Sehat tidaknya kondisi datang bulan dapat menjadi indikasi apakah sistem reproduksi Anda bekerja dengan baik atau tidak. Untuk itu, penting untuk mengetahui seperti apa siklus menstruasi tidak normal yang perlu Anda khawatirkan.
Umumnya periode menstruasi wanita adalah 3-5 hari, sementara siklusnya berlangsung setiap 28 hari. Namun masa menstruasi yang dialami tiap wanita memiliki karakteristik masing-masing, sehingga sulit untuk menentukan mana yang normal dan mana yang tidak.
Beberapa wanita memang biasa mengalami periode menstruasi yang sangat singkat, sementara yang lain lebih panjang. Volume menstruasi beberapa wanita banyak, sementara yang lain lebih sedikit.
Akan tetapi ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.
Apa saja kondisi menstruasi tidak normal yang harus Anda waspadai?
Adanya perubahan tertentu di pada menstruasi Anda dapat menjadi pertanda kemungkinan gangguan pada organ reproduksi. Berikut ini adalah beberapa perubahan yang dapat terjadi yang bisa menandakan menstruasi tidak normal.
1. Jika volume menstruasi Anda lebih banyak dari biasanya
Umumnya wanita mengeluarkan volume darah haid rata-rata 30-40 ml sebulan. Namun beberapa wanita mengeluarkan hingga lebih dari 60 ml sebulan. Kondisi ini disebut menoragia, dan hal ini bisa menjadi tanda dari kondisi menstruasi tidak normal.
Jika Anda sampai perlu mengganti pembalut hampir tiap jam, maka Anda dapat dikategorikan mengalami kondisi tersebut. Kehilangan banyak darah menyebabkan tubuh kehilangan zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, jumlah sel darah merah akan berkurang secara signifikan sehingga menyebabkan anemia. Kondisi ini ditandai dengan gejala-gejala seperti kelelahan, pucat, dan napas pendek.
Volume menstruasi yang lebih tinggi ini dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut:
- Kehamilan yang tidak normal atau keguguran.
- Penggunaan IUD (intrauterine device) atau spiral sebagai metode kontrasepsi.
- Penyakit radang panggul
- Gangguan penggumpalan darah.
- Kanker rahim.
- Polip atau fibroid rahim.
Kelebihan volume darah yang keluar dapat dikurangi dengan mengonsumsi kontrasepsi oral atau obat asam traneksamat yang dapat meningkatkan pembekuan darah. Namun jika volume menstruasi Anda lebih banyak dari biasanya, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Jika setelah mengonsumsi obat kondisi Anda tidak juga membaik, dokter akan menyarankan untuk menjalani pemeriksaan ultrasound (USG) untuk memeriksa organ panggul.
2. Jika menstruasi Anda melambat atau bahkan berhenti
Amenorea adalah kondisi saat seorang wanita berhenti mengalami menstruasi, atau sudah berumur 15 tapi belum pernah mengalami haid. Hal ini disebabkan penurunan produksi estrogen sehingga frekuensi menstruasi menjadi makin jarang.
Umumnya amenorea terjadi secara natural pada sekitar usia 50-an tahun. Anda berada dalam masa menopause ketika sudah 12 bulan berturut-turut tidak mengalami menstruas.
Namun yang perlu diwaspadai adalah jika amenorea terjadi sebelum usia 40. Pada usia ini, kemungkinan yang dapat menjadi penyebab berhentinya menstruasi adalah:
- Anda sedang hamil.
- Berolahraga terlalu berat atau terlalu sering. Frekuensi dan intensitas olahraga yang berlebihan dapat memengaruhi produksi dan kerja hormon reproduksi yang mengatur siklus menstruasi.
- Mengalami gangguan pola makan seperti anoreksia nervosa. Keterbatasan kalori dalam tubuh menghalangi pelepasan hormon yang dibutuhkan dalam proses ovulasi.
- Kemungkinan penyebab lain adalah sedang dalam masa menyusui, obesitas, mengonsumsi pil KB, gangguan pada hipotalamus (bagian otak yang mengatur regulasi hormon reproduksi), gangguan kelenjar tiroid, stres, gangguan pada rahim, sindrom ovarium polisistik, ovarium yang berhenti berfungsi lebih dini, dan gangguan keseimbangan hormon lain.
Segera periksakan diri ke dokter jika menstruasi Anda berhenti, tidak teratur, atau sering terlambat dalam waktu yang cukup panjang.
3. Jika Anda mengalami nyeri haid yang berlebihan
Kebanyakan wanita mengalami kelelahan dan nyeri di masa menstruasi. Namun beberapa wanita merasakan nyeri yang lebih parah sehingga membuat mereka tidak mampu beraktivitas.
Kondisi ini disebut dismenorea yang dapat disertai oleh gejala-gejala lain seperti mual, muntah, sakit kepala, nyeri pada punggung, dan diare. Nyeri berlebihan saat haid ini dapat menjadi indikasi terhadap adanya penyakit tertentu, seperti endometriosis dan fibroid.
Obat-obatan antiinflamasi dapat dikonsumsi untuk mencegah produksi prostaglandin sebagai penyebab nyeri dan mengurangi rasa sakit yang ditimbulkannya. Namun disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan tepat. Dokter Anda kemungkinan akan menyarankan tes pap smear, pemeriksaan panggul, ultrasound, atau laparoskopi.
4. Jika Anda mengalami pendarahan saat sedang tidak haid
Pendarahan saat sedang tidak haid sebaiknya segera diperiksakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan, misalnya luka pada vagina, hingga penyakit yang lebih serius seperti kanker.
Pada intinya Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter jika:
- Jarak antara dua menstruasi Anda dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
- Menstruasi Anda berlangsung lebih dari 7 hari.
- Mengalami pendarahan saat sedang tidak menstruasi.
- Mengalami nyeri yang tidak tertahankan saat mengalami haid.
- Perlu mengganti pembalut hingga tiap satu jam sekali.
- Anda telah berhenti mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, tapi kemudian kembali mengalami haid.
Memeriksakan diri sedini mungkin dapat membuat kemungkinan gangguan yang diindikasikan dengan menstruasi tidak normal dapat segera tertangani.
[embed-health-tool-ovulation]