Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Sering Kram Perut Saat Berhubungan Seks? Ternyata ini Penyebabnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 02/07/2021

    Sering Kram Perut Saat Berhubungan Seks? Ternyata ini Penyebabnya

    Seks adalah kegiatan paling menyenangkan yang bisa Anda lakukan. Namun, bagaimana jika tiba-tiba Anda merasa kram perut saat seks? Apakah Anda pernah merasakannya? Dan apakah ini berbahaya? Simak ulasannya.

    Apa penyebab kram perut saat seks?

    Kram atau kram otot adalah kondisi yang diakibatkan penggunaan otot secara berlebihan. Daya terlalu besar yang harus dilakukan otot, menyebabkan tekstur otot mengencang dan menjadi kram.

    Kram atau nyeri pada area genital saat melakukan hubungan seksual, biasa disebut dengan dispareunia (nyeri saat berhubungan), hal ini dapat disebabkan oleh masalah fisik maupun psikis. Karena itu penting untuk mencari tahu apa yang menjadi penyebab dispaurenia begitu muncul gejalanya.

    Pada umumnya, sakit saat berhubungan seks disebabkan oleh tidak cukupnya cairan pelumas yang dihasilkan oleh vagina. Padahal, kondisi ini dapat diatasi bila wanita lebih rileks, waktu pemanasan atau foreplay diperpanjang, atau bahkan Anda dapat menggunakan cairan pelumas.

    Selain itu, kram saat seks juga bisa disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut.

    • Vaginismus. Ini adalah kondisi yang juga umum jadi penyebab kram dan nyeri. Vaginismus disebabkan oleh rasa takut berhubungan sehingga otot vagina mengejang.
    • Infeksi vagina. Kondisi ini sering terjadi dan termasuk infeksi jamur.
    • Masalah dengan leher rahim (pembukaan ke rahim). Dalam hal ini, penis dapat mencapai serviks saat penetrasi maksimal. Jadi masalah dengan leher rahim (misalnya infeksi) dapat menyebabkan rasa sakit saat penetrasi mendalam.
    • Masalah dengan rahim. Masalah-masalah ini mungkin termasuk fibroid yang dapat menyebabkan nyeri dan kram hubungan yang mendalam.
    • Endometriosis. Ini adalah suatu kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar rahim.
    • Masalah dengan ovarium. Masalah mungkin termasuk kista pada ovarium.
    • Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease atau PID). Ini adalah kondisi di mana jaringan di dalam panggul menjadi meradang. Tekanan saat berhubungan seksual menyebabkan rasa sakit bertambah.
    • Kehamilan ektopik. Ini adalah kehamilan di mana telur yang dibuahi berkembang di luar rahim.
    • Menopause. Saat menopause, dinding vagina akan kehilangan kelembapan normalnya dan menjadi kering.
    • Berhubungan terlalu cepat setelah operasi atau melahirkan. Ketika luka akibat operasi atau melahirkan belum sembuh benar, kram saat berhubungan intim bisa saja terjadi.
    • Penyakit menular seksual. Kondisi ini termasuk termasuk kutil kelamin, luka karena herpes, atau penyakit menular seksual lainnya.
    • Cidera pada vulva atau vagina. Cidera atau luka mungkin terjadi saat melahirkan berasal dari sayatan (episiotomi) yang dibuat di area kulit antara vagina dan anus selama persalinan.

    Bagaimana cara mengatasi kram perut saat seks?

    Hal ini tergantung pada penyebab kram saat Anda berhubungan seks. Ada kram yang tidak memerlukan perawatan medis. Misalnya, seks yang menyakitkan setelah kehamilan dapat diatasi dengan menunggu setidaknya enam minggu setelah melahirkan sebelum melakukan hubungan intim.

    Pastikan untuk melakukannya dengan lembut dan penuh kesabaran. Jika vagina kering atau kurangnya pelumasan, Anda bisa mencoba produk pelumas yang berbasis air, pastikan Anda memilih yang aman untuk digunakan.

    Jika kram yang Anda rasakan disebabkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan kondisi medis tertentu. Ada baiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter. Anda bisa tahu dengan pasti apa penyebab Anda kram saat seks. Jika vagina kering karena menopause, biasanya dokter akan meresepkan krim atau suntik estrogen atau obat resep lainnya.

    Jika Anda kram saat seks dan tidak ada penyebab medis yang mendasari, terapi seksual mungkin bisa membantu. Anda bisa menyelesaikan masalah ketidakharmonisan, atau beban masa lalu yang masih mengganggu.

    Segera hubungi dokter jika kram saat seks Anda ada gejala seperti pendarahan, lesi genital, menstruasi yang tidak teratur, keputihan, atau kontraksi otot vagina yang berlebihan.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 02/07/2021

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan