backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Hormon Testosteron pada Wanita, Apa Saja Perannya untuk Tubuh?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 25/05/2021

    Hormon Testosteron pada Wanita, Apa Saja Perannya untuk Tubuh?

    Tak hanya pada laki-laki, wanita juga secara alami mempunyai hormon testosteron di dalam tubuh. Hanya saja, jumlahnya tidak sebanyak pria. Sebenarnya, apa peran hormon testosteron pada tubuh wanita? Bagaimana kalau seorang wanita mengalami kelebihan atau kekurangan hormon tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya.

    Apa fungsi hormon testosteron pada wanita?

    hormon testosteron pada wanita

    Mengutip dari laman Hormone, testosteron adalah hormon seks utama pada laki-laki yang fungsi utamanya adalah mengontrol perubahan fisik.

    Namun, wanita juga mempunyai hormon testosteron yang diproduksi dalam ovarium dan kelenjar adrenal, tetapi dengan kadar yang jauh lebih rendah daripada laki-laki.

    Saat hormon testosteron atau androgen lainnya diproduksi, tubuh akan dengan mudah mengubahnya menjadi hormon seksual.

    Berikut adalah fungsi dari adanya hormon testosteron dalam tubuh wanita, di antaranya adalah:

    Kadar hormon testeosteron dan androgen lainnya pada wanita dapat diukur melalui tes darah. Pada wanita, kadar normal berkisar antara 15 – 70 nanogram per desiliter darah.

    Apabila setelah melakukan tes lalu kadar hormon testosteron Anda hasilnya lebih tinggi atau lebih rendah, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengecek efeknya pada tubuh Anda.

    Kelebihan hormon testosteron pada wanita

    Ketidakseimbangan hormon testosteron dapat memengaruhi penampilan fisik dan juga kondisi kesehatan wanita.

    Termasuk saat ada peningkatan produksi hormon testosteron, biasanya perubahan atau gejala yang terjadi pada tubuh adalah:

  • tumbuh rambut berlebih pada wajah dan area tubuh lainnya,
  • timbulnya jerawat berlebih,
  • perubahan suara,
  • peningkatan massa otot,
  • siklus menstruasi tidak teratur, hingga
  • ukuran payudara mengecil.
  • Pada kondisi hormon testosteron yang terlalu tinggi, ada kemungkinan wanita juga dapat mengalami peningkatan berat badan serta masalah kesuburan.

    Kadar hormon testosteron yang tinggi juga mungkin mengindikasikan adanya tumor pada area ovarium atau kelenjar adrenal.

    Salah satu penyebab terjadinya peningkatan hormon testosteron adalah saat Anda mengalami sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS).

    PCOS adalah kondisi hormon androgen yang berlebih pada wanita hingga berakibat pada resistensi insulin.

    Kekurangan hormon testosteron

    Selain berlebih, kadar testosteron juga bisa berkurang. Penurunan ini bisa terjadi secara alami seiring dengan bertambahnya usia wanita.

    Biasanya, wanita mengalami penurunan hormon testosteron saat mulai menopause.

    Berikut adalah gejala atau tanda menurunnya hormon testosteron pada wanita, seperti:

    • penurunan fungsi otot,
    • lebih mudah lelah,
    • merasa sulit tidur,
    • penurunan gairah seksual,
    • peningkatan berat badan.
    • vagina kering, serta
    • penurunan kepadatan tulang.

    Akan tetapi, karena gejala atau tanda dari penurunan hormon testosteron termasuk umum, dokter juga akan melihat masalah kesehatan lainnya seperti depresi, kegelisahan, hingga stres kronis.

    Dokter kemungkinan akan cukup sulit mendeteksi kadar testosteron yang rendah karena kadar hormon yang tidak seimbang setiap harinya.

    Jika wanita masih mengalami menstruasi, dokter akan menyarankan untuk melakukan tes testosteron pada 8 – 20 hari setelah periode dimulai.

    Perlukah melakukan terapi hormon?

    hormon testosteron pada wanita

    Secara medis, terdapat pengobatan atau perawatan yang akan dokter lakukan untuk mengembalikan keseimbangan hormon testosteron pada wanita, di antaranya yaitu sebagai berikut.

    Cara menurunkan hormon testosteron

    Pertama, dokter akan merekomendasikan obat serta kontrasepsi minum untuk memblokir produksi hormon testosteron pada perempuan.

    Kemungkinan dokter juga akan memberikan terapi hormon progestin untuk mengembalikan kembali siklus menstruasi dan membantu meningkatkan kesuburan.

    Berikut adalah sebagian obat untuk perawatan dan memerlukan resep dokter, yaitu:

    Hal yang paling penting adalah mengubah gaya hidup seperti berolahraga serta melakukan program penurunan berat badan.

    Cara meningkatkan hormon testosteron

    Bukan meningkatkan secara drastis, perawatan ini mungkin akan dokter lakukan saat hormon testosteron terlalu rendah sehingga kadarnya bisa kembali seimbang.

    Walaupun terapi untuk meningkatkan hormon testosteron tersedia dalam bentuk krim, gel, hingga pil, tidak semua dokter bersedia untuk melakukannya.

    Hal ini karena peningkatan hormon jenis ini belum disetujui oleh Food and Drug Administration karena bisa meningkatkan risiko sebagai berikut:

    • munculnya jerawat berlebih,
    • rambut atau bulu pada wajah, serta
    • kerontokan rambut.

    Ada beberapa alternatif pengobatan lainnya untuk membantu merawat rendahnya kadar testosteron dengan mengubah gaya hidup, yaitu:

    • mengelola stres,
    • melakukan terapi seks,
    • cukup waktu tidur,
    • mengubah pola makan sehat, serta
    • mengonsumsi suplemen tertentu sesuai rekomendasi dokter.

    Kelebihan atau kekurangan hormon testosteron pada wanita dapat membuat perubahan pada tubuh Anda. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter jika kondisi tersebut terasa mengganggu.

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 25/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan