Harapan saya itu runtuh ketika saya mengalami perdarahan ketika usia kehamilan 10 minggu. Perdarahan itu terjadi ketika saya tengah bekerja. Saya pun langsung ke rumah sakit terdekat dari kantor saya.
Selama 2 jam saya harus menunggu hingga dokter datang. Setelah itu saya melakukan USG transvaginal untuk memeriksa kondisi organ-organ reproduksi saya.
“Janin ibu sudah nggak ada, hanya tersisa kantung kehamilannya,” ucap dokter itu pada saya. Saya dinyatakan mengalami keguguran. Saat itu saya sama sekali tak ingin memercayai apa yang saya dengar.
Tak ada sakit, nyeri, atau mulas yang saya rasakan. Dua kali hasil test pack pun menyatakan saya masih positif hamil. Saya tak percaya bahwa saya keguguran.
Dokter itu mengatakan bahwa saya harus melakukan kuretase untuk membersihkan sisa jaringan dalam rahim saya. Ia juga melanjutkan bahwa hasil test pack tetap bisa positif setelah mengalami keguguran.
Hal ini dikarenakan hormon kehamilan atau HCG (Human Chorionic Gonadotropin) dalam tubuh belum sepenuhnya hilang.
Saya dijadwalkan untuk melakukan kuret kehamilan dua hari kemudian. Namun, hari itu saya kembali mengalami pendarahan. Gumpalan darah sebesar genggaman tangan keluar dari tubuh saya.
Dokter mengatakan bahwa itu adalah kantung kehamilan saya dan menyatakan saya mengalami abortus spontan.
Abortus spontan adalah keguguran tanpa didahului tindakan tertentu yang memicunya, tanpa obat atau tindakan kuret.
Ketika saya kembali melakukan USG, tak ada apapun yang tersisa. Rahim saya sudah bersih dan tak perlu lagi melakukan kuret.
Keguguran kedua
Setelah melewati tiga bulan masa pemulihan, saya kembali positif hamil pada November 2018. Untuk menghindari keguguran berulang, dokter menganjurkan agar saya sebaiknya istirahat penuh selama 3 hari.
Namun, situasi kerja membuat saya tidak nyaman untuk mengambil cuti selama 3 hari penuh. Akhirnya saya memutuskan untuk beristirahat selama satu hari saja. Apalagi saat itu saya merasa sangat sehat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar