backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan
Konten

6 Penyebab Mual Saat Haid dan Tips Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

6 Penyebab Mual Saat Haid dan Tips Mengatasinya

Menjelang dan selama haid, biasanya para wanita mengalami kondisi yang tidak nyaman. Salah satu yang cukup mengganggu adalah mual saat mau haid, bahkan bisa sampai muntah. Kondisi ini sering membuat Anda tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Nah, simak penjelasan berikut seputar penyebab perut mual menjelang dan saat haid serta cara mengatasinya.

Penyebab perut mual menjelang dan saat haid

Kondisi perut mual dan muntah kerap terjadi pada wanita hamil atau saat sedang sakit. Namun, situasi ini juga bisa terjadi menjelang maupun selama haid. 

Berikut penjelasan seputar penyebab mual sebelum maupun saat menstruasi.

1. Dismenore

Saat Anda mengalami kram perut, terkadang timbul rasa mual yang cukup mengganggu. Ini adalah nyeri haid atau dalam istilah medis memiliki sebutan dismenore

Mual dan muntah menjelang atau saat haid menjadi salah satu gejala dismenore. Gejala ini sering bersamaan dengan kram atau nyeri perut bagian bawah, bahkan bisa menyebar ke punggung sampai paha bagian dalam.

Kram perut dan mual terjadi karena hormon prostaglandin yang meningkat menjelang menstruasi. 

Kontraksi otot rahim yang kuat bisa menekan pembuluh darah, lalu aliran oksigen ke dalam rahim terhambat. Kondisi tersebut yang memicu rasa mual dan kram perut saat haid.

2. Perubahan hormon selama PMS

Mengutip dari Office on Women’s Health, setidaknya 90% wanita mengalami sindrom pramenstruasi (PMS) setiap bulannya.

Menjelang menstruasi, terjadi perubahan hormon dalam tubuh. Selanjutnya, prostaglandin dilepaskan oleh tubuh setelah ovulasi serta sebelum dan selama menstruasi.

Zat kimia ini berperan dalam sistem reproduksi wanita dan mempercepat penyembuhan luka. Namun, sebagian besar hormon ini akan mengalir ke lapisan rahim untuk merangsang kontraksi. 

Sisa hormon tersebut kemudian masuk ke dalam aliran darah sehingga menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, bahkan diare.

3. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)

Pada kondisi yang cukup parah, mual menjelang atau saat haid juga bisa terjadi karena premenstrual dysphoric disorder (PMDD). Ini adalah kondisi yang lebih parah dari PMS.

Bila PMS sangat umum wanita rasakan, PMDD sebenarnya cukup jarang terjadi. Mengutip dari Office on Women’s Health, PMDD menyerang 5% wanita pada usia subur. 

Sama seperti PMS, PMDD juga berhubungan erat dengan perubahan hormon selama menstruasi tetapi dengan jenis berbeda.

Saat wanita mengalami PMDD, terjadi penurunan hormon serotonin. Ketidakseimbangan ini bisa menyebabkan perubahan emosional, kram, sampai mual dan muntah.

Artikel terkait

4. Penyakit radang panggul 

Penyakit radang panggul adalah salah satu penyakit infeksi pada organ reproduksi wanita.

Infeksi ini terjadi akibat bakteri yang ditularkan melalui hubungan seksual pada pengidap gonore, klamidia, atau penyakit menular seksual lainnya.

Umumnya, selain mual, penyakit radang panggul menimbulkan beberapa gejala lain, seperti demam, nyeri saat berhubungan intim, serta nyeri panggul.

Oleh karena itu, bila Anda mengalami mual yang parah ketika haid dan disertai dengan gejala di atas, bisa jadi ini menunjukkan tanda adanya penyakit infeksi, seperti radang panggul.

5. Endometriosis

Mual semasa period atau haid juga dapat disebabkan oleh endometriosis.

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba falopi, dan area panggul lainnya.

Pada endometriosis, peradangan dan iritasi pada jaringan di luar rahim dapat berkontribusi pada gejala mual.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami mual yang parah atau gejala lain yang mengindikasikan endometriosis, penting untuk berkonsultasi kepada dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

6. Fibroid rahim

Fibroid rahim, juga dikenal sebagai mioma uteri atau leiomioma, adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau sekitar rahim.

Meskipun fibroid biasanya tidak bersifat kanker, mereka bisa menyebabkan berbagai gejala, salah satunya adalah menstruasi yang sangat deras yang disertai dengan rasa mual.

Selain itu, fibroid dapat membuat pengidapnya mengalami kondisi, seperti sering buang air kecil dan besar, nyeri punggung atau kaki, hingga nyeri pada panggul.

Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika merasakan mual bersamaan dengan gejala-gejala tersebut untuk memastikan penyebabnya.

Tips mengatasi perut mual saat haid

haid tapi hamil

Perut mual saat haid biasanya mereda jika gejala nyeri PMS lainnya juga hilang.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan mual saat haid, yakni sebagai berikut.

1. Hirup udara segar

Salah satu gejala PMS adalah indra penciuman yang lebih sensitif dari biasanya. Terkadang, aroma berbau menyengat atau tajam bisa membuat perut mual.

Oleh karena itu, Anda bisa buka jendela kamar lebar-lebar supaya sirkulasi udara dalam ruangan jadi lebih lancar. 

Anda juga bisa mengakalinya dengan menyalakan kipas angin untuk mengusir bau kurang sedap pemicu mual saat haid. 

Jika merasa kurang manjur, pergi sejenak ke luar ruangan dan hirup udara segar.

2. Minum air rebusan jahe

Perasaan perut teraduk-aduk bisa membuat Anda muntah. Akibatnya, cairan dalam tubuh akan terbuang dan jadi berkurang.

Agar tubuh Anda tetap terhidrasi dan bertenaga, usahakan perbanyak minum air putih, termasuk minum air hangat saat haid.

Selain itu, Anda bisa menikmati minuman menyegarkan, seperti teh jahe atau wedang jahe. Wedang jahe bermanfaat untuk menghangatkan tubuh dan mengatasi mual. 

Penelitian dari Critical Reviews In Food Science and Nutrition, menjelaskan bahwa jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang bisa menenangkan perut dan mengurangi mual.

3. Makan buah 

Mual dan muntah bisa mengurangi nutrisi tubuh. Selain banyak minum air, pilihan makanan ketika mual saat haid juga harus tepat.

Sebaiknya, hindari makanan berbau menyengat yang membuat perut mual.

Anda bisa santap beberapa makanan yang baik saat perut mual, seperti apel, biskuit, kacang-kacangan, dan pisang. 

Agar perut tidak penuh, makanlah dalam porsi kecil tetapi lebih sering. Ini membantu menjaga gula darah tetap stabil.

4. Minum suplemen

Jika Anda sering mengalami mual saat haid, jangan sungkan untuk konsultasi kepada dokter, apalagi jika perut mual dan gejala haid lainnya sangat mengganggu aktivitas. 

Dokter akan membantu meringankan gejala tersebut, misalnya meresepkan obat atau suplemen, seperti:

  • antinyeri NSAID seperti ibuprofen atau naproxen,
  • vitamin B6 untuk mengurangi mual yang sering dokter resepkan pada ibu hamil.

Konsumsi sesuai anjuran dokter dan keterangan pada kemasan obat.

5. Coba untuk jalan santai

Aktivitas fisik tertentu diyakini dapat meringankan gejala haid, termasuk perut mual. Tidak perlu melakukan olahraga berat yang membuat Anda tidak nyaman.

Sebaliknya, cukup dengan jalan santai mengitari kompleks rumah.

Cara ini dapat mengurangi tekanan pada rahim yang sedang berkontraksi dan memberikan udara segar bagi paru-paru Anda.

Kapan harus ke dokter saat mengalami mual selama haid?

haid berkepanjangan

Mengutip dari Kids Health, sebenarnya mual dan muntah menjelang atau saat haid adalah kondisi normal. Biasanya, kondisi ini hanya berlangsung satu atau dua hari.

Akan tetapi, Anda tetap perlu waspada. Pasalnya, ada beberapa kondisi yang telah disebutkan di atas yang membuat wanita perlu ke dokter saat mengalami mual menjelang dan selama menstruasi. 

Tidak hanya itu, Anda pun sebaiknya segera mendatangi unit gawat darurat atau konsultasi ke dokter bila mengalami beberapa kondisi, seperti:

  • muntah sangat banyak,
  • mual dan muntah lebih dari dua hari, dan
  • muntah semakin parah.

Pasalnya, bila dibiarkan, hal tersebut dapat menyebabkan dehidrasi. Tanyakan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut.

Kesimpulan

  • Mual menjelang dan saat haid adalah kondisi yang umum terjadi pada sebagian wanita.
  • Ada beberapa penyebab yang dapat membuat wanita mengalami mual saat haid, di antaranya perubahan hormonal saat PMS serta kondisi medis seperti dismenore, PMDD, penyakit radang panggul, endometriosis, dan fibroid rahim.
  • Meskipun umumnya normal, mual yang sangat parah atau berkelanjutan harus segera dikonsultasikan kepada dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan