Alergi mata (konjungtivitis alergi) merupakan respons sistem kekebalan tubuh untuk melawan zat asing yang masuk ke dalam mata. Reaksi alergi pada mata menimbulkan gejala yang bervariasi pada tiap orang, dari sekadar rasa tidak nyaman dan mengganjal hingga terganggunya fungsi penglihatan.
Tidak jarang, alergi mata sulit didiagnosis karena gejalanya mirip dengan penyakit mata yang lain. Hal ini tentu dapat berdampak pada pengobatan di kemudian hari. Lantas, apa saja gejala konjungtivitis alergi yang perlu Anda kenali?
Tanda dan gejala alergi pada mata
Saat zat asing memasuki mata, sistem imun akan mengirimkan sel-sel kekebalan dan berbagai macam senyawa kimia untuk melawannya. Respons ini lantas menyebabkan reaksi alergi dan peradangan sehingga muncul gejala sebagai berikut:
1. Mata merah atau merah muda
Ketika terjadi reaksi alergi, pembuluh darah kecil (kapiler) di dalam mata akan melebar. Hal ini bertujuan untuk mempermudah masuknya sel-sel darah putih, histamin, serta senyawa kimia lainnya yang dihasilkan oleh sistem imun.
Pembuluh darah yang melebar akan semakin terlihat jelas pada permukaan mata yang berwarna putih. Ini sebabnya mata merah menjadi gejala yang paling sering dikeluhkan oleh penderita alergi.
2. Mata terasa gatal
Rasa gatal pada alergi biasanya disebabkan oleh histamin. Histamin adalah satu dari banyak zat kimia yang dihasilkan sistem imun ketika tubuh terpapar alergen. Zat inilah yang berperan dalam menimbulkan gejala alergi pada berbagai sistem di tubuh Anda.
Salah satu area yang terdampak oleh histamin tidak lain adalah mata. Gatal sering kali terasa hingga kelopak mata dan kulit di sekitarnya. Sebisa mungkin, jangan mengucek mata atau menggaruk wajah Anda karena hal ini akan memperparah rasa gatal.
3. Kelopak mata bengkak
Gejala lainnya yang sering dikeluhkan penderita alergi adalah kelopak mata merah dan bengkak. Pembengkakan disebabkan karena konjungtiva meradang atau terlalu banyak dikucek. Konjungtiva adalah lapisan tipis yang berfungsi melindungi bagian putih mata (sklera).
Alergi Softlens: Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
4. Mata berair
Mata yang bengkak akibat alergi biasanya juga berair dan mengeluarkan lendir. Hal ini terjadi karena mata berusaha membuang alergen di permukaannya. Namun, banyak faktor bisa menyebabkan mata berair sehingga Anda perlu pemeriksaan lebih lanjut.
5. Mata terasa nyeri, pegal, atau panas
Peradangan akibat alergi tidak hanya menyebabkan bengkak, tapi juga nyeri terutama ketika Anda menggerakkan mata. Tergantung seberapa parah reaksi alergi yang terjadi, nyeri dapat muncul hanya pada satu mata ataupun keduanya.
Rasa nyeri akibat peradangan juga bisa menjalar ke area sekitar mata. Anda mungkin merasakan sesuatu yang mengganjal, pegal pada area mata, atau bahkan rasa panas. Segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala ini.
6. Gejala lain
Selain berbagai gejala yang telah disebutkan di atas, ada pula gejala alergi mata yang mungkin kurang umum. Beberapa tanda yang harus Anda waspadai di antaranya:
- permukaan bersisik di area sekitar mata
- mata sensitif terhadap cahaya terang
- bagian putih mata membengkak dan tampak keunguan
- penglihatan kabur atau berbayang, serta
- muncul gejala alergi lain seperti pilek, bersin, hidung meler, atau hidung tersumbat.
Reaksi alergi biasanya langsung muncul segera setelah Anda terpapar pemicu alergi. Akan tetapi, alergi yang dipicu oleh obat tetes mata mungkin muncul lebih lama, yakni sekitar dua hingga empat hari setelah penggunaan obat.
Kapan Anda perlu periksa ke dokter?
Setiap penderita alergi mata dapat mengalami gejala yang sama, tapi dengan tingkat keparahan yang berbeda. Selain itu, ada pula kemungkinan munculnya gejala selain yang telah disebutkan sebelumnya.
Mengingat alergi mata sangat mirip dengan penyakit mata lainnya, dokter memerlukan pemeriksaan lengkap untuk menentukan diagnosis dengan tepat. Jadi, gejala sederhana seperti mata merah dan bengkak pun sebaiknya dikonsultasikan ke dokter mata.
Alergi mata pada dasarnya tidaklah berbahaya, tapi ada risiko munculnya reaksi alergi parah atau syok anafilaksis. Meskipun langka, anafilaksis bisa saja terjadi pada orang yang tidak sadar bahwa dirinya memiliki alergi.
Ciri syok anafilaksis antara lain sesak napas, jantung berdebar, serta mual dan muntah tidak lama setelah terpapar pemicu alergi. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan pingsan, koma, hingga kematian.
Kabar baiknya, memeriksakan gejala alergi adalah cara terbaik untuk mencegah reaksi alergi parah. Bila terbukti memiliki alergi, dokter dapat meresepkan obat alergi mata atau terapi untuk mengurangi tingkat keparahannya.
[embed-health-tool-bmr]