Jangan gunakan vaginal douche
Vaginal douche adalah semprotan dan cairan khusus pembersih vagina yang biasanya digunakan untuk membersihkan vagina bagian dalam. Produsen vaginal douche rata-rata menawarkan jasa membersihkan bagian dalam vagina yang bisa membantu Anda memelihara kadar pH normalnya. Tapi hati-hati, jangan tertipu oleh iklan.
Sebenarnya, bagian dalam vagina tidak perlu Anda bersihkan. Vagina memiliki ‘program’ pembersihan diri secara otomatis dengan bantuan lactobacilli yang menetap dalam vagina Anda. Lactobacilli berperan sebagai pengatur keseimbangan asam vagina untuk mencegah patogen berkembang biak.
Cairan yang disemprotkan dari douche ke dalam vagina Anda akan membilas lendir vagina, menyebabkan ekosistem bakteri baik pun ikut tersapu habis. Akhirnya, vagina Anda akan diambil alih oleh bakteri jahat, dan bisa menyebabkan infeksi ragi, bacterial vaginosis, atau pelvic inflammatory disease (PID) — infeksi yang berujung pada komplikasi serius, seperti luka, kehamilan ektopik, dan ketidaksuburan.
Douche juga tidak terbukti bisa melindungi Anda dari penyakit kelamin menular. Justru, douche bisa meningkatkan risiko Anda terhadap infeksi. Ketika wanita kekurangan populasi lactobacilli, mereka akan lebih mungkin untuk tertular infeksi saat rentan.
Jangan gunakan sabun wangi, gel, atau antiseptik untuk vagina
Bagian dalam vagina memang tidak dibersihkan, namun daerah luar sekitar vagina (vulva dan labia) tetap perlu Anda bersihkan, asal jangan menggunakan sabun berpewangi atau khusus antiseptik.
Vagina normal memiliki tingkat pH sekitar 3,5-4,5 (pH diukur pada skala nol sampai 14). Bila Anda menggunakan sabun wangi atau antiseptik (memiliki pH sekitar delapan), hal ini dapat merusak keseimbangan pH vagina Anda, dan menyebabkan gatal, iritasi, dan bau.