backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Paraben dalam Kosmetik Disebut Berbahaya, Ini Faktanya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 12/05/2023

Paraben dalam Kosmetik Disebut Berbahaya, Ini Faktanya

Paraben sedang menjadi topik hangat yang diperbincangkan di dunia kecantikan dan kesehatan beberapa tahun terakhir ini. Banyak orang yang beranggapan bahwa kandungannya pada kosmetik dapat memberikan efek yang berbahaya untuk kesehatan. Lantas, bagaimana dengan faktanya?

Apa itu paraben?

Paraben merupakan sekelompok zat kimia yang digunakan sebagai pengawet dalam produk kosmetik dan farmasi. Tujuan dari penambahannya adalah untuk membantu mencegah timbulnya jamur dan bakteri serta menjaga kualitas produk.

Dalam istilah kimia, paraben dikenal dengan nama para-hydroxybenzoate. Jenis yang paling sering digunakan pada produk kosmetik adalah methylparaben, propylparaben, and butylparaben.

Banyak produk perawatan yang berparaben, di antaranya adalah sampo, gel cukur, pelumas, farmasi, riasan wajah, losion dan pasta gigi.

Zat ini dapat diserap melalui kulit dan juga bisa masuk ke dalam tubuh ketika Anda mengonsumsi obat-obatan atau makanan dan minuman yang memiliki kandungannya.

Paraben yang masuk dapat dikeluarkan kembali oleh tubuh dengan cepat.

Apakah paraben menyebabkan kanker?

Hingga saat ini, tidak ada penelitian yang benar-benar membuktikan bahwa zat ini secara langsung dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya.

Zat ini dulunya dianggap sebagai agen xenoestrogen, zat yang struktur kimianya mirip dengan estrogen. Estrogen sering dikaitkan dengan terjadinya penggandaan sel kanker atau non-kanker dalam payudara.

Dari informasi tersebut, produk berparaben dianggap dapat meningkatkan risiko terhadap kanker payudara.

Tak hanya itu, zat ini juga dipercaya dapat menimbulkan reaksi alergi kosmetik, aktivitas estrogenik, serta sensitivitas terhadap paparan matahari.

Kemudian, pada tahun 2004 peneliti dari Inggris Philippa Dabre, Ph.D menemukan adanya paraben pada tumor payudara yang berbahaya.

Dari penelitian tersebut, tim peneliti menyarankan untuk membatasi penggunaan zat ini dalam kosmetik.

Kabar ini pun sampai ke telinga konsumen. Akibatnya, penjualan kosmetik mengalami penurunan dan perusahaannya mengalami kerugian.

Produsen kosmetik pun akhirnya mulai memproduksi kosmetik organik yang bebas dari para-hydroxybenzoate.

Apakah paraben dalam kosmetik harus dihindari?

Tentunya, sesuatu yang berlebihan tidak baik dan dapat membahayakan tubuh. Namun, jumlah paraben yang sedikit pada produk Anda tidak akan mengganggu kesehatan Anda.

Pada tahun 1984, organisasi Cosmetic Ingredient Review menyatakan bahwa paraben adalah kandungan yang aman digunakan dalam produk kosmetik.

Namun, setelah penelitian pada tahun 2004, Cosmetic Ingredient Review melakukan penelitian sekali lagi di tahun 2005 untuk membuktikan dampaknya pada kesehatan.

Banyak penelitian pada bayi dan wanita yang menemukan bahwa kadar paraben yang sangat sedikit pada produk tidak menyebabkan kanker atau membahayakan kesehatan Anda.

Zat ini bisa terserap ke dalam tubuh dalam dua cara, yaitu melalui kulit dan melalui mulut.

Kosmetik, produk kecantikan, dan perawatan memiliki paraben yang memasuki tubuh melalui kulit. Setelah itu, senyawa ini masuk ke sistem peredaran dan dikeluarkan melalui urine.

Kesimpulannya adalah, tidak mungkin bahwa zat dalam dosis kecil di produk perawatan kulit dapat menyebabkan kanker.

Jadi, apakah produk dengan paraben aman?

Banyak organisasi internasional yang telah meneliti efek zat ini terhadap kulit. Di Amerika Serikat, American Cancer Society dan FDA telah melihat paraben dari sudut pandang eksperimen dan pengobatan.

Mereka menyatakan bahwa kosmetik yang berparaben tidak akan mengganggu kesehatan maupun menyebabkan kanker payudara.

Anda tidak perlu khawatir terhadap zat ini pada produk perawatan. Organisasi lain, Health Canada, FDA di Kanada juga menyatakan bahwa belum ditemukannya bukti hubungan antara paraben dan kanker payudara.

Kosmetik berparaben tidak melulu membahayakan konsumen seperti yang selama ini dipercaya. Produk yang mengandung kandungan organik juga mengandung zat kimia satu ini.

Makanan seperti kacang kedelai, kacang-kacangan, flax, buah-buahan, bluberi, wortel dan ketimun juga menghasilkan paraben. Namun tidak perlu khawatir terhadap zat kimia ini.

Kesimpulan

Paraben pada kosmetik ternyata tidak berbahaya seperti yang ditakutkan selama ini. Jadi, Anda tak perlu terlalu khawatir akan penggunaannya. Hanya saja, Anda yang memiliki kulit sensitif harus berhati-hati sebab produk berparaben mungkin menimbulkan iritasi atau kemerahan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 12/05/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan