backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

4 Jenis Tes Kesuburan Pria, Seperti Apa Prosedurnya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 29/03/2023

    4 Jenis Tes Kesuburan Pria, Seperti Apa Prosedurnya?

    Tes kesuburan pria kemungkinan diperlukan jika pasangan suami istri mengalami kesulitan saat ingin mendapatkan momongan. Perlu diketahui, tidak semua kasus sulit hamil disebabkan oleh wanita. Sebagian kasus tersebut, disebabkan pria tidak subur. Lalu, apa saja jenis tes kesuburan pria dan bagaimana cara melakukan tes tersebut? Cari tahu informasi lengkapnya berikut ini.

    Ragam tes kesuburan untuk pria

    Untuk mengetahui masalah kesuburan pada pria, ada beberapa jenis tes yang bisa dilakukan. Anda bisa memilih satu dari beberapa tes yang bisa Anda pilih untuk menguji kesuburan pria berikut.

    1. Tes fisik dan riwayat kesehatan

    Salah satu tes yang harus Anda ikuti untuk mengetahui kesuburan pada pria adalah tes fisik. Biasanya, tes kesuburan pria yang satu ini akan dilakukan oleh dokter urologi, yaitu dokter spesialis yang menangani penyakit pada sistem saluran kemih, termasuk ginjal, ureter, kantong kencing, pada wanita maupun pria.

    Biasanya, dalam tes kesuburan pria ini, dokter akan memeriksa kesehatan fisik dan sejarah kesehatan Anda secara keseluruhan. Dokter akan mencari tahu segala kondisi yang berpotensi mengganggu kesuburan Anda. Hal ini bisa berupa cacat pada sistem reproduksi, rendahnya hormon, penyakit, atau kecelakaan yang pernah Anda alami.

    Selain itu, di dalam tes kesuburan pria ini, dokter akan menanyakan pula kepada Anda, apakah Anda pernah mengalami suatu penyakit yang cukup serius sebelumnya, masalah kesehatan yang Anda miliki saat ini, atau penggunaan obat yang memengaruhi kesuburan.

    Tidak hanya itu, dalam tes kesuburan ini,  dokter juga akan mencari tahu bagaimana gaya hidup Anda selama ini. Dokter akan menanyakan apakah Anda mengonsumsi alkohol, rokok, dan obat-obatan tertentu. Dokter juga akan menanyakan apakah Anda sering terpapar radiasi, pestisida, atau hal lain yang mungkin mempengaruhi kesuburan Anda.

    Demikian juga, dokter akan bertanya bagaimana reaksi tubuh saat berhubungan seks. Sebagai contoh, dokter mungkin akan bertanya apakah Anda pernah mengalami masalah saat ereksi.

    Sementara itu, tes fisik sebagai salah satu bagian dari tes kesuburan untuk mencari tahu masalah yang mungkin terjadi pada penis, epididimis, vas deferens, dan juga testikel. Dokter pun akan mencari tahu apakah terdapat masalah pada varicoceles.

    2. Analisis sperma

    Analisis sperma adalah jenis tes kesuburan untuk pria yang paling pertama dilakukan untuk mengetahui apakah ada gangguan pada sperma yang menyebabkannya sulit punya anak. Bahkan, dalam setiap tes yang dilakukan untuk mengetahui kesuburan pria ini, analisis sperma adalah salah satu prosedur yang harus dilakukan.

    Sperma dibutuhkan dalam proses kehamilan untuk membuahi sel telur wanita di dalam rahim. Jika pada tes kesuburan untuk pria ini ditemukan ada satu saja kelainan sperma (bentuk, jumlah, maupun kecepatan geraknya), maka pria lebih berisiko untuk sulit punya anak atau bahkan mandul.

    Sebenarnya, yang diperiksa dalam tes semacam ini tidak hanya sperma saja. Selama pengujian ini, segala macam faktor lain yang terkandung dalam cairan mani juga ikut diperiksa. Oleh karena itu, tes ini lebih tepat disebut dengan analisis semen (air mani).

    Syarat menjalani analisis sperma

    Dalam pelaksanaan tes kesuburan pria ini, Anda harus memenuhi syarat untuk menjalaninya. Dokter akan memberi tahu kepada Anda apa saja syarat yang harus Anda penuhi.

    Sebelum melakukan tes ini, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menghindari beberapa hal berikut ini.

    • Hubungan seks atau masturbasi selama beberapa hari.
    • Konsumsi alkohol dan minuman berkafein.
    • Penggunaan pelumas saat mengeluarkan sampel sperma.
    • Berikan sampel sperma saat sedang merasa tidak sehat atau stres

    Selain itu, dokter juga akan meminta Anda untuk memberi tahusegala obat-obatan, baik resep, non resep, herbal, hingga multivitamin yang digunakan.

    Hal-hal tersebut harus dilakukan pada saat agar sel sperma bisa digunakan untuk dianalisis. Pasalnya, kondisi-kondisi tersebut mungkin mengubah kondisi sperma Anda, sehingga hasil dari tes analisis sperma bisa tidak sesuai dengan kondisi Anda dalam keadaan normal.

    Hasil analisis dari tes kesuburan pria ini akan menentukan apakah jumlah produksi sperma atau disfungsi sperma menjadi alasan dari terjadinya infertilitas.

    Kondisi sperma yang dianggap normal

    Untuk melihat apakah sperma normal pada saat tes kesuburan pria, ada tiga hal yang harus diperhatikan.

  • Jumlah sel sperma
  • Motilitas sperma
  • Morfologi sperma
  • Berdasarkan The World Health Organization, jumlah sperma yang normal adalah 15 juta per mililiter air mani. Artinya, setidaknya ada 39 juta sel sperma pada sebuah sampel yang diberikan.

    Jika jumlah sperma yang Anda miliki kurang dari angka yang telah disebutkan, kondisi ini menandakan bahwa sperma dianggap tidak normal dan hal ini bisa menjadi salah satu pertanda bahwa seorang pria memiliki masalah kesuburan.

    Sementara itu, untuk morfologi dari sperma, ketika dilihat dari mikroskop, kepala sperma yang normal berbentuk oval dengan panjang 4,0-5,5 mm dan lebar 2,5-3,5 mm. Ekor sperma yang normal memiliki panjang 9-10 kali dari panjang kepala, berbentuk lurus memanjang dari leher atau membentuk alur gelombang.

    Jika sperma memiliki ukuran yang tidak normal, misalnya ekornya bercabang atau kepala sperma tidak berbentuk oval, kemungkinan besar terdapat kelainan pada sperma yang diproduksi.

    Di sisi lain, motilitas sperma juga harus diperhatikan. Sperma dianggap memiliki kelincahan gerak (motilitas) normal jika 40% dari keseluruhan sperma bisa bergerak bebas, dan setidaknya 32% harus berenang dalam gerakan maju atau di dalam lingkaran besar. Jika motilitasnya tidak normal, sel sperma akan kesulitan ‘menemui’ sel telur sehingga pembuahan semakin sulit terwujud.

    3. Tes hormon

    Meskipun tergolong jarang terjadi, salah satu kemungkinan terjadinya infertilitas pada pria bisa disebabkan karena terjadi masalah pada salah satu hormon dalam tubuh. Hormon yang diproduksi dalam kelenjar pituitari, hormon yang berperan penting untuk menstimulasi produksi sperma.

    Jika hormon tersebut berkurang, maka jumlah produksi sperma pun menurun. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari adalah hormon follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua hormon ini saling berkaitan. Maka, jika salah satu hormon ini berkurang, maka hormon lainnya juga akan mengalami hal yang sama.

    Untuk mengetahui bagaimana kondisi kedua hormon ini, Anda bisa melakukan tes darah dengan pengambilan sampel darah Anda yang kemudian dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa. Umumnya, berbagai jenis hormon dapat terdeteksi dengan baik melalui sampel darah Anda.

    4. Tes genetik

    Selain ketiga tes kesuburan pria yang telah disebutkan sebelumnya, tes kesuburan pria yang juga bisa Anda lakukan adalah tes genetik. Tes ini bisa dilakukan oleh pria saat mengalami beberapa kondisi berikut ini.

    • Jumlah sperma yang diproduksi sangat sedikit, bahkan mungkin tidak ditemukan sperma di dalam air mani yang dikeluarkan.
    • Kondisi fisik yang mungkin disebabkan oleh faktor genetik, misalnya ukuran testis yang kecil

    Tes genetik adalah tes darah yang dilakukan dengan cara melihat DNA atau informasi genetik lainnya. Beberapa jenis tes genetik untuk kesuburan pria ini akan menghitung jumlah dan tipe kromosom, sementara jenis lainnya akan mencari perubahan atau mutasi yang terjadi pada kode genetik seseorang.

    Biasanya, dalam tubuh manusia terdapat 46 kromosom di dalam masing-masing sel, yaitu 22 pasang kromosom somatik dan sepasang kromosom seks. Kromosom seks adalah materi genetik yang menentukan jenis kelamin manusia. Wanita memiliki sepasang kromosom X (XX) dan pria memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY).

    Berikut ini adalah beberapa jenis tes genetik yang bisa Anda pilih untuk mengetahui kesuburan pria.

    Karyotype

    Tes karyotype memeriksa jumlah dan tipe kromosom yang terdapat di dalam tubuh Anda. Selain itu, tes kesuburan pria ini bisa mendeteksi apabila seseorang kehilangan atau justru kelebihan jumlah kromosom.

    Tes mikrodelesi kromosom Y

    Tes mikrodelesi berfungsi untuk memeriksa informasi genetik yang hilang dari kromosom Y yang dibutuhkan untuk produksi sperma.

    Tes genetik untuk cystic fibrosis 

    Cystic fibrosis adalah kondisi yang biasanya terjadi karena faktor genetik. Kondisi  ini sebenarnya menyerang paru-paru, namun ia juga diduga dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Tes ini dilakukan untuk mencari mutasi genetik yang salah yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria.

    Lakukan tes kesuburan pria jika memang mengalami kesulitan untuk memiliki anak. Konsultasi ke dokter untuk memperoleh rekomendasi tes kesuburan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 29/03/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan