Alergi dingin biasanya ditandai dengan berbagai gejala, salah satunya adalah batuk. Namun, banyak orang yang bingung membedakan antara batuk biasa dengan batuk karena alergi dingin. Untuk lebih jelasnya, simak ciri-ciri batu akibat alergi dingin serta cara mengatasinya.
Ciri-ciri batuk karena alergi dingin
Batuk merupakan refleks alami tubuh yang terjadi ketika zat asing, debu, atau polusi terhirup dan masuk ke saluran pernapasan.
Namun, batuk juga bisa muncul karena alergi dingin. Mengutip American College of Allergy, Asthma and Immunology, batuk akibat alergi disebabkan oleh respons alami sistem kekebalan tubuh terhadap alergen.
Berikut ini ciri-ciri batuk yang muncul akibat alergi dingin.
- Batuk diikuti dengan gejala alergi lainnya. Batuk yang disebabkan oleh alergi dingin biasanya diikuti dengan gejala gatal-gatal di kulit, bentol merah (biduran), mata merah, atau hidung berair.
- Batuk kering. Alergi memicu munculnya batuk kering bukan batuk berdahak.
- Muncul setelah terpapar suhu dingin. Anda mengalami batuk ketika terpapar suhu dingin, misalnya saat berada di ruangan ber-AC, lingkungan dengan suhu dingin, atau dalam periode musim hujan.
Cara mengatasi batuk karena alergi dingin
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi batuk karena alergi dingin, mulai dari mengonsumsi obat alergi atau minuman herbal. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Konsumsi obat antihistamin
Antihistamin adalah salah satu obat yang biasa direkomendasikan dokter untuk mengatasi batuk yang disebabkan oleh reaksi alergi.
Beberapa obat antihistamin, seperti chlorphenamine, hydroxyzine, dan promethazine, bekerja dengan mengurangi pelepasan histamin dalam tubuh akibat reaksi alergi yang memicu batuk tidak berdahak.
Obat-obatan ini juga biasanya efektif untuk mengatasi gejala alergi dingin lainnya, seperti ruam kemerahan atau biduran.
2. Minum jahe
Tidak hanya dapat menghangatkan tubuh, minum teh atau air rebusan jahe juga bermanfaat untuk meredakan batuk.
Studi dalam jurnal International Journal of Basic & Clinical Pharmacology melakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas obat batuk sirup serta campuran jahe dan madu dalam mengurangi gejala batuk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan madu dan jahe mengalami penurunan gejala batuk yang lebih signifikan dibandingkan kelompok yang mengonsumsi obat batuk sirup.
Hal ini karena jahe dan madu memiliki sifat antiradang yang mampu mengurangi peradangan pada saluran pernapasan.