Ada dua jenis infeksi pada sistem urologi tergantung lokasinya yaitu infeksi ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK). Susah dibandingkan, sebenarnya bagaimana cara membedakan penyakit infeksi ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK)?
Apa saja perbedaan infeksi ginjal dan saluran kemih?
Urologi merupakan kumpulan organ yang bertugas menghasilkan, menyimpan, serta mengeluarkan urine. Organ-organ urologi yaitu ginjal, saluran kemih ureter dan uretra, serta kandung kemih.
Sama seperti bagian tubuh lainnya, saluran urologi juga rentan terserang bakteri sehingga mengakibatkan timbulnya infeksi.
Meskipun berbeda, organ ginjal dan saluran kemih berada pada sistem urologi yang sama-sama sebagai penghasil dan penyalur urine (air kencing). Agar tidak tertukar, sebaiknya pahami perbedaan infeksi ginjal dan saluran kemih secara lebih mendalam.
Perbedaan penyebab keduanya
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika ada bakteri yang masuk dan berkembang biak di dalamnya. Bakteri bisa berasal dari mana pun, misalnya dari saluran pencernaan atau berasal dari anus yang kemudian menyebar sampai ke saluran kemih.
Dari seluruh jumlah pengidap ISK, wanita lebih banyak mengalami kondisi ini daripada pria. Pasalnya, anatomi saluran kencing wanita memiliki uretra lebih pendek dan lebih dekat dengan anus. Itu memicu bakteri untuk menimbulkan infeksi jadi lebih mudah.
ISK yang tidak segera diatasi dapat terus menyebar hingga ke bagian ginjal. Akibatnya, berkembanglah infeksi ginjal (pielonefritis) pada kemudian hari. Dengan kata lain, munculnya infeksi ginjal diawali dengan terserangnya penyakit ISK pada tubuh.
Bukan itu saja. Pernah melakukan operasi pada ginjal dan mengalami penyebaran bakteri dari bagian tubuh lainnya juga diyakini sebagai penyebab lain yang menimbulkan infeksi ginjal.
Perbedaan gejala infeksi ginjal dan saluran kemih
Secara garis besar, perbedaan infeksi ginjal dan saluran kemih dari segi gejala yang ditimbulkan sebenarnya tidak jauh berbeda. Gejala umum yang menandakan adanya infeksi saluran kemih dan infeksi ginjal yaitu:
- frekuensi buang air kecil bertambah,
- sakit saat buang air kecil,
- urine berwarna keruh, serta
- urine berbau berbeda dan tidak sedap.
Sementara gejala infeksi ginjal yang lebih spesifik, yakni:
- demam tinggi,
- tubuh panas dingin,
- nyeri punggung, khususnya pada samping punggung tempat di mana ginjal berada,
- mual dan muntah, serta
- ada nanah atau darah pada urine.
Sedikit berbeda dengan gejala infeksi saluran kemih, yang berupa:
- ada darah pada urine, sehingga menimbulkan warna merah muda cerah atau agak pekat pada urine, serta
- terasa nyeri pada bagian panggul (perut bawah), khususnya area sekitar tulang kemaluan.