Anda bisa membersihkan hidung dengan tangan, menggunakan spuit (alat suntik), atau memakai teko khusus yang disebut neti pot. Bila Anda ingin menggunakan tangan saja, berikut langkah yang perlu Anda lakukan:
- Berdirilah di depan wastafel dan tangkupkan tangan Anda seperti membentuk mangkuk. Isi tangan Anda dengan larutan garam.
- Tutup satu lubang hidung Anda, lalu hirup larutan garam dengan lubang hidung yang satunya.
- Biasanya akan ada larutan garam yang masuk ke dalam kerongkongan. Larutan ini aman bila tertelan, tapi cobalah untuk membuangnya sebanyak mungkin.
- Ulangi seluruh langkah hingga hidung terasa nyaman. Anda tidak selalu harus menghabiskan larutan yang Anda gunakan.
- Anda boleh mencuci hidung kapan saja, yang terpenting selalu siapkan larutan garam yang baru dan bersih.
6. Menggunakan pengatur kelembapan udara

Jika alergi yang Anda alami disebabkan oleh udara kering dari AC, sebaiknya gunakan bantuan humidifier atau pelembap ruangan. Alat yang satu ini akan membantu Anda terhindar dari hidung kering yang bisa memicu bersin saat bangun tidur.
Tingkat kelembapan udara yang baik adalah 50 persen. Udara yang terlalu kering dapat memperburuk gejala alergi, sedangkan udara yang terlalu lembap justru mendukung pertumbuhan tungau dan lumut. Keduanya harus dihindari oleh penderita alergi hidung.
7. Menghirup uap minyak esensial
Obat alami lainnya yang cukup populer di antara penderita rinitis alergi adalah minyak esensial. Menghirup uap bisa membantu membersihkan hidung dari penumpukan lendir dan iritasi sehingga mengurangi gejala seperti bersin, pilek, dan sakit tenggorokan.
Cukup tuangkan air mendidih ke dalam sebuah mangkuk besar, kemudian tambahkan 3-4 tetes minyak esensial favorit Anda. Selanjutnya, tutupi kepala Anda dengan handuk dan menunduklah secara perlahan hingga menghadap permukaan mangkuk.
Hirup uap air hangat selama 5-10 menit, lalu denguskan hidung Anda beberapa kali hingga hidung terasa lebih lega. Anda dapat mengulangi cara ini beberapa kali sampai gejala mereda. Berikut jenis minyak esensial yang baik untuk mengatasi rinitis alergi.
- Peppermint. Minyak ini juga meredakan sakit kepala akibat hidung tersumbat, mengurangi batuk, gejala sinusitis, dan infeksi tenggorokan.
- Minyak kayu putih. Minyak kayu putih berguna untuk mengencerkan lendir dan meredakan masalah pernapasan
- Chamomile. Selain mengatasi rinitis alergi, minyak chamomile juga meredakan gejala flu dan pilek.
- Lemon. Minyak ini membersihkan saluran hidung sehingga memungkinkan Anda bernapas dengan lebih baik.
- Minyak pohon teh. Minyak tea tree oil turut membunuh bakteri dan melawan infeksi yang memperburuk gejala alergi.
Obat rinitis alergi di apotek dan melalui resep dokter

Jika cara alami tidak ampuh untuk mengobati rinitis alergi, dokter kemungkinan akan menyarankan konsumsi obat. Obat-obatan memang tidak menyembuhkan alergi, tapi dapat meringankan gejala umum seperti bersin, hidung mampet, dan sebagainya.
Bentuk pengobatan mungkin bervariasi pada tiap orang, tergantung dari kasus alergi yang Anda alami. Sebagai contoh, penderita alergi yang disebabkan oleh serbuk sari musiman mungkin bisa berhenti minum obat setelah musim tersebut berakhir.
Sementara pada penderita alergi hidung yang tidak tergantung musim, pengobatan bisa saja berjalan sepanjang tahun hingga gejala membaik. Apa pun bentuknya, pengobatan rinitis alergi sebaiknya dilakukan dalam pengawasan dokter spesialis alergi.
Perlu diingat pula bahwa obat alergi dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang. Jadi, pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat alergi dari jenis apa pun.
Secara umum, berikut obat yang umum diberikan kepada pasien rinitis alergi.
1. Antihistamin
Antihistamin merupakan salah satu obat yang paling pertama diberikan saat seseorang mengalami reaksi alergi. Obat ini bekerja dengan menghambat kerja histamin, yakni zat kimia yang berperan dalam memunculkan reaksi alergi.
Antihistamin ampuh mengatasi gejala alergi hidung seperti bersin, hidung meler, serta rasa gatal pada hidung dan mata. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet minum, sirup, semprotan hidung, dan tetes mata yang dijual bebas maupun dengan resep dokter.
2. Dekongestan
Dekongestan membantu melegakan rasa mampet dan tekanan akibat pembengkakan bagian dalam hidung. Namun, obat ini tidak bisa mengatasi gejala alergi hidung lainnya karena tidak mengandung antihistamin maupun jenis obat lainnya.
Dekongestan umumnya tersedia dalam bentuk obat semprot hidung. Obat semprot yang dijual bebas biasanya bekerja cepat, tapi Anda tidak boleh memakainya lebih dari tiga hari kecuali atas anjuran dokter. Pasalnya, pemakaian jangka panjang justru dapat memperparah rinitis alergi.
3. Kortikosteroid

Obat kortikosteroid cocok bagi penderita pilek alergi jangka panjang atau yang memiliki polip hidung. Kortikosteroid bekerja dengan meredakan bengkak dan radang. Efeknya lebih lambat dari antihistamin, tapi bisa bertahan lebih lama.
Obat kortikosteroid untuk rinitis alergi tersedia dalam bentuk semprotan hidung, obat tetes, dan obat hirup. Ada pula obat tablet yang lebih cepat bekerja, tapi efeknya hanya bertahan beberapa hari dan harus atas resep dokter.
4. Obat lainnya dan kombinasi obat
Dokter terkadang perlu menambah jenis obat atau meresepkan kombinasi sejumlah obat alergi bila pengobatan sebelumnya dinilai kurang efektif. Berikut saran pengobatan yang biasanya diberikan:
- Penambahan dosis obat semprot kortikosteroid.
- Penggunaan singkat obat semprot dekongestan dibarengi konsumsi obat lain.
- Kombinasi tablet antihistamin dan obat semprot kortikosteroid, serta mungkin dekongestan. Contohnya kombinasi cetirizine/pseudoephedrine.
- Penggunaan obat semprot hidung yang mengandung ipratropium. Zat ini dapat mengurangi produksi lendir sehingga Anda bisa bernapas lebih mudah.
- Konsumsi obat leukotriene receptor antagonist guna menghambat zat kimia yang disebut leukotriene. Zat ini dilepaskan bersama histamin saat reaksi alergi.
Pengobatan rinitis alergi dengan imunoterapi

Dokter mungkin menyarankan suntikan alergi (imunoterapi) jika Anda menderita alergi parah. Suntikan alergi bekerja dengan mengurangi respons sistem imun terhadap alergen tertentu sehingga reaksi yang muncul tidak lagi separah sebelumnya.
Anda dapat menggunakan rencana perawatan ini berbarengan dengan konsumsi obat untuk mengendalikan gejala. Diskusikan dengan dokter untuk menentukan jenis obat yang sebaiknya Anda konsumsi selama menjalani imunoterapi.
Suntik alergi terdiri dari dua tahapan. Pada tahap pertama, Anda akan rutin menemui dokter selama 3-6 bulan untuk mendapatkan 1-3 kali suntikan per minggu. Langkah ini bertujuan agar tubuh Anda terbiasa dengan alergen dalam obat suntikan.
Selama tahap kedua atau tahap perawatan, Anda akan disuntik sekali per bulan selama tiga sampai lima tahun. Begitu Anda mencapai titik ini, gejala alergi bisa saja berkurang atau bahkan hilang sama sekali.