Meski sangat jarang, biasanya sindrom vagina kendur juga bisa menjadi salah satu gejala berbagai penyakit. Penyakit yang biasanya ditandai dengan vagina mengendur adalah penyakit prolaps organ panggul. Gejala lain yang mungkin menandakan penyakit ini adalah adanya rasa tertekan pada panggul atau vagina, sakit ketika berhubungan seks, benjolan pada bukaan vagina, serta sulit buang air besar.
Siapa saja yang berisiko terkena sindrom vagina kendur?
Sindrom ini bisa dialami oleh siapa pun, terlepas dari usia seorang wanita. Akan tetapi, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan Anda mengalami sindrom vagina kendur. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
- Sudah pernah menjalani proses persalinan normal (lewat vagina) selama berkali-kali
- Usia di atas 48 tahun
- Kelainan hormon turunan (genetik)
- Penuaan dini
- Sudah pernah menjalani operasi panggul
- Perubahan berat badan yang drastis
BACA JUGA: Seperti Apa Bentuk Vagina Normal dan Sehat?
Pengobatan apa yang bisa dijalani untuk memperbaiki vagina kendur?
Untuk mengetahui apakah Anda benar-benar mengalami sindrom vagina kendur, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Setelah didiagnosis dengan sindrom tersebut, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa Anda pilih. Pengobatan yang Anda jalani biasanya bisa dipertimbangkan sesuai dengan keseriusan kondisi Anda dan berbagai alasan pribadi. Simak berbagai pengobatannya berikut ini.
1. Laser
Kondisi vagina yang mengendur bisa dipulihkan dengan prosedur peremajaan vagina. Dalam prosedur ini, laser yang diarahkan pada vagina akan memicu pertumbuhan dan perbaikan kolagen. Vagina pun akan jadi lebih rapat.
2. Terapi hormon
Apabila sindrom yang dialami disebabkan oleh kelainan atau perubahan hormon, Anda mungkin akan dianjurkan untuk menjalani terapi hormon. Biasanya terapi ini ditujukan pada pasien yang sedang dalam masa menopause atau sudah berusia lanjut.