Ovarium memegang peranan penting dalam siklus menstruasi dan kesuburan. Gangguan pada kelenjar ini dapat menimbulkan masalah pada kesehatan reproduksi. Ketahui lebih lanjut seputar fungsi dan peranan ovarium dalam sistem reproduksi wanita.
Apa itu ovarium?
Ovarium (ovary) adalah kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di kedua sisi rahim atau di perut bagian bawah. Kelenjar yang disebut sebagai indung telur ini berwarna abu-abu muda hingga putih.
Ovarium bertugas untuk memproduksi dan menyimpan sel telur serta membuat hormon yang mengatur siklus menstruasi dan kehamilan.
Ukuran indung telur biasanya bervariasi tergantung dengan usia Anda. Umumnya, ovarium berukuran sebesar buah kiwi (sekitar 4 – 6 cm) sebelum menopause.
Seiring bertambahnya usia, indung telur biasanya akan mengecil menjadi sebesar kacang merah (sekitar 2 cm) setelah menopause.
Fungsi ovarium

Ovarium memiliki dua fungsi utama dalam mendukung sistem reproduksi wanita, yaitu menghasilkan sel telur dan memproduksi hormon.
Agar lebih jelas, simak fungsi indung telur dalam sistem reproduksi wanita berikut ini.
1. Menghasilkan sel telur
Salah satu fungsi utama ovarium adalah menghasilkan sel telur. Indung telur akan melepaskan sel telur di sekitar pertengahan siklus menstruasi, sekitar hari ke-14 dari siklus 28 hari. Proses ini disebut juga dengan ovulasi.
Indung telur akan terus melepaskan sel telur setiap siklus menstruasi sampai seorang wanita mengalami menopause.
Mengutip Cleveland Clinic, biasanya, hanya satu sel telur yang dilepaskan pada setiap siklus menstruasi. Apabila sel telur tersebut berhasil dibuahi oleh sperma, kehamilan bisa terjadi.
Namun, terkadang indung telur bisa melepaskan dua sel telur sekaligus dalam satu siklus menstruasi. Hal ini bisa menyebabkan kelahiran kembar tidak identik jika kedua sel telur dibuahi.
2. Produksi hormon
Ovarium juga berfungsi untuk memproduksi beberapa hormon wanita yang penting dalam siklus menstruasi, yakni hormon estrogen dan progesteron.
Hormon estrogen bertanggung jawab pada perkembangan seksual wanita, seperti pembentukan jaringan payudara selama pubertas serta mengatur siklus menstruasi.
Produksi hormon estrogen biasanya meningkat pada paruh pertama siklus menstruasi tepat sebelum ovulasi.
Sementara itu, hormon progesteron berfungsi memproduksi hormon LH dan FSH untuk mendukung proses pelepasan sel telur dari folikel ovarium.
Hormon progesteron biasanya meningkat selama paruh kedua siklus menstruasi untuk mempersiapkan rahim menerima sel telur yang telah dibuahi.
Gangguan yang umum menyerang ovarium

Fungsi ovarium dalam sistem reproduksi wanita bisa terganggu jika mengalami masalah atau penyakit tertentu.
Berikut ini beberapa gangguan kesehatan yang umumnya menyerang indung telur.
1. Polycystic ovarian syndrome (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah gangguan yang terjadi ketika wanita mengalami peningkatan hormon androgen.
Peningkatan hormon ini dapat menyebabkan penderitanya memiliki banyak kista kecil pada indung telur.
Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti masalah kesuburan, siklus menstruasi tidak teratur atau berat badan naik drastis.
Penyebab pasti kondisi ini tidak diketahui. Namun, para ahli menduga PCOS disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, tingginya kadar insulin, atau faktor keturunan.
2. Kista ovarium
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di permukaan ovarium (indung telur). Sebagian besar kista indung telur umumnya tidak berbahaya dan bersifat jinak.
Bahkan, beberapa wanita tidak menyadari adanya kista karena tidak menimbulkan gejala tertentu. Namun, gejala mungkin akan terasa jika ukuran dan jumlah kista bertambah.
Gejalanya dapat berupa perut kembung, nyeri pinggul, nyeri pada punggung bawah dan paha, masalah pada buang air kecil atau besar, sakit setiap menstruasi, dan perdarahan vagina yang tidak normal.
Terbentuknya kista pada indung telur dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti masalah hormonal, endometriosis, atau infeksi panggul. Meski umumnya jinak, dalam beberapa kasus kista dapat berkebang menjadi tumor ganas atau kanker.
3. Kanker ovarium
Kanker ovarium adalah jenis kanker yang berkembang di dalam, sekitar, atau di luar lapisan indung telur.
Sel kanker indung telur memang bisa terbentuk dari kista, tetapi tidak semua kista adalah kanker indung telur.
Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti, tetapi para ahli menduga bahwa penyebab kanker ini tidak jauh berbeda dengan penyebab kanker pada umumnya, yaitu akibat mutasi DNA di dalam sel tubuh.
Kanker indung telur biasanya baru menunjukkan gejala ketika sel kanker telah menyebar atau memasuki stadium lebih lanjut. Gejalanya dapat berupa perut kembung, nyeri panggul, masalah kandung kemih, kelelahan terus-menerus, atau perubahan siklus menstruasi.
4. Torsi ovarium
Torsi ovarium merupakan kondisi ketika salah satu indung telur terpelintir dari jaringan yang menopangnya.
Kondisi ini biasanya terjadi ketika ada sesuatu yang mengganggu keseimbangan organ ini, misalnya karena pertumbuhan kista yang berukuran besar atau sel kanker.
Gejala torsi ovarium biasanya muncul secara tiba-tiba, seperti nyeri perut hebat, terutama di bagian bawah perut, mual, dan muntah.
Mengutip Yale Medicine, kondisi ini cukup jarang terjadi tetapi bisa berbahaya jika tidak segera ditangani. Pasalnya, kondisi ini bisa memutus suplai darah ke indung telur dan bisa menyebabkan indung telur mati.
5. Endometriosis
Endometriosis adalah suatu kondisi ketika jaringan yang seharusnya melapsisi dinding rahim tumbuh dan menumpuk di luar rahim, termasuk pada indung telur.
Endometriosis yang terjadi pada indung telur disebut juga dengan endometrioma atau ovary endometriosis.
Gejalanya ditandai dengan nyeri menstruasi yang hebat, sakit saat berhubungan seksual, nyeri saat baung besar atau kecil, serta mual dan muntah.
Penyebab endometriosis tidak diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini umumnya terjadi karena sel endometrium yang seharusnya terbuang melalui vagina saat menstruasi justru mengalir ke arah tuba falopi atau indung telur.
Sebagai bagian vital dari sistem reproduksi wanita, menjaga kesehatan ovarium merupakan hal yang penting.
Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup yang sehat, seperti konsumsi makanan bergizi atau olahraga teratur.
- Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di kedua sisi rahim atau di perut bagian bawah.
- Indung telur berfungsi menghasilkan sel telur dan memproduksi hormon, seperti hormon estrogen maupun progesteron yang penting dalam siklus menstruasi.
- Ada beberapa jenis gangguan kesehatan yang menyerang indung telur, seperti sindrom polikistik ovarium (PCOS), kista, kanker, torsi ovarium, dan endometriosis.
[embed-health-tool-ovulation]