Benjolan di payudara dapat terbentuk karena berbagai faktor dan tidak selalu berkaitan dengan kanker payudara. Meski begitu, wajar jika Anda merasa khawatir dengan kemunculannya. Berikut informasi lengkap seputar benjolan payudara, mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatannya.
Apa itu benjolan di payudara?
Benjolan di payudara adalah pertumbuhan suatu jaringan yang terjadi dalam payudara. Payudara memiliki berbagai jaringan dengan tekstur berbeda, mulai dari jaringan lemak, kelenjar, sampai jaringan ikat.
Berbagai jaringan ini mungkin berubah sehingga mengakibatkan pembentukan benjolan dalam berbagai ukuran yang terasa keras ataupun kenyal.
Benjolan pada payudara bisa muncul seiring siklus menstruasi atau masa menopause karena perubahan hormon. Namun, dalam beberapa kasus, benjolan bisa terus muncul dan tidak kunjung menghilang.
Tidak hanya pada wanita, ada pula kasus benjolan payudara pria meski kemungkinannya lebih kecil.
Sebagian besar benjolan ini tidak berbahaya, tapi tak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab sebenarnya.
Gejala benjolan di payudara
Benjolan payudara yang dirasakan tiap orang bisa berbeda. Akan tetapi, berikut berbagai gejala yang kerap ditemukan.
- Benjolan bulat yang terasa lembut atau kencang.
- Benjolan besar yang padat dan mudah digerakkan saat disentuh.
- Perubahan ukuran payudara di satu atau kedua sisi.
- Benjolan keras dan bentuknya tidak beraturan.
- Benjolan muncul di payudara sebelah kanan, kiri, atau keduanya.
Sebagian besar benjolan yang terbentuk di payudara tidaklah berbahaya. Namun, berikut beberapa kondisi terkait benjolan yang perlu Anda waspadai.
- Benjolan semakin kencang dan tidak dapat digerakkan.
- Benjolan tidak hilang setelah 4 sampai 6 minggu.
- Ada perubahan pada kulit payudara, seperti kemerahan, pengerasan kulit, atau kerutan.
- Keluar cairan atau darah pada puting susu.
- Perubahan posisi puting susu.
- Benjolan menyebar ke sekitar ketiak.
- Benjolan tidak hilang setelah haid.
- Payudara berubah ukuran pada salah satu sisi saja.
Kapan harus ke dokter?
Jika benjolan yang muncul tidak juga mengecil atau terus menimbulkan rasa sakit, ini saatnya Anda memeriksakan diri ke dokter.
Pastikan untuk menyampaikan semua gejala yang Anda alami kepada dokter dan mengikuti tes yang direkomendasikan.
Penyebab benjolan di payudara
Benjolan di payudara bisa diakibatkan oleh berbagai hal. Beberapa di antaranya mungkin merupakan pengaruh hormon yang bisa hilang dengan sendirinya, tetapi ada pula yang menjadi ciri kanker.
Berikut merupakan penyebab umum terjadinya benjolan ini.
1. Fibrokistik
Benjolan fibrokistik atau fibrokistik mammae biasanya muncul sebelum menstruasi dan mengecil dengan sendirinya setelah menstruasi berakhir.
Fibrokistik terbentuk akibat perubahan hormon selama masa ovulasi (pelepasan sel telur) dan umumnya tidak ditemukan lagi saat Anda memasuki periode menopause.
Fibrokistik mammae dialami oleh 50—60% wanita di seluruh dunia dengan rentang usia 20–50 tahun.
Menurut laman Stony Brook Cancer Center, konsumsi kopi teh, kola, cokelat, dan beberapa obat flu dapat memperbesar ukuran benjolan karena adanya bahan kimia yang disebut methylxanthines.
2. Fibroadenoma
Fibroadenoma merupakan benjolan di payudara yang bisa terbentuk akibat perubahan hormon selama kehamilan, terapi hormon, dan menstruasi.
Benjolan ini akan terasa padat, mudah bergerak saat disentuh, dan tidak sakit saat ditekan. Fibroadenoma juga termasuk ke dalam jenis tumor jinak.
3. Papiloma intraduktal
Benjolan ini biasa ditemukan di dekat puting susu dan kerap disertai keluarnya cairan bening atau berdarah dari puting.
Benjolan yang muncul pun akan terasa bulat, padat, kencang, tetapi tidak nyeri.
4. Kista
Jika benjolan tersebut berada di sebelah kanan atau kiri Anda serta terasa bulat, halus, dan kencang, ini bisa menjadi pertanda kista.
Kista terbentuk akibat saluran susu yang membengkak dan berisi cairan. Kista payudara bisa berukuran besar atau kecil dengan tekstur lunak, tergantung isinya.
Kondisi ini paling sering dialami wanita berusia 30–60 tahun. Kista payudara mungkin muncul sebelum masa menstruasi dan menghilang setelahnya.
5. Cedera atau infeksi
Cedera parah pada saraf di sekitar payudara dapat meyebabkan benjolan. Kondisi ini juga dikenal sebagai sebagai nekrosis lemak karena memengaruhi jaringan lemak payudara.
Benjolan ini dapat terasa nyeri dan menyebabkan peradangan kulit karena luka yang ditimbulkannya.
6. Kanker payudara
Kanker payudara umumnya ditandai dengan benjolan yang terasa keras, tidak bisa digerakkan, terkadang nyeri, dan berukuran besar.
Benjolan ini biasa ditemukan pertama kali di bagian atas payudara dan menyebar luas hingga menyebabkan benjolan pada ketiak.