Memasuki musim kemarau, Anda perlu berhati-hati dengan kemungkinan gelombang panas yang mungkin terjadi dalam waktu dekat ini. Pasalnya, munculnya gelombang panas dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, salah satunya panas dalam. Lantas, mengapa panas dalam sering terjadi saat cuaca terik? Simak informasi selengkapnya pada ulasan berikut ini.
Panas dalam karena cuaca terik
Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Indonesia diprediksi mengalami awal musim kemarau pada bulan Mei hingga Agustus dengan suhu udara maksimum di atas 37°C.
Suhu panas yang menyengat ini bukan hanya membuat gerah dan tidak nyaman untuk beraktivitas, tetapi juga dapat mengakibatkan tubuh rentan terserang penyakit.
Kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat akibat pengaruh eksternal, menyebabkan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu terganggu sehingga muncul berbagai kondisi kesehatan, salah satunya panas dalam.
Sebetulnya, panas dalam tidak hanya terjadi karena cuaca terik. Kondisi ini dapat terjadi apabila cuaca sedang terik kemudian diikuti dengan gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan berminyak dan pedas, merokok, dan dehidrasi.
Kondisi ini menyebabkan imunitas menurun, sehingga tubuh mudah terserang infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan panas dalam.
Dalam dunia medis, panas dalam tidak memiliki pengertian khusus. Kondisi ini merujuk pada istilah faringitis atau radang tenggorokan.
Perlu Anda Ketahui
Panas dalam karena cuaca terik tak hanya berdampak bagi kesehatan tetapi juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala yang disebabkan oleh panas bisa membuat Anda tak nyaman untuk beraktivitas, mengganggu penampilan karena bibir pecah-pecah, hingga sulit fokus untuk bekerja. Kondisi ini akhirnya dapat menurunkan produktivitas Anda.
Cara mencegah panas dalam karena cuaca terik
Panas dalam karena cuaca terik bisa terjadi pada siapa saja. Oleh sebab itu, penting untuk mewaspadai dan mencegahnya agar aktivitas tidak terganggu selama periode musim kemarau atau cuaca terik.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah panas dalam karena cuaca terik.
1. Mengonsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur umumnya memiliki nutrisi penting untuk membantu meningkatkan imunitas. Anda bisa konsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin A, B, C, D, dan zat besi, seperti alpukat, jeruk, atau pepaya.
Selain itu, Anda juga bisa konsumsi buah dan sayur yang mengandung banyak air, seperti semangka, mentimun, selada air, bayam atau tomat.
Fungsi mengonsumsi buah dan sayur tak hanya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi juga membantu mencukupi kebutuhan cairan. Pasalnya, 20% cairan tubuh bisa dipenuhi dari makanan yang Anda konsumsi.
2. Menghindari makanan yang bisa menyebabkan panas dalam
Panas dalam dapat terjadi akibat banyak mengonsumsi makanan yang mengiritasi tenggorokan, seperti makanan berminyak, pedas, bersantan, dan makanan panas.
Oleh sebab itu, sebaiknya kurangi atau hindari konsumsi jenis makanan tersebut terlebih saat cuaca terik. Pasalnya, cuaca panas dan pola makan yang kurang tepat dapat meningkatkan risiko panas dalam.
3. Mencukupi asupan cairan tubuh
Saat cuaca terik, tubuh harus tetap terhidrasi. Oleh sebab itu, pastikan selalu minum air putih bahkan sebelum terasa haus. Anda perlu konsumsi air putih setidaknya delapan gelas sehari.
Selain minum air putih, Anda juga bisa mencegah panas dalam karena cuaca terik dengan mengonsumsi larutan yang mengandung batu gypsum fibrosum dan calcitum, seperti Cap Kaki Tiga.
Gypsum fibrosum dan calcitum merupakan batu mineral alami yang terdiri dari kalsium, sulfur, zat besi, dan beberapa jenis mineral lainnya.
Mineral yang terkandung dalam gypsum fibrosum bermanfaat untuk membantu menyembuhkan tenggorokan kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
Sementara itu, calcitum merupakan mineral yang terdiri dari kalsium dan magnesium yang bermanfaat untuk menurunkan panas dalam.
Kedua batu mineral alami yang terdapat dalam Cap Kaki Tiga membuat Anda akan merasakan sensasi tubuh terasa lebih segar bahkan di tengah cuaca panas sekalipun.
Dengan mencukupi asupan cairan tubuh, tenggorokan akan menjadi lebih lembap dan terasa nyaman.
Selain itu, asupan cairan tubuh yang cukup juga akan membantu mencegah dari kondisi dehidrasi yang dapat memperparah kondisi panas dalam.