Memilih pembalut yang aman dan nyaman merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan area kewanitaan, terutama selama menstruasi. Dengan banyaknya pilihan di pasaran, Anda perlu lebih cermat agar tidak salah pilih. Lantas, apa saja yang harus diperhatikan saat memilih pembalut? Berikut tipsnya untuk Anda.
Cara memilih pembalut wanita yang aman
Anda setidaknya harus ganti pembalut hingga 4-6 kali dalam sehari selama haid. Agar bisa tetap aman dan nyaman beraktivitas, pilihlah pembalut wanita yang memenuhi karakteristik berikut:
1. Jenis pembalut
Ada dua jenis pembalut yang umum dugunakan, pembalut sekali pakai dan pembalut kain. Keduanya sama-sama punya kelebihan dan kekurangan.
Pembalut kain bisa dipakai berulang kali dan cocok digunakan untuk wanita yang memiliki kulit sensitif, terutama di area kewanitaan.
Kekurangan jenis pembalut ini yaitu harus dicuci sehingga bagi beberapa wanita hal ini cukup merpeotkan. Pembalut kain juga cenderung cepat lembap dan membuat tidak nyaman.
Sementara itu, pembalut sekali pakai sangat praktis karena bisa langsung dibuang setelah dipakai.
Namun, pembalut sekali pakai mengandung berbagai bahan kimia yang berpotensi menyebabkan iritasi karena paparan bahan kimianya.
Maka pertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya sebelum membeli. Setelah itu, Anda bisa menentukan pembalut mana yang paling aman dan nyaman untuk digunakan.
2. Daya serap
Banyaknya darah menstruasi yang keluar mungkin berbeda-beda pada setiap wanita setiap harinya. Ada orang yang menstruasinya deras, ada juga yang sedikit-sedikit.
Nah, seberapa banyak darah yang biasa Anda keluarkan juga harus menjadi pertimbangan saat memilih pembalut paling aman.
Pilihlah pembalut dengan daya serap yang baik dan sesuai dengan banyaknya darah yang biasa keluar saat Anda menstruasi.
Biasanya, berbeda merek pembalut mungkin akan berbeda juga daya serapnya.
Ketebalan pembalut rupanya juga tidak banyak memengaruhi daya serap pembalut itu sendiri. Jadi, pembalut yang tipis belum tentu akan lembih mudah bocor.
Sudah banyak pembalut tipis tetapi dapat menampung volume darah yang cukup banyak.
Daya serap pembalut yang dirasakan antar individu juga bisa berbeda. Untuk itu, Anda bisa mencoba dulu berbagai merek pembalut untuk menemukan satu yang paling sesuai.
Selain itu, mintalah rekomendasi teman atau orang terdekat Anda.
Anda mungkin bisa memakai pembalut dengan daya serap tinggi atau ketebalan maksimal pada hari saat darah yang keluar cukup banyak.
Sementara itu, saat darah sudah mulai sedikit, Anda bisa memakai pembalut yang tipis dengan daya serap yang lebih ringan.
3. Pembalut tanpa pengharum

Sekarang ini ada bnyak pilihan pembalut yang ditambah pengharum. Namun, sebaiknya pilih pembalut yang tidak mengandung parfum atau pengharum agar aman. Terutama jika Anda punya kulit sensitif.
Tambahan parfum pada pembalut tidak aman untuk vagina. Zat pewangi di dalam pembalut wanita termasuk alergen yang bisa dengan mudah mengiritasi area kulit vagina yang sensitif.
Reaksinya bisa bermacam-macam mulai dari gatal, ruam, hingga bengkak pada vagina.
Selain itu, pembalut wanita yang mengandung pengharum juga bisa merusak keseimbangan bakteri pada vagina. Jika keseimbangannya terganggu, risiko infeksi bakteri dan jamur bisa meningkat.
Tentu, ini membuat Anda sangat tidak nyaman saat menstruasi. Maka, pilihlah pembalut wanita tanpa tambahan pewangi agar vagina terhindar dari iritasi karena pembalut.
Tak perlu membeli pembalut berpewangi hanya untuk membuat aroma vagina lebih bersahabat. Bau vagina saat haid memang cenderung lebih menusuk hidung, tapi umumnya ini wajar.
4. Panjang dan bentuk pembalut
Selain daya serap, Anda juga bisa memilih pembalut berdasarkan panjang dan bentuknya.
Beberapa orang mungkin lebih merasa lebih aman ketika pakai pembalut yang sangat panjang. Namun, sebagian lainnya lebih memilih menggunakan pembalut dengan panjang standar.
Beberapa wanita juga lebih nyaman saat memakai pembalut dengan “sayap” (wings), sedangkan yang lain tidak begitu.
Kembali lagi, ini merupakan pilihan pribadi. Hanya saja penting untuk mempertimbangkan daya serapnya agar semua darah yang keluar bisa tertampung sepenuhnya dan tidak mudah bocor.
Agar aman, gantilah pembalut lebih sering jika Anda khawatir darah yang mengalir akan bocor atau tidak terserap sepenuhnya.
Selain itu, Anda juga perlu menggantinya lebih sering jika tidak suka memakai pembalut yang panjang sebagai perlindungan tambahan.
Pembalut apa yang paling aman?
Pembalut yang paling aman adalah yang tidak mengandung pewangi, memiliki daya serap sesuai kebutuhan, dan terbuat dari bahan yang lembut serta tidak menyebabkan iritasi.
Kapan harus mengganti pembalut?
Terlalu lama tidak mengganti pembalut dapat berdampak buruk.
Jika pembalut sudah tidak mampu lagi menampung darah menstruasi namun tidak segera diganti, risiko kebocoran pun meningkat. Hal ini tentu bisa sangat merepotkan dan mengganggu aktivitas.
Dilansir dari laman Kids Health, mengganti pembalut tergantung dari seberapa banyak darah yang keluar.
Namun umumnya, Anda disarankan mengganti pembalut setiap 3 sampai 4 jam sekali. Hal ini berlaku juga ketika darah haid yang keluar tidak terlalu banyak.
Bagaimanapun juga, penting bagi Anda untuk mengganti pembalut secara teratur meski darah yang keluar tidak banyak atau masih bisa terserap.
Hal ini tidak hanya untuk mencegah kebocoran, tapi juga untuk menghindari bau dan bakteri dari darah menstruasi.
Jangan lupa untuk mencuci pembalut yang telah penuh hingga tidak ada lagi darah di dalamnya.
Jika tidak bisa mencucinya, bungkuslah pembalut bekas pakai dengan kantong plastik terlebih dulu sebelum membuangnya.
Ringkasan
- Memilih pembalut yang aman dan nyaman penting untuk menjaga kesehatan area kewanitaan selama haid.
- Jenis pembalut, daya serap, kandungan pewangi, serta panjang dan bentuknya perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
- Pilihlah pembalut tanpa pewangi untuk menghindari iritasi, dan pastikan daya serapnya sesuai dengan volume darah haid Anda.
- Selain itu, penting juga mengganti pembalut setiap 3–4 jam, meski darah tidak terlalu banyak, agar terhindar dari risiko kebocoran, bau, dan pertumbuhan bakteri.
[embed-health-tool-ovulation]