Hampir semua wanita pernah mengalami kram perut atau nyeri saat menstruasi (dismenore). Rasa nyerinya terkadang ringan, tetapi mungkin juga parah hingga mengganggu aktivitas. Bila sudah begini, minum obat nyeri haid terkadang menjadi cara untuk mengatasinya. Katanya, minum jahe saat haid bisa membantu meredakan nyeri. Benarkah? Berikut jawabannya.
Apakah boleh minum jahe saat haid?
Faktanya, jahe boleh Anda konsumsi, termasuk saat sedang haid. Bahkan, minum jahe saat haid bisa mendatangkan manfaat untuk Anda.
Manfaat ini bisa Anda peroleh berkat berbagai kandungan yang ada dalam jahe. Salah satunya, yaitu kandungan aktif gingerol.
Kandungan ini memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang dapat membantu melawan peradangan sebagai penyebab berbagai penyakit.
Tak hanya itu, jahe juga mengandung berbagai zat gizi lainnya.
Ini termasuk kalium, kalsium, magnesium, natrium, fosfor, zat besi, mangan, zinc, tembaga, serta ragam vitamin, yaitu B1, B2, B3, B5, B6, B9, kolin, C, dan E.
Berkat berbagai kandungan tersebut, minum jahe tidak hanya disebut bermanfaat saat haid, tetapi juga untuk membantu meringankan berbagai gejala dan penyakit, seperti mual, muntah, migrain, hingga hipertensi.
Inilah mengapa jenis rempah ini sering digunakan sebagai bahan obat herbal. Lalu jika diminum saat haid, apa saja manfaat yang bisa diperoleh?
Kapan perlu minum jahe saat haid?
Manfaat minum jahe saat haid
Berikut ini beberapa manfaat dari minum air jahe saat sedang haid.
1. Meredakan kram perut dan nyeri
Minum jahe bisa membantu meredakan kram perut dan nyeri saat menstruasi. Manfaat tersebut bisa Anda peroleh karena jahe dapat menghambat produksi prostaglandin.
Prostaglandin sendiri merupakan bahan kimia yang berperan dalam sistem reproduksi wanita.
Bahan kimia ini menyebabkan otot dan pembuluh darah pada rahim berkontraksi sehingga menjadi penyebab nyeri saat haid.
Manfaat minum jahe saat haid ini terbukti dalam beberapa penelitian, salah satunya yang ada di jurnal Taiwanese Journal of Obstetrics and Gynecology pada 2018.
Pada penelitian tersebut, terpilih 168 siswi berusia 18—26 tahun di Babol University of Medical Sciences dengan keluhan dismenore primer.
Dismenore primer adalah rasa nyeri dan kram yang datang sebelum atau selama menstruasi akibat produksi prostaglandin.
Para siswi ini kemudian terbagi ke dalam dua kelompok secara acak. Kelompok pertama mendapat obat Novafen, sedangkan kelompok kedua mengonsumsi jahe pada awal nyeri.
Pemberian obat tersebut dilakukan setiap 6 jam selama dua siklus dengan masing-masing sebanyak 200 miligram (mg).
Hasilnya, kedua kelompok sama-sama mengalami penurunan intensitas nyeri setelah mengonsumsi obat tersebut.
Artinya, pengobatan menggunakan jahe sama ampuhnya dengan obat Novafen untuk mengatasi nyeri saat haid.
Bahkan, penelitian tersebut pun menganjurkan kedua obat ini untuk mengatasi dismenore primer.
Meski begitu, penelitian ini hanya dilakukan pada lingkup kecil. Oleh karena itu, butuh penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar untuk mengetahui manfaat jahe saat haid.
2. Mengurangi perdarahan menstruasi
Tak hanya meredakan nyeri haid, minum jahe juga memiliki manfaat lain selama masa menstruasi.
Penelitian lain menunjukkan bahwa jahe juga bermanfaat untuk mengontrol perdarahan menstruasi yang berlebihan.
Hal ini telah terbukti melalui uji coba klinis yang melibatkan 92 wanita yang mengalami perdarahan hebat saat haid.
Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa darah menstruasi para peserta penelitian menurun cukup drastis karena mengonsumsi jahe selama tiga hari sebelum menstruasi.
Dengan demikian, minum jahe berpotensi menjadi pengobatan yang efektif, murah, mudah, dan aman untuk mengurangi risiko kehilangan darah lebih banyak saat menstruasi.
Menurut Mayo Clinic, menstruasi yang berlebihan bisa meningkatkan risiko anemia.