Sebagian wanita bisa mengalami rahim abnormal seperti letak rahim yang terbalik. Kondisi ini tentunya perlu mendapatkan perhatian lebih, terutama ketika Anda sedang merencanakan kehamilan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Sebagian wanita bisa mengalami rahim abnormal seperti letak rahim yang terbalik. Kondisi ini tentunya perlu mendapatkan perhatian lebih, terutama ketika Anda sedang merencanakan kehamilan.
Apa saja penyebab serta cara mengatasi rahim miring ke belakang? Apakah bisa memengaruhi program hamil? Berikut penjelasan lengkapnya.
Rahim terbalik dalam dunia medis mempunyai istilah lainnya seperti rahim miring, berujung, dan retrofleksi. Posisi rahim yang terbalik miring ke belakang, bukan ke depan.
Melansir penjelasan Better Health, rahim terbalik atau retrofleksi miring ke belakang sehingga posisinya mengarah ke organ tulang belakang hingga rektum. Seharusnya, rahim mengarah ke perut.
Kondisi kelainan rahim ini ternyata tergolong umum terjadi karena sekitar 1 dari 5 wanita mengalaminya. Namun, ada kemungkinan Anda tidak sadar dengan rahim retrofleksi ini.
Walaupun tergolong umum terjadi, ada kemungkinan wanita tidak menyadari kondisi rahim miring atau retrofleksi karena biasanya tidak menimbulkan masalah apa pun.
Namun, apabila Anda mengalami salah satu dari penyakit sistem reproduksi wanita seperti endometriosis, kemungkinan bisa merasakan gejala rahim terbalik, seperti:
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai gejala atau tanda rahim retrofleksi karena setiap orang mempunyai perbedaan dalam kondisi tubuh.
Segera hubungi dokter ketika Anda mengalami nyeri panggul dan terus merasakan ketidaknyamanan.
Uterus atau rahim adalah salah satu organ penting dalam reproduksi wanita yang umumnya mempunyai bentuk seperti buah pir. Letaknya berada di bagian bawah panggul.
Berikut adalah beberapa penyebab kemungkinan terjadinya kondisi bentuk rahim terbalik pada wanita, seperti:
Umumnya, rahim bergerak secara alami menghadap posisi depan (perut) pada perkembangan remaja hingga usia dewasa.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan kondisi ini tidak terjadi sehingga posisi rahim tetap miring ke belakang.
Sebagian wanita juga mungkin saja memang lahir dengan kondisi rahim ini.
Perlengketan rahim terjadi ketika pita jaringan parut pada rahim mengalami adhesi atau menempel dengan permukaan organ di sekitar rahim.
Kondisi ini bisa terjadi akibat operasi panggul. Perlengketan membuat rahim tertarik sehingga posisinya terbalik.
Endometrium adalah lapisan terdalam rahim yang berperan dalam siklus menstruasi serta kehamilan.
Lapisan rahim ini juga bisa mengalami endometriosis, yaitu pertumbuhan sel endometrium di luar rahim.
Sel-sel inilah yang dapat menjadi penyebab rahim retrofleksi karena membuat rahim menempel ke struktur panggul lainnya.
Ini adalah kondisi saat munculnya miom atau miom jinak yang tidak bersifat kanker.
Sel otot rahim yang tumbuh secara abnormal (fibroid rahim) ini lah yang juga membuat rahim rentan miring ke belakang.
Jaringan ikat berupa ligamen mempunyai peran untuk menopang rahim.
Pada masa kehamilan, ligamen ini pun meregang secara berlebihan sehingga menjadi penyebab rahim terbalik.
Dalam kebanyakan kasus, posisi rahim kembali ke depan setelah melahirkan, tetapi ada juga yang tidak.
Tak hanya melahirkan, rahim retrofleksi ini juga bisa terjadi karena melemahnya ligamen atau otot panggul pada saat menopause.
Kemungkinan wanita dapat mengalami kesulitan saat berhubungan seksual. Pada sebagian besar kasus rahim terbalik, ovarium dan saluran tuba juga berubah posisi.
Maka dari itu, dapat memengaruhi saat berhubungan seksual karena penis bisa terbentur dengan organ reproduksi wanita.
Apalagi ketika melakukan posisi seks woman on top rasa sakitnya tak tertahankan yang berujung merobek otot panggul di sekitar rahim.
Tidak menutup kemungkinan sebagian wanita yang mengalami rahim retrofleksi atau retrofleksi ini merasa khawatir apakah akan memengaruhi kesempatan kehamilan.
Namun, kondisi ini ternyata tidak memengaruhi kesuburan serta kemampuan wanita untuk hamil.
Faktanya, pada sebagian besar kasus, rahim yang mulai membesar saat hamil akan terangkat keluar dari panggul.
Sejak trimester pertama hingga trimester terahir, ada kemungkinan rahim berubah posisi sehingga mengarah ke perut.
Berbeda halnya ketika wanita mengalami rahim retrofleksi dibarengi dengan masalah kesuburan.
Jadi, penyakitnya yang membuat wanita susah hamil, bukan karena posisi rahim.
Wanita perlu melakukan pemeriksaan panggul secara rutin untuk melihat apakah mengalami kelainan rahim seperti miring ke belakang atau retrofleksi.
Dokter akan memasukkan tangan ke dalam vagina untuk merasakan sendiri bentuk, ukuran, dan posisi rahim normal atau tidak.
Saat Anda memberitahu dokter mengenai gejala seperti rasa sakit atau ketidaknyamanan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan serta tes untuk mencari tahu kondisi lainnya.
Anda kemungkinan tidak membutuhkan perawatan atau pengobatan apabila rahim retrofleksi bukan terjadi karena masalah pada organ reproduksi.
Akan tetapi, apabila penyebab rahim terbalik adalah endometriosis, perlengketan rahim, dan masalah lainnya, Anda membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Berikut adalah perawatan untuk mengatasi gangguan pada rahim yang terbalik.
Pada sebagian kasus, apabila Anda tidak berencana untuk memiliki anak lagi, tidak menutup kemungkinan dokter merekomendasikan tindakan pengangkatan rahim.
Silakan konsultasikan dengan dokter mengenai perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar