Buang angin ternyata tidak hanya bisa terjadi melalui lubang anus. Pernahkah Anda mengalami kentut yang keluar dari vagina? Ini juga disebut dengan istilah queef. Queef adalah hal yang umum terjadi.
Beberapa wanita bisa mengalaminya terutama ketika sedang berhubungan seks, berolahraga, atau aktivitas lainnya. Tidak seperti buang angin yang berasal dari anus, kentut vagina biasanya tidak berbau.
Apa itu queef?
Queef atau queefing adalah keluarnya udara yang berasal dari vagina. Biasanya, ini terjadi karena ada udara yang terjebak di dalamnya.
Lalu, karena Anda melakukan gerakan tertentu seperti berhubungan seks dan berolahraga, akhirnya udara tersebut terdorong keluar.
Berbeda dengan buang angin biasa, kentut vagina bukan berasal dari aktivitas bakteri pada saluran pencernaan.
Itulah sebabnya, udara yang keluar karena queef tidak berbau.
Meski begitu, Anda mungkin bisa merasakan udara keluar atau bahkan terdengar suara seperti kentut pada umumnya.
Bentuk anatomi dan saluran vagina bergelombang dan berkerut-kerut. Kondisi ini yang memungkinkan udara di dalamnya terperangkap.
Terjadinya queef juga biasanya dihubungkan dengan melemahnya otot-otot yang terdapat di sekitar kemaluan dan pelvis (panggul).
Apa saja penyebab kentut lewat miss V?
Buang angin melalui vagina atau queefing adalah kondisi yang wajar dan biasanya tidak disebabkan oleh hal-hal berbahaya.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan ini bisa disebabkan oleh masalah tertentu pada tubuh Anda.
Untuk lebih jelasnya, simak beberapa penyebab queef berikut ini.
1. Aktivitas seksual atau memasukkan benda ke dalam vagina
Ketika sesuatu dimasukkan ke dalam vagina atau miss V, maka udara atau angin dapat ikut masuk ke dalamnya.
Penetrasi penis saat berhubungan seksual, memasukkan tampon, atau alat-alat lain yang dimasukkan ke vagina biasanya menjadi penyebab Anda kentut lewat miss V.
Meski memalukan, mengutip situs Planned Parenthood, kentut vagina setelah berhubungan seks biasanya sulit dihindari.
2. Pemeriksaan vagina
Tidak hanya aktivitas seksual, pemeriksaan medis seperti USG transvaginal oleh dokter atau ginekolog pun juga dapat menyebabkan queef.
Ini karena biasanya dokter atau ginekolog akan menggunakan alat tertentu untuk memeriksa bagian dalam vagina Anda.
3. Aktivitas fisik atau stretching
Penyebab utama queefing adalah gerakan yang melibatkan otot-otot di sekitar vagina.
Pada kasus tertentu, bahkan saat berjalan pun, queef bisa terjadi.
Namun, pada umumnya, ini terjadi pada saat berolahraga, senam, atau aktivitas fisik lainnya.
Biasanya, gerakan-gerakan yang didominasi oleh otot perut dan bokong lah yang berpotensi menyebabkannya, seperti gerakan yoga, stretching, split, atau sit-up.
4. Kehamilan atau menopause
Menurut studi pada jurnal Obstetrics and Gynecology, beberapa wanita melaporkan mereka lebih sering mengalami queef saat hamil dan saat memasuki masa menopause.
Hal ini dapat dikarenakan oleh melemahnya otot-otot yang terdapat di vagina dan area panggul pada wanita menopause.
Sementara pada kehamilan, kentut vagina mungkin terjadi karena adanya tekanan janin ke bagian vagina sehingga memungkinkan udara yang terjebak jadi terdorong keluar.
5. Sesudah melahirkan
Mengendurnya otot-otot vagina dan tulang panggul, terutama pelvic floor, merupakan salah satu penyebab sering terjadinya queef.
Proses melahirkan menjadi salah satu penyebab melemahnya otot-otot di daerah dasar panggul wanita.
Oleh karena itu, semakin sering wanita melahirkan secara normal, maka otot pelvisnya dapat semakin mengendur sehingga memicu terjadinya kentut vagina.
6. Setelah kolonoskopi atau operasi
Beberapa prosedur medis di sekitar kemaluan dan bokong dapat menyebabkan distribusi udara di tubuh Anda menjadi kacau bahkan bisa memicu queef.
Kolonoskopi adalah prosedur memasukkan semacam kabel berkamera melalui dubur.
Kolonoskopi merupakan prosedur medis yang kerap menjadi penyebab buang angin lewat miss V.
Di samping kolonoskopi, setelah menjalani operasi pada area kemaluan juga memungkinkan terjadinya kondisi ini.
7. Vaginal fistula
Penyebab queefing yang terburuk adalah fistula vaginal, yaitu terbentuknya lubang yang menghubungkan antara vagina dan organ lain seperti kandung kemih, usus besar, atau anus.
Hal ini dapat mengakibatkan air kencing, kentut, atau bahkan kotoran bisa keluar dari miss V tanpa Anda sadari.
Fistula vagina dapat terjadi karena vagina robek saat melahirkan, efek samping pengobatan kanker, kecelakaan, dan beberapa prosedur operasi.
Salah satu ciri kondisi ini bila udara yang keluar berbau tidak sedap seperti halnya kentut pada umumnya.
Bagaimana agar queef tidak sering terjadi?
Pada sebagian besar kasus, buang angin lewat miss V atau queefing adalah hal yang wajar dan normal.
Meskipun sering dikaitkan dengan penyebab-penyebab yang disebutkan di atas, queef dapat terjadi kapan saja tanpa harus ada pemicunya.
Agar hal ini tidak terlalu sering terjadi, Anda bisa melakukan upaya-upaya sesuai penyebab kentut vagina yang Anda alami.
Bila ini sering terjadi saat berhubungan seks, cobalah memilih posisi bercinta yang tidak mengharuskan tubuh Anda tertekuk.
Dengan begitu, Anda bisa mencegah kemungkinan udara untuk terperangkap di dalam miss V.
Bila terjadi karena lemahnya otot-otot sekitar panggul, Anda dapat mencoba senam kegel untuk mengencangkan otot-otot vagina.
Bila penyebab queefing adalah vaginal fistula, dokter mungkin akan menyarankan operasi pembedahan untuk menutup kembali lubang tersebut.
Bukan sekadar mencegah kentut vagina, pembedahan penting dilakukan untuk mencegah komplikasi yang diakibatkan oleh vaginal fistula.
Melansir Mayo Clinic, vaginal fistula dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- sulitnya mengontrol buang air besar,
- infeksi berulang pada vagina dan saluran kencing,
- peradangan pada vagina dan perineum (kulit di sekitar anus), serta
- infeksi serius yang mengancam nyawa (sepsis).
Jadi, sebenarnya tak ada yang perlu dikhawatirkan bila Anda mengalami queef.
Namun, jika hal ini terlalu sering terjadi dan terasa mengganggu, coba konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
[embed-health-tool-ovulation]