backup og meta

Tidur dengan Kucing atau Anjing, Amankah bagi Kesehatan?

Tidur dengan Kucing atau Anjing, Amankah bagi Kesehatan?

Bagi para pemilik hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing, hidup bersama mereka seperti tinggal bersama anggota keluarga lainnya. Tidak heran bila banyak yang memilih tidur dengan anjing atau kucing. Namun, sehatkah kebiasaan tersebut?

Manfaat tidur dengan kucing dan anjing

penyakit dari kucing

Memelihara hewan memang menawarkan segudang manfaat bagi kesehatan, baik fisik maupun mental. Bahkan, tidur bersama kucing, anjing, maupun atau hewan peliharaan lainnya ternyata juga memberikan manfaat yang tidak jauh berbeda. Apa saja? 

1. Meningkatkan kualitas tidur

Tidur dengan anjing atau kucing dapat meningkatkan kualitas tidur. Hal ini dibuktikan melalui studi kecil dalam Mayo Clinic. Penelitian terhadap orang dewasa tersebut melaporkan tidur bersama anjing di kamar tidur bisa bikin lebih nyenyak. 

Namun, perlu diperhatikan bahwa studi ini hanya memperhatikan kualitas tidur yang meningkat saat tidur berada di satu ruangan. Selain itu, ada faktor lain yang membuat seseorang tertidur nyenyak bersama hewan peliharaan, seperti: 

  • jumlah orang, 
  • ukuran hewan peliharaan, dan 
  • ukuran tempat atau kamar tidur. 

2. Memberikan kenyamanan dan rasa aman

Selain kualitas tidur, manfaat lainnya dari tidur dengan kucing maupun anjing yakni memberikan kenyamanan dan rasa aman. Bagaimana bisa? 

Sebuah survei dari Anthrozoös terhadap wanita dewasa mengungkapkan bahwa hewan peliharaan seperti anjing memberikan rasa nyaman dan aman. Hal tersebut dibandingkan bila tidur dengan orang lain atau kucing. 

Bila Anda sering merasa takut atau kesepian, cara ini mungkin bisa menjadi solusi yang bisa dicoba. 

3. Meningkatkan kesehatan mental

Sudah bukan rahasia lagi bila hewan peliharaan dapat membantu meredakan stres dan kecemasan. Kucing atau anjing membantu membangun hubungan sosial dan emosional. Keduanya bisa memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental. 

Studi dari Frontiers in psychology melaporkan bahwa interaksi antara manusia dan hewan bisa mengurangi faktor stres, seperti: 

Bila faktor-faktor di atas terkendali, Anda mungkin lebih bisa mengendalikan amarah, meningkatkan empati, hingga meningkatkan rasa percaya pada orang lain. 

Meski begitu, para ahli masih memerlukan penelitian lebih lanjut apakah efek tersebut sama ketika Anda tidur dengan kucing atau anjing. 

Bahaya tidur bersama anjing atau kucing

memilih hewan untuk anak

Meski memberikan manfaat bagi kesehatan fisik maupun mental Anda, tidur dengan anjing, kucing, atau hewan lainnya bisa memicu sejumlah masalah kesehatan. 

Di bawah ini beberapa risiko penyakit yang bisa menyerang Anda ketika tidur bersama hewan peliharaan. 

1. Mengganggu kualitas tidur

Ibarat pedang bermata dua, tidur dengan anjing atau kucing ternyata bisa mengganggu kualitas tidur. Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Animals, tidur bersama anjing di tempat tidur dapat meningkatkan pergerakan manusia.

Meski dapat mengganggu kualitas tidur, peserta dalam penelitian ini jarang terbangun karena gerakan anjing. Sementara itu, tidur dengan kucing pun mungkin bukan pilihan yang tepat. 

Kucing merupakan hewan yang aktif pada malam hari, sehingga bisa saja hewan ini ingin bermain atau sengaja membangunkan Anda ketika sedang tidur. 

2. Memperparah alergi

Bagi penderita alergi bulu hewan seperti kucing, dokter mungkin merekomendasikan Anda untuk menjauhkan hewan peliharaan dari rumah.

Bila Anda tetap ingin memelihara kucing atau anjing di dalam rumah, tidak tidur bersama mereka merupakan langkah yang tepat. 

Hal ini dikarenakan bulu binatang dapat berkumpul di permukaan apa pun, termasuk sprei. Maka dari itu, usahakan untuk rutin mengganti sprei guna meredakan gejala alergi. 

3. Menularkan penyakit tertentu

Memelihara hewan seperti anjing maupun kucing ternyata bisa menjadi sumber penyakit. Pasalnya, hewan peliharaan bisa menularkan penyakit zoonosisIni merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, hingga jamur. 

Mikroorganisme-mikroorganisme tersebut dapat memicu berbagai penyakit pada hewan maupun manusia, mulai dari penyakit ringan hingga serius, melalui berbagai cara, yaitu:

  • menjilat wajah atau luka yang terbuka, 
  • goresan, 
  • gigitan, atau 
  • memegang kotoran binatang. 

Jenis penyakit yang ditularkan hewan

Ada pun beberapa risiko penyakit yang ditularkan akibat tidur dengan kucing atau anjing meliputi:

4. Meningkatkan risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome)

Meski terlihat menggemaskan, bayi yang tidur bersama hewan peliharaan seperti anjing atau kucing ternyata cukup berbahaya. Kebiasaan itu meningkatkan risiko terjadinya Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak.

Hewan seperti anjing cenderung mencoba tidur di wajah atau bayi anak yang bisa menghalangi pernapasan dan memicu risiko mati lemas. Sebaiknya, jauhkan hewan peliharaan dari bayi yang baru lahir guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan terjadi. 

Jadi, tidur dengan hewan peliharaan sebenarnya bisa dilakukan, asalkan sudah mempertimbangkan kondisi kesehatan diri sendiri dan hewan Anda. 

Selain itu, cobalah untuk berkonsultasi terkait masalah ini dengan dokter atau dokter hewan guna mendapatkan solusi yang tepat.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Harris, K. (n.d). Pros and Cons of Sleeping With Pets In Your Bed. Sleep Advisor. Retrieved 26 April 2021, from https://www.sleepadvisor.org/sleeping-with-pets/ 

Zoonotic Diseases. (2017). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 26 April 2021, from https://www.cdc.gov/onehealth/basics/zoonotic-diseases.html 

Hoffman, C. L., Browne, M., & Smith, B. P. (2020). Human-Animal Co-Sleeping: An Actigraphy-Based Assessment of Dogs’ Impacts on Women’s Nighttime Movements. Animals : an open access journal from MDPI, 10(2), 278. https://doi.org/10.3390/ani10020278. Retrieved 26 April 2021. 

Beetz, A., Uvnäs-Moberg, K., Julius, H., & Kotrschal, K. (2012). Psychosocial and psychophysiological effects of human-animal interactions: the possible role of oxytocin. Frontiers in psychology, 3, 234. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2012.00234. Retrieved 26 April 2021. 

Versi Terbaru

08/07/2022

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Pertolongan Pertama Digigit Anjing untuk Cegah Infeksi Berbahaya

10 Penyakit dari Kucing yang Bisa Menular ke Manusia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 08/07/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan