Pada kondisi hormon testosteron yang terlalu tinggi, ada kemungkinan wanita juga dapat mengalami peningkatan berat badan serta masalah kesuburan.
Kadar hormon testosteron yang tinggi juga mungkin mengindikasikan adanya tumor pada area ovarium atau kelenjar adrenal.
Salah satu penyebab terjadinya peningkatan hormon testosteron adalah saat Anda mengalami sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS).
PCOS adalah kondisi hormon androgen yang berlebih pada wanita hingga berakibat pada resistensi insulin.
Kekurangan hormon testosteron
Selain berlebih, kadar testosteron juga bisa berkurang. Penurunan ini bisa terjadi secara alami seiring dengan bertambahnya usia wanita.
Biasanya, wanita mengalami penurunan hormon testosteron saat mulai menopause.
Berikut adalah gejala atau tanda menurunnya hormon testosteron pada wanita, seperti:
- penurunan fungsi otot,
- lebih mudah lelah,
- merasa sulit tidur,
- penurunan gairah seksual,
- peningkatan berat badan.
- vagina kering, serta
- penurunan kepadatan tulang.
Akan tetapi, karena gejala atau tanda dari penurunan hormon testosteron termasuk umum, dokter juga akan melihat masalah kesehatan lainnya seperti depresi, kegelisahan, hingga stres kronis.
Dokter kemungkinan akan cukup sulit mendeteksi kadar testosteron yang rendah karena kadar hormon yang tidak seimbang setiap harinya.
Jika wanita masih mengalami menstruasi, dokter akan menyarankan untuk melakukan tes testosteron pada 8 – 20 hari setelah periode dimulai.
Perlukah melakukan terapi hormon?

Secara medis, terdapat pengobatan atau perawatan yang akan dokter lakukan untuk mengembalikan keseimbangan hormon testosteron pada wanita, di antaranya yaitu sebagai berikut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar