Memilih pembalut yang tepat bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi juga keamanan. Pasalnya, beberapa produk pembalut mengandung bahan berbahaya yang bisa mengancam kesehatan. Berikut ini ciri pembalut berbahaya dan tips memilih yang aman.
Ciri-ciri pembalut berbahaya
Pembalut menjadi kebutuhan penting setiap wanita. Namun, tidak semua jenis pembalut yang dijual di pasaran aman untuk digunakan.
Beberapa pembalut yang dijual bebas ternyata bisa mengandung bahan kimia berbahaya dan terbuat dari kualitas material yang buruk sehingga bisa memicu iritasi atau gangguan kesehatan serius.
Karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri pembalut yang berbahaya supaya Anda bisa lebih waspada sebelum membelinya. Simak tanda-tanda pembalut yang berbahaya berikut ini.
1. Rusak, bernoda, atau berbau tajam
Ciri pembalut berbahaya dapat diketahui dari kemasannya. Hindari membeli produk pembalut jika kemasannya robek atau kotor karena pembalut berisiko terkontaminasi oleh bakteri atau jamur.
Pembalut yang berbahaya juga biasanya memiliki bau kimia atau parfum yang tajam. Hal ini bisa menjadi tanda adanya penggunaan pewangi buatan.
Penggunaan bahan pewangi dapat mengganggu pH vagina dan keseimbangan bakteri di organ intim sehingga memicu iritasi atau infeksi.
Perhatikan juga warnanya, jangan beli jika warna pembalut kekuningan atau terdapat noda. Ini bisa mengindikasi bahwa bahan yang digunakan berkualitas rendah atau terkontaminasi.
2. Bahan mudah robek atau rontok
Selain dari bentuk fisiknya, ciri-ciri pembalut yang berbahaya juga dapat diketahui dari materialnya.
Jika serat pembalut mudah lepas atau rontok, tandanya pembalut tersebut berbahaya dan tidak layak digunakan. Pembalut yang aman biasanya terbuat dari serat kapas yang lembut.
Namun, beberapa bahan pembalut juga ada yang terbuat dari serat kayu yang diberikan tambahan pemutih seperti klorin agar warna pembalut menjadi putih bersih.
Penggunaan bahan pemutih pada pembalut ini berbahaya dan bisa memicu iritasi pada area kewanitaan.
3. Ada kandungan berbahaya
Mengutip studi dalam International Journal of Obstetrics and Gynaecology, produk tampon, pantyliner dan pembalut dapat mengandung berbagai bahan kimia berbahaya seperti phthalate, paraben, dioxin, dan volatile organic compound.
Bahan pembalut berbahaya tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan bahaya jangka panjang.
Misalnya, bahan kimia seperti phthalate, penon, dan paraben diketahui dapat mengganggu sistem endokrin yang berperan mengatur hormon dalam tubuh.
Paparan berlebihan dari senyawa dioxin yang sering digunakan sebagai bahan pemutih pada pembalut juga dikaitkan dengan risiko kanker, gangguan hormon, dan risiko endometriosis.
4. Efek samping pemakaian
Ciri-ciri pembalut berbahaya selanjutnya juga dapat diketahui dari efek yang ditimbulkan setelah pemakaian.
Berikut ini beberapa efek atau gejala yang mungkin muncul akibat penggunaan pembalut yang tidak aman.
- Iritasi pada area kewanitaan yang ditandai dengan gejala gatal, kemerahan, atau sensasi panas dan tidak nyaman pada area intim.
- Keputihan yang berlebihan dan berbau tidak sedap setelah penggunaan pembalut.
- Ruam atau luka kecil di area genital.
Gejala-gejala ini mungkin muncul akibat paparan bahan kimia berbahaya atau penggunaan bahan pembalut yang tidak higienis dan berkualitas
Tips memilih produk pembalut yang aman

Agar terhindar dari produk pembalut yang berbahaya, Anda tentunya perlu tahu bagaimana cara memilih produk pembalut yang aman. Nah, berikut ini tipsnya.
- Periksa komposisi bahan pembalut. Pilih pembalut yang terbuat dari serat kapas murni dan bebas bahan kimia berbahaya seperti paraben, phthalate, dioxin, dan volatile organic compound (VOC).
- Periksa tanggal kadaluarsa dan kondisi kemasan. Selalu periksa tanggal kedaluwarsa pembalut sebelum membelinya. Perhatikan juga kondisi kemasan. Jika kemasan rusak atau kotor, sebaiknya hindari membelinya.
- Pilih pembalut tanpa pewangi. Pembalut yang mengandung pewangi dapat memicu iritasi dan menganggu kesimbangan pH organ intim wanita.
- Perhatikan izin edar. Pastikan produk pembalut yang dibeli telah memiliki izin edar dari BPOM dan sudah teruji keamanan dan kualitasnya.
- Pilih pembalut dengan label hypoallergenic. Jika Anda memiliki kulit yang sensitif, sebaiknya pilih pembalut dengan label hypoallergenic untuk mencegah iritasi akibat pembalut.
- Pilih permukaan pembalut yang lembut. Pastikan permukaan pembalut terasa lembut dan seratnya tidak mudah lepas.
- Pertimbangkan menggunakan pembalut organik atau kain. Agar lebih aman dari risiko bahan kimia berbahaya, pertimbangkan untuk memilih pembalut dari bahan organik atau kain yang bisa dicuci dan digunakan berkali-kali.
Gunakan pembalut sesuai dengan kebutuhan. Jangan gunakan pembalut terlalu lama. Idealnya, ganti pembalut setiap 4 – 6 jam sekali untuk menghindari pertumbuhan bakteri.
Jika muncul gejala tertentu setelah penggunaan pembalut, segera hentikan penggunaanya atau diskusikan lebih lanjut dengan dokter.
Inilah ciri-ciri pembalut berbahaya yang perlu dihindari.
- Pembalut rusak, kotor, bernoda, atau berbau tajam.
- Pembalut mudah robek atau rontok.
- Terdapat kandungan berbahaya.
- Menimbulkan efek samping pemakaian seperti ruam, iritasi, dan keputihan yang mengganggu.
[embed-health-tool-ovulation]