Menyadari benjolan di payudara memang menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan oleh seorang wanita, tak terkecuali saat hamil.
Meski kondisi ini erat kaitannya dengan kanker payudara, nyatanya tidak semua benjolan adalah pertanda kanker. Terlebih, payudara Anda akan secara alami mempersiapkan diri untuk menyusui sejak masa kehamilan.
Lantas, apa yang sebenarnya menyebabkan benjolan di payudara saat hamil? Lalu, apakah kondisi ini perlu diatasi? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.
Normalkah punya benjolan di payudara saat hamil?
Tenang Bu, benjolan di payudara saat hamil adalah kondisi yang cukup sering ditemukan dan tergolong normal.
Kemunculan benjolan ini pada dasarnya merupakan bagian dari perubahan payudara yang sehat selama kehamilan, seperti halnya payudara yang membesar dan peningkatan sensitivitas.
Dengan begitu, penyebab benjolan di payudara selama kehamilan pun relatif sama dengan perubahan lainnya, yaitu perubahan hormon dan reaksi alami payudara untuk mempersiapkan fase menyusui.
Pada umumnya, ibu hamil akan menyadari ada benjolan di payudara ketika memasuki trimester tiga. Namun, mungkin saja Anda mengalaminya lebih cepat atau tidak menyadarinya sama sekali. Jadi, jangan khawatir jika bentuk payudara Anda berbeda dengan ibu hamil lainnya.
Meski begitu, tak ada salahnya untuk membicarakan perubahan payudara selama kehamilan bersama dokter kandungan. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan perawatan jika dibutuhkan.
Penyebab benjolan di payudara saat hamil
![hamil tapi payudara tidak mengalami perubahan](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2024/01/64c56f01-hamil-tapi-payudara-tidak-mengalami-perubahan.jpg)
Merasa ada benjolan di payudara saat hamil? Ini dia beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebabnya.
1. Galaktokel
Di dalam payudara, ada sebuah saluran yang disebut laktiferus untuk menyimpan ASI.
Ketika terjadi penyumbatan pada jaringan tersebut, Anda mungkin merasakan benjolan di sekitar payudara yang berisi ASI. Kondisi inilah yang disebut dengan galaktokel atau penyumbatan saluran susu.
Ukuran benjolan galaktokel cukup bervariasi dan bisa tumbuh di mana saja, termasuk sekitar puting payudara. Ketika disentuh, galaktokel bisa terasa keras maupun lunak. Benjolan ini mungkin mengecil ketika dikompres dingin.
2. Adenoma laktasi
Peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin selama kehamilan sering kali menyebabkan pembentukan benjolan di lobulus atau kelenjar penghasil susu.
Kondisi yang disebut adenoma laktasi ini termasuk tumor jinak, tetapi tidak bersifat kanker.
Benjolan karena adenoma laktasi seharusnya bisa Anda gerak-gerakkan. Benjolan ini terasa padat saat disentuh dan bisa muncul lebih dari satu.
Adenoma laktasi biasanya mulai muncul pada trimester tiga kehamilan dan menghilang sendirinya setelah berhenti menyusui.
3. Kista
Benjolan di payudara saat hamil juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan kista. Pada dasarnya, tidak ada perbedaan di antara kista sebelum hamil dan saat hamil.
Namun, perubahan hormon selama kehamilan mungkin membuat ukuran kista ibu hamil membesar sehingga baru menyadari ada benjolan di payudara saat itu.
4. Infark payudara
Mengutip dari studi yang diterbitkan Elsevier, infark payudara adalah pertumbuhan masa pada payudara karena berbagai kondisi. Contohnya, fibroadenoma, adenoma laktasi hamartoma, dan hipertrofik.
Benjolan karena infark payudara biasanya akan terasa nyeri, tidak memiliki batasan yang jelas, dan tidak bisa bergerak saat disentuh. Kondisi ini membuat infark sering kali dicurigai sebagai gejala kanker payudara.
Cara mengatasi benjolan di payudara saat hamil
![perawatan payudara saat hamil](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/03/perawatan-payudara-saat-hamil.jpg)
Apabila disebabkan oleh perubahan hormon dan persiapan masa menyusui, benjolan di payudara saat hamil sebenarnya tidak membutuhkan penanganan khusus. Sebab, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya setelah Anda melahirkan atau menyusui.
Untuk membuat kondisi Anda lebih nyaman, tempelkan kompres dingin pada payudara dan kenakan bra yang sesuai ukurannya. Saat hamil, Anda mungkin membutuhkan bra yang lebih besar karena ukuran payudara juga membesar.
Meski tergolong sebagai kondisi yang normal, benjolan di payudara ibu hamil tidak bisa diabaikan sepenuhnya. Jika kemunculan benjolan juga disertai rasa panas, nyeri, bahkan sakit kepala, segeralah pergi ke dokter.
Sebab, kondisi tersebut bisa menjadi gejala peradangan yang umum terjadi karena tersumbatnya saluran susu.
Untuk mengatasi peradangan, dokter mungkin memberikan antibiotik atau anti-inflamasi. Pastikan hanya minum obat yang diresepkan dokter.
Selain itu, bicarakan pada dokter jika benjolan tersebut tidak kunjung menghilang setelah melahirkan atau justru semakin membesar. Meski kehamilan tidak ada kaitannya dengan peningkatan risiko kanker payudara, Anda mungkin baru menyadari gejalanya saat hamil.
Kehamilan memang membuat Anda harus beradaptasi dengan berbagai hal, termasuk kondisi payudara. Namun, tenang saja karena sebagian besar perubahan ini terjadi secara alami demi mendukung perkembangan dan perawatan janin.
Kesimpulan
- Menemukan benjolan di payudara saat hamil merupakan hal yang wajar. Sebab, ini merupakan salah satu perubahan payudara pada ibu hamil.
- Beberapa penyebab benjolan di payudara selama kehamilan adalah galaktokel, adenoma laktasi, kista, hingga infark payudara.
- Pada kebanyakan kasus, benjolan di payudara selama kehamilan tidak membutuhkan perawatan khusus.