backup og meta

Vagina Basah

Vagina Basah

Pernahkah Anda merasa vagina menjadi basah atau becek? Pada kebanyakan kasus, kondisi ini normal dialami wanita. Namun, pada beberapa kondisi, Miss V yang sering terasa basah bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan wanita tertentu.

Jadi, kapan Miss V basah dikatakan normal dan tidak? Kenapa vagina selalu basah? Cari tahu jawabannya pada ulasan di bawah ini.

Gejala vagina basah

Vagina terasa basah adalah kondisi ketika keluarnya cairan dari vagina. Kondisi ini sering disebut juga dengan keputihan.

Cairan yang keluar terkadang diproduksi oleh serviks (leher rahim) dan vagina. Namun, cairan ini juga bisa berasal dari kelenjar yang ada di sekitar lubang vagina Anda.

Sebenarnya, ini normal terjadi bagi wanita, terutama pada usia subur. Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Miss V basah juga bisa menjadi tandanya adanya masalah kesehatan tertentu. 

Oleh karena itu, untuk membantu Anda mengenali vagina terasa basah yang masih normal dan tidak, berikut adalah perbedaan gejala keduanya. 

Normal 

Berikut adalah beberapa gejala vagina basah atau keputihan yang normal

  • Cairan yang keluar dari vagina berwarna putih susu atau bening. 
  • Tidak memiliki bau amis yang tajam, anyir, atau busuk. 
  • Bertekstur lengket dan kental, tapi bisa juga encer dan licin. 
  • Muncul lebih banyak saat ovulasi dan akan berkurang setelah menstruasi. 
  • Tidak disertai rasa gatal atau iritasi yang biasanya dianggap normal. 

Tidak normal 

Di sisi lain, melansir dari National Health Service UK, berikut adalah beberapa gejala vagina basah yang tidak normal. 

  • Berbau amis dan menyengat. 
  • Cairan berwarna putih seperti keju cottage dan kental. 
  • Keputihan berwarna hijau, kuning, hingga berbusa. 
  • Terdapat darah atau cairan berwarna kecokelatan. 

Kapan harus ke dokter?

benjolan di bibir vagina

Meskipun vagina basah umumnya merupakan hal yang normal, ada kalanya kondisi ini memerlukan perhatian medis.

Anda harus segera berkonsultasi kepada dokter jika vagina mengeluarkan cairan yang tergolong tidak normal, seperti berikut ini. 

  • Cairan vagina berbau tidak sedap atau sangat berbeda dari biasanya.
  • Cairan berwarna hijau, kuning, atau abu-abu.
  • Vagina terasa gatal, nyeri, atau timbul iritasi.
  • Terasa sakit saat berhubungan intim atau buang air kecil.
  • Basah terasa berlebihan tanpa penyebab yang jelas.

Pemeriksaan medis akan membantu dokter mendiagnosis penyebab masalah tersebut dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebab yang mendasari. 

Penyebab vagina basah

Vagina secara alami menghasilkan cairan yang berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim

Namun, terkadang produksi cairan ini bisa lebih banyak dari biasanya, yang mungkin membuat Anda bertanya-tanya apakah kondisi ini normal atau ada faktor lain yang memengaruhinya. 

Beberapa penyebab vagina basah yang perlu Anda ketahui, di antaranya sebagai berikut.

Normal

Berikut adalah beberapa penyebab vagina basah yang masih tergolong normal. 

  • Terangsang secara seksual. Saat Anda terangsang, tubuh secara alami menghasilkan cairan pelumas. Cairan ini membantu kenyamanan selama hubungan intim.
  • Ovulasi. Selama ovulasi, cairan serviks lebih banyak keluar dan teksturnya lebih licin. Ini adalah hal yang normal dan menunjukkan bahwa tubuh Anda sedang dalam masa subur.
  • Keputihan. Keputihan yang tidak berbau dan berwarna bening atau putih adalah hal yang normal. Ini adalah mekanisme alami tubuh untuk menjaga kesehatan vagina.
  • Kehamilan. Saat hamil, tubuh mengalami perubahan hormon yang dapat meningkatkan produksi cairan vagina. Keputihan yang lebih banyak selama kehamilan umumnya normal, terutama jika tidak berbau dan tidak menyebabkan gatal atau iritasi.

Perlu Anda ketahui

Cairan vagina yang keluar saat Anda terangsang umumnya lebih licin, cair atau basah, berwarna transparan, dan menyebar lebih mudah. Tidak seperti keputihan, cairan ini pun biasanya akan mengering dengan cepat dan menguap dalam waktu kurang lebih satu jam.

Tidak normal 

Vagina basah yang disertai dengan gejala lain yang tidak normal bisa menjadi tanda dari kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya. 

  • Vaginosis bakterialis. Vaginosis bakterialis adalah kondisi yang terjadi ketika keseimbangan bakteri di vagina terganggu. Ini menyebabkan cairan vagina yang berbau tidak sedap serta warna yang tidak biasa seperti abu-abu atau kehijauan.
  • Penyakit menular seksual. Gonore, trikomoniasis, dan klamidia dapat menyebabkan keputihan yang berlebihan dan berubah warna menjadi kuning, hijau, atau abu-abu. Gejala ini sering disertai dengan rasa gatal, nyeri, dan iritasi.
  • Infeksi jamur. Infeksi jamur, terutama yang disebabkan oleh jamur candida, dapat menyebabkan cairan vagina yang kental, putih seperti keju cottage, serta rasa gatal dan perih pada area genital.
  • Servisitis. Peradangan pada serviks (leher rahim) ini bisa menyebabkan keputihan yang tidak normal disertai dengan rasa sakit dan iritasi.
  • Atrofi vagina. Atrofi vagina terjadi ketika dinding vagina menjadi tipis dan kering, sering terjadi pada masa menopause. Namun, kondisi ini juga dapat menyebabkan cairan kekuningan keluar dari vagina.

Komplikasi vagina basah

kanker vagina

Jika Miss V basah disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang tidak segera ditangani, komplikasi serius dapat terjadi. Beberapa komplikasi yang mungkin muncul meliputi berikut ini.

  • Kemandulan. Infeksi pada vagina dapat menyebar ke saluran reproduksi bagian atas, menyebabkan penyakit yang lebih serius, dan bahkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan infertilitas.
  • Polip serviks. Peradangan pada serviks bisa menyebabkan polip serviks. Bila polip tumbuh sangat besar, ini dapat menyebabkan infertilitas. Dalam kasus yang sangat jarang, polip dapat berubah menjadi ganas. 
  • Komplikasi selama kehamilan. Cairan vagina yang muncul selama kehamilan akibat kondisi medis tertentu dapat menimbulkan risiko khusus bagi ibu dan janin. 
  • Infeksi panggul. Infeksi yang tidak diobati, seperti vaginosis bakterialis atau penyakit menular seksual, dapat menyebar ke organ reproduksi lainnya, seperti ovarium atau tuba falopi, dan menyebabkan infeksi panggul yang serius.

Diagnosis vagina basah

Untuk mendiagnosis penyebab vagina basah, dokter akan melakukan beberapa cara berikut ini. 

  • Pemeriksaan fisik dan wawancara. Dokter akan memeriksa vagina dan serviks untuk melihat tanda-tanda infeksi atau iritasi. Selain itu, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien. 
  • Pemeriksaan swab vagina. Tes ini melibatkan pengambilan sampel cairan dari vagina menggunakan kapas steril (swab). Sampel tersebut kemudian diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi adanya infeksi jamur, bakteri, atau penyakit menular seksual.
  • Pemeriksaan panggul. Pemeriksaan panggul dilakukan untuk memeriksa organ reproduksi wanita, termasuk rahim, ovarium, dan saluran tuba, guna mendeteksi adanya kelainan fisik atau infeksi. 
  • Tes urine. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi saluran kemih (ISK) atau penyakit menular lainnya yang dapat memengaruhi kondisi vagina.

Penanganan vagina basah

fakta infeksi jamur vagina

Mengatasi vagina basah perlu disesuaikan dengan penyebabnya.

Jika Miss V basah disebabkan oleh kondisi normal, seperti perubahan hormon saat ovulasi atau kehamilan, pengobatan khusus biasanya tidak diperlukan.

Kondisi ini sering kali akan membaik dengan sendirinya, asalkan Anda menjaga kebersihan area genital dan menggunakan pakaian dalam yang bersih dan berbahan katun agar sirkulasi udara tetap baik.

Namun, jika vagina basah disebabkan oleh kondisi yang tidak normal, diperlukan penanganan medis sesuai penyebabnya.

Bila vagina basah disebabkan oleh vaginosis bakterial, maka dokter dapat memberikan antibiotik dalam bentuk tablet, krim, atau gel. 

Selain itu, dokter mungkin akan memberikan krim antijamur bila vagina basah disebabkan oleh infeksi jamur. 

Infeksi menular seksual, seperti gonore atau trikomoniasis, biasanya ditangani dengan antibiotik.

Perlu diingat kembali bahwa vagina basah adalah kondisi umum yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. 

Sebagian besar kasusnya adalah normal dan berkaitan dengan perubahan hormon, tetapi cairan vagina yang tidak biasa atau disertai dengan gejala lain perlu mendapat perhatian medis. 

Jika Anda cairan yang keluar dari vagina berbau tidak sedap, berwarna abnormal, atau disertai rasa sakit, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kesimpulan

  • Vagina basah merupakan kondisi yang umum terjadi pada wanita dan sering kali bersifat normal, terutama pada usia subur atau saat ovulasi. 
  • Keluarnya cairan Miss V yang normal umumnya tidak berbau menyengat, berwarna bening atau putih susu, dan tidak disertai rasa gatal atau iritasi.
  • Namun, vagina basah juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu, seperti infeksi bakteri, infeksi jamur, atau penyakit menular seksual.
  • Keputihan yang tidak normal biasanya memiliki ciri seperti bau amis, warna yang tidak wajar (kuning, hijau, atau berbusa), atau disertai gejala lain seperti rasa gatal, nyeri, dan iritasi.
  • Jika Anda mengalami keputihan dengan gejala yang tidak normal, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat. 

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

professional, C. C. medical. (2024). Vaginal Discharge: Causes, Colors, What’s Normal & Treatment. Retrieved 21 January 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/4719-vaginal-discharge

Vaginal discharge. (N.d.). Retrieved 21 January 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/vaginal-discharge/

Vaginal discharge. (n.d.). Retrieved 21 January 2025, from https://www.healthdirect.gov.au/vaginal-discharge

Vaginal discharge. (2021). Retrieved 21 January 2025, from https://patient.info/doctor/vaginal-discharge

Vaginal Discharge. (n.d.). Retrieved 21 January 2025, from https://www.nationwidechildrens.org/conditions/vaginal-discharge

Bacterial vaginosis. Mayo Clinic. (2021, July 21). Retrieved 21 January 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bacterial-vaginosis/symptoms-causes/syc-20352279

Cervical mucus monitoring. UNC School of Medicine. (n.d.). Retrieved 21 January 2025, from https://www.med.unc.edu/timetoconceive/study-participant-resources/cervical-mucus-testing-information/

Cervical mucus: Chart, stages, tracking & fertility. Cleveland Clinic. (n.d.-a). Retrieved 21 January 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/body/21957-cervical-mucus

Cervicitis. Mount Sinai Health System. (n.d.). Retrieved 21 January 2025, from https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/cervicitis

Girlfriend gets too wet. Go Ask Alice! (n.d.). Retrieved 21 January 2025, from https://goaskalice.columbia.edu/answered-questions/girlfriend-gets-too-wet/

Is there such thing as too wet? – play safe forum topics. Play Safe. (n.d.). Retrieved 21 January 2025, from https://playsafe.health.nsw.gov.au/forums/topic/is-there-such-thing-as-too-wet/

Sexual arousal in women. Torbay FIS Directory. (n.d.). Retrieved 21 January 2025, from http://fis.torbay.gov.uk/kb5/torbay/fsd/advice.page?id=SRGD4nylKEE

Tired of feeling wet? vaginal discharge and what you need to know. Health Vows. (2017, June 4). Retrieved 21 January 2025, from https://healthvows.org/blog/tired-of-feeling-wet-vaginal-discharge-and-what-you-need-to-know/

What fluids come out of the vagina and vulva during masturbation?. Planned Parenthood. (2023, April 6). Retrieved 21 January 2025, from https://www.plannedparenthood.org/blog/what-fluids-come-out-of-the-vagina-and-vulva-during-masturbation

What is vaginal atrophy (GSM or atrophic vaginitis)?. Cleveland Clinic. (n.d.-c). Retrieved 21 January 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15500-vaginal-atrophy

Versi Terbaru

06/02/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Putri Ica Widia Sari


Artikel Terkait

7 Penyebab Keputihan Warna Putih Susu dan Cara Mengatasinya

4 Penyebab Keputihan seperti Air, Apakah Normal?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan