrieved 12 October 2023, from https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/understanding-allergic-reactions-skin-care-products 

Allergens in cosmetics. (2019). U.S Food & Drug Administration. Retrieved 12 October 2023, from https://www.fda.gov/cosmetics/cosmetic-ingredients/allergens-cosmetics

Ngan, V. (2015). Contact reactions to cosmetics. DermNet NZ. Retrieved 12 October 2023, from https://dermnetnz.org/topics/contact-reactions-to-cosmetics/

Versi Terbaru

12/10/2023

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Hati-Hati Minum Obat, Barangkali Anda Memiliki Alergi Terhadap Antibiotik

Cegah Munculnya Reaksi Alergi pada Kulit dengan Cara Tepat Ini


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 12/10/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan