Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang bahaya menahan buang air kecil. Di sisi lain, ada pula akibat dari terlalu sering buang air kecil. Kondisi ini dapat membuat Anda kehilangan banyak cairan dan mengganggu keseimbangan kondisi internal tubuh.
Seseorang biasanya lebih sering buang air kecil karena volume urinenya bertambah. Kondisi ini tidak hanya disebabkan karena Anda banyak minum air. Terkadang, Anda bisa kehilangan kontrol buang air kecil akibat konsumsi obat, gangguan pada sistem perkemihan (penyakit kandung kemih), atau bahkan penyakit tertentu.
Lantas, apa saja akibat yang mungkin terjadi bila Anda terlalu sering buang air kecil?
Akibat buang air kecil secara berlebihan
Orang dewasa yang sehat umumnya buang air kecil sebanyak 6-8 kali dalam sehari. Beberapa orang mungkin buang air kecil hingga 10 kali per hari, tapi ini masih tergolong normal selama tidak ada keluhan yang menyertainya.
Apabila dilihat dari banyaknya, volume urine normal dari tubuh berkisar antara 400 sampai 2.000 mL. Perkiraan ini mengacu pada asupan air rata-rata sebanyak 2.000 mL, sesuai dengan anjuran untuk memenuhi kebutuhan cairan selama seharian.
Anda bisa dibilang terlalu sering buang air kecil bila frekuensinya melebihi 10 kali dalam kurun waktu 24 jam. Perhatikan pula banyaknya urine yang keluar. Volume urine lebih dari 2.500 mL per hari menandakan bahwa Anda mengalami poliuria (sering buang air kecil).
Gejala sering kencing antara lain meningkatnya rasa haus dan nafsu makan berlebih. Sementara itu, penyebab sering buang air kecil adalah terlalu banyak minum air dan kemungkinan adanya gangguan pada organ prostat.
Poliuria adalah kondisi saat tubuh menghasilkan urine secara berlebihan. Akibat poliuria, Anda jadi lebih sering buang air kecil dan sulit menahannya. Kondisi ini dapat bertambah buruk bila ada masalah pada kandung kemih seperti kandung kemih overaktif (overactive bladder) atau inkontinensia urine.
Poliuria bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, jika Anda mengalaminya, akan lebih sulit bagi Anda untuk mengontrol rasa ingin buang air kecil. Poliuria yang dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan dampak sebagai berikut.
1. Dehidrasi
Jika Anda terus-menerus kencing tanpa minum air yang cukup, Anda dapat kehilangan banyak cairan tubuh dan rentan terkena dehidrasi. Dehidrasi bisa ringan, sedang, atau berat, tergantung banyaknya cairan yang hilang dari tubuh Anda.
Gejala dehidrasi ringan dan sedang antara lain:
- merasa haus,
- mulut, bibir, dan kulit kering,
- urine berwarna kuning pekat,
- sakit kepala, dan
- kram otot.
Dehidrasi yang tidak ditangani dapat bertambah parah. Detak jantung dan laju napas Anda akan semakin cepat. Anda mungkin merasa lesu, mengantuk, dan kebingungan. Ketika buang air kecil, urine akan tampak pekat atau bahkan kecokelatan.
Poliuria sebenarnya tidak langsung menyebabkan dehidrasi parah. Hanya saja, poliuria akan bertahan lama bila penyebabnya tidak ditangani. Akibat kebiasaan sering kencing yang menahun, risiko Anda terkena dehidrasi pun semakin tinggi.
2. Menurunnya kualitas tidur
Orang dengan poliuria rentan mengalami nokturia, yakni kondisi yang membuat Anda sering buang air kecil pada malam hari. Rasa ingin kencing sering kali tidak terbendung sehingga Anda harus bolak-balik bangun tengah malam untuk ke kamar mandi.
Tidak seperti orang lain, mereka yang mengalami nokturia mungkin bisa bangun lebih dari tiga kali hanya untuk buang air kecil. Kondisi ini terjadi hampir tiap malam dan bila tidak ditangani, dampaknya tentu memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan.
Lama-kelamaan, Anda bisa kurang tidur dan menunjukkan gejala berupa:
- sering menguap dan mengantuk,
- kurang produktif saat bekerja,
- susah berkonsentrasi,
- mudah marah dan lelah,
- mood buruk, dan
- kurang motivasi.
Menurut National Association for Continence, nokturia sebaiknya tidak dibiarkan karena dapat memengaruhi fungsi fisik dan kejiwaan. Kurang tidur akibat sering buang air kecil di malam hari dapat menimbulkan efek jangka panjang seperti:
- menurunnya kemampuan fisik,
- menurunnya kemampuan berpikir,
- meningkatnya risiko diabetes, obesitas, dan penyakit jantung, serta
- menurunkan kualitas hidup secara umum.
3. Hipernatremia
Hipernatremia adalah istilah medis untuk menunjukkan kadar natrium yang terlalu tinggi dalam darah. Natrium merupakan nutrisi penting yang diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh. Kadarnya dalam darah bergantung pada seberapa banyak cairan tubuh Anda.
Hipernatremia terjadi ketika tubuh kehilangan banyak air atau mendapat terlalu banyak asupan natrium. Jumlah cairan tubuh pun terlalu sedikit dan tidak dapat mengimbangi tingginya kadar natrium total.
Pada kondisi normal, tubuh akan mengatasi hal ini dengan mengirimkan sinyal menuju otak. Otak menanggapinya sebagai tanda bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak air. Air nantinya akan melarutkan natrium berlebih dan mengeluarkannya melalui urine.
Kebanyakan kasus hipernatremia bersifat ringan dan tidak berbahaya. Anda mungkin akan merasa sangat haus dan sedikit lesu. Akan tetapi, kondisi ini tetap perlu ditangani untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.
Natrium amat diperlukan untuk menjalankan fungsi otot dan saraf. Begitu hipernatremia menjadi parah, otot-otot tubuh dapat berkedut atau mengalami kejang. Pada kasus yang langka, hipernatremia berat dapat menyebabkan kejang parah hingga koma.
Mencegah dampak sering buang air kecil
Keluhan sering buang air kecil sebenarnya terbilang umum. Namun, ada akibat jangka panjang dari sering buang air kecil yang tidak boleh diabaikan. Berikut beberapa tips sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya.
- Minum air putih secukupnya.
- Membatasi minuman berkafein dan alkohol.
- Membatasi konsumsi garam.
- Memerhatikan jenis obat yang Anda konsumsi.
- Melakukan latihan otot panggul dan senam Kegel.
- Melatih kandung kemih (bladder training).
Tidak hanya menahan kencing, terlalu sering buang air kecil pun berdampak bagi kesehatan. Jika belakangan Anda merasa lebih banyak kencing dan mulai terganggu karenanya, coba konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. Pasalnya, kondisi ini bisa saja menandakan penyakit tertentu.
[embed-health-tool-bmi]