Obat untuk keputihan akibat trikomoniasis adalah antibiotik metronidazole (flagyl) atau tinidazole berbentuk pil dalam dosis tunggal.
3. Gonore
Gonore merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi ini menyebabkan vagina menjadi bengkak kemerahan sehingga memunculkan sensasi panas, gatal, dan nyeri saat buang air kecil.
Keputihan yang muncul akibat gonore adalah campuran dari nanah yang keluar bersama urine.
Obat untuk keputihan gonore taraf ringan adalah penisilin. Namun untuk kasus yang lebih parah, penisilin mungkin tidak lagi efektif karena bakteri sudah lebih kebal. Maka, alternatif obatnya adalah:
Azithromycin
Azithromycin merupakan obat lanjutan yang digunakan jika penisilin tidak mampu menyembuhkan gonore. Efek samping antibiotik ini pada sistem pencernaan juga lebih sedikit ketimbang penisilin.
Doxycycline
Doxycycline digunakan sebagai alternatif jika azithromycin tidak mampu membunuh bakteri. Namun, obat ini tidak dianjurkan untuk wanita yang berencana atau sedang hamil karena berisiko menyebabkan bayi lahir cacat.
Doxycycline diberikan satu dosis satu kali seminggu. Namun selama pemakaian, kulit bisa jadi lebih sensitif sehingga Anda harus menghindari sinar matahari langsung.
Lindungi diri dengan mengoleskan tabir surya dan pakai pakaian panjang yang menutupi kulit.
Ceftriaxone
Ceftriaxone bekerja menghentikan pertumbuhan bakteri, sekaligus mengurangi gejala gonore yang salah satunya keputihan. Ceftriaxone biasanya diberikan satu atau dua kali sehari lewat suntikan ke otot atau vena.
Efek samping yang kerap muncul dari antibiotik ini yaitu pembengkakan, kemerahan, dan rasa sakit di area suntikan. Jika salah satu dari efek ini tak juga menghilang atau memburuk, segera konsultasikan ke dokter.
Erythromycin
Gonore dapat ditularkan dari ibu ke anaknya jika sang ibu terkena penyakit ini selama kehamilan. Erythromycin hanya digunakan pada bayi yang lahir mendapatkan infeksi gonore dari ibunya. Obat ini diberikan dengan cara disuntik.
4. Klamidia
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Umumnya penyakit ini tidak menimbulkan gejala khusus.
Namun, jumlah keputihan yang berlebihan dari biasanya merupakan pertanda awal. Keputihan berlebih akibat klamidia juga biasa dibarengi dengan rasa nyeri dan panas saat buang air atau berhubungan seks, juga sakit perut disertai demam.
Obat untuk mengatasi keputihan akibat klamidia meliputi kombinasi antibiotik azithromycin dan doxycycline. Kombinasi ini efektif menyembuhkan klamidia hingga 90 persen. Antibiotik levofloxacin atau ofloxacin dapat digunakan jika bakteri sudah kebal terhadap antibiotik lain.
5. Infeksi jamur vagina
Jamur Candida yang hidup di sekitar vagina bisa terus berkembang biak dan menyebabkan infeksi jamur vagina.
Keputihan yang muncul akibat kondisi ini biasanya lebih kental, tebal, dan berwarna putih, tapi tidak berbau. Selain itu, gejala lainnya termasuk rasa sakit dan panas pada vagina saat buang air kecil atau berhubungan seks.
Kondisi ini dapat diobati dengan obat antijamur dalam bentuk krim, salep, atau tablet. Contohnya miconazole, terconazole, clotrimazole, atau butoconazole. Obat-obatan ini hanya digunakan untuk pengobatan jangka pendek selama tiga sampai tujuh hari.
Ada juga fluconazole yang digunakan selama tiga hari untuk menangani gejala infeksi berat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar