Menunda menstruasi atau haid dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat penunda haid. Ada beberapa jenis obat yang bisa Anda gunakan.
Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu kepada dokter untuk mendapatkan jenis obat yang tepat. Cari tahu juga tentang aturan pakai dan keamanannya melalui ulasan berikut.
Berbagai jenis obat penunda haid
Untuk menunda menstruasi, Anda bisa menggunakan obat hormonal. Obat hormonal dapat membantu mengundurkan siklus menstruasi sehingga Anda tidak akan haid untuk sementara waktu.
Konsultasikan kepada dokter untuk mendapat obat penahan haid yang sesuai dengan kondisi Anda. Namun secara umum, berikut beberapa jenis obat penunda menstruasi yang umum dokter berikan.
1. Pil KB
Pil KB yang umum dokter berikan sebagai obat penghenti atau penunda mens, yaitu pil KB kombinasi. Jenis pil ini mengandung kombinasi hormon estrogen dan progesteron (progestin).
Dalam pil KB, ada dua jenis pil yang umumnya perlu dikonsumsi, yaitu pil aktif dan pil tidak aktif (kosong).
Untuk mencegah kehamilan, Anda perlu mengonsumsi kedua jenis pil tersebut secara berurutan. Biasanya, pil ini perlu dikonsumsi satu kali sehari.
Namun, sebagai obat penunda haid, Anda perlu melewatkan pil KB yang tidak aktif. Artinya, Anda hanya perlu mengonsumsi pil aktifnya.
Jadi, begitu Anda selesai mengonsumsi pil aktif dari satu kemasan, Anda perlu membuka kemasan baru untuk mengambil pil aktifnya saja dan mengonsumsinya.
Pil aktif akan menekan kesuburan Anda sehingga dapat menunda keluarnya darah menstruasi. Meski begitu, beberapa efek samping umum terjadi akibat penggunaan pil KB kombinasi, seperti:
- mual,
- sakit kepala,
- mood swings, dan
- payudara menjadi lebih lembut.
Tanyakan kepada dokter bila Anda tidak yakin pil mana yang perlu Anda konsumsi dan tidak.
2. Norethisterone
Jika Anda tak bisa mengonsumsi pil KB kombinasi, dokter mungkin akan meresepkan obat norethisterone sebagai obat penunda menstruasi Anda.
Obat tersebut berisi hormon progesteron buatan yang umumnya digunakan untuk mengatasi nyeri haid, perdarahan menstruasi berlebihan, haid tidak teratur, hingga endometriosis.
Obat norethisterone bekerja dengan cara mempertahankan kadar hormon progesteron di dalam tubuh.
Tanpa obat ini, kadar hormon progesteron akan menurun yang menjadi penyebab keluarnya darah menstruasi Anda.
Jika Anda ingin menunda haid, mulai minum obat ini sekitar 3—4 hari sebelum tanggal haid Anda biasanya.
Dokter umumnya akan meminta Anda untuk minum obat tiga kali sehari. Lanjutkan dosisnya sampai Anda ingin mengembalikan haid Anda.
Umumnya, menstruasi Anda akan kembali normal dalam 2—3 hari setelah Anda menghentikan konsumsi obat.
Meski begitu, penggunaan obat norethisterone dapat menimbulkan efek samping, seperti jerawat yang sering terkait menstruasi hingga perubahan suasana hati.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk tahu jenis obat yang tepat serta dosisnya sesuai kondisi Anda.
Perlu Anda Ketahui
Obat pereda nyeri ibuprofen dosis tinggi juga dapat menjadi penunda haid dengan mengurangi produksi prostaglandin yang memicu rahim berkontraksi.
Namun, obat ini hanya dapat menunda haid selama 1—2 hari. Melansir
Cleveland Clinic, obat ini pun tak umum diusulkan dalam jurnal medis dan tidak direkomendasikan untuk digunakan sendiri.
Kapan obat penunda haid boleh digunakan?
Obat penghenti atau penunda mens dapat digunakan pada kondisi tertentu. Umumnya, obat ini digunakan untuk keperluan ibadah.
Namun, beberapa hal lainnya juga bisa menjadi alasan mengapa seseorang mengonsumsi obat penunda atau penahan haid, seperti berikut ini.
- Berangkat ibadah umrah atau haji.
- Akan menghadapi ujian.
- Liburan.
- Pertandingan olahraga.
- Pernikahan atau rencana bulan madu.
- Memiliki gangguan menstruasi, seperti menstruasi berlebihan atau haid yang terasa menyakitkan.
- Memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti endometriosis, anemia, atau postural orthostatic tachycardia syndrome (POTS) yang mungkin memburuk saat periode menstruasi.
- Mengalami disabilitas fisik atau mental yang membuat penderitanya sulit untuk menggunakan pembalut atau tampon.
Apabila Anda tidak memiliki alasan kuat untuk menunda haid, sebaiknya Anda tidak perlu mengonsumsi obat tersebut.
Konsultasikan kepada dokter apakah Anda perlu mengonsumsinya atau tidak.
Apakah obat penunda haid aman untuk digunakan?
Melansir Children’s Hospital Colorado, obat-obatan untuk menunda haid pada dasarnya aman untuk digunakan pada remaja atau wanita muda setelah mereka mengalami setidaknya satu periode menstruasi, selama di bawah pengawasan dokter.
Artinya, jika dokter Anda mengatakan tidak apa-apa dan kondisi Anda memang membutuhkannya, Anda dapat menggunakan obat tersebut untuk menunda masa haid Anda.
Pada kondisi tersebut, obat penunda menstruasi berarti aman untuk Anda gunakan.
Namun, tidak semua dokter berpikir menunda haid itu baik. Bagi dokter yang mengizinkannya pun, pemberian obat ini hanya dilakukan bila Anda memiliki alasan yang kuat.
Apalagi, obat penghenti mens ini juga memiliki risiko efek samping yang mengganggu seperti yang disebutkan di atas.
Bila digunakan secara tidak tepat, obat penahan haid ini pun secara tidak langsung dapat mengganggu siklus menstruasi Anda.
Bukan cuma itu, mungkin tidak semua wanita dapat menggunakan obat-obatan di atas.
Misalnya, penggunaan norethisterone umumnya tidak direkomendasikan pada penderita kanker payudara, memiliki riwayat gangguan pembekuan darah, atau obesitas.
Jadi, selalu beri tahu kondisi medis yang Anda miliki serta sampaikan apa maksud dan tujuan Anda menggunakan obat ini kepada dokter.
Dokter akan menentukan apakah Anda perlu menggunakan obat penunda menstruasi ini dan jenis mana yang sesuai dengan kondisi Anda.
[embed-health-tool-ovulation]