Katanya, wanita tampak lebih bercahaya saat hamil. Tapi bagi sebagian pria, wanita hamil itu seksi. Kehamilan Anda bisa menjadi suatu daya pikat seksual tersendiri — bahkan di saat Anda sendiri sebagai pemilik tubuh sama sekali tidak merasa seksi dengan benjolan perut super besar, rasa lapar yang membabi buta, dan rutin bolak-balik ke kamar mandi.
Apakah ketertarikan seksual terhadap wanita hamil adalah hal yang wajar?
Fetisisme seksual, alias fetish, adalah fantasi seksual tertentu ketika kehadiran sebuah “obyek idaman’ diperlukan untuk seseorang bisa mencapai gairah atau kepuasan seksual. Obyek ini bisa berupa pakaian dalam, sepatu, bahan kulit, atau benda tertentu. Hasrat mendalam ini juga bisa terkait dengan bagian tubuh — payudara atau kaki adalah dua contoh fetish seks populer. Beberapa kategori fetish lainnya adalah fetish wanita hamil.
Fetish terhadap kehamilan (juga dikenal sebagai maiesiophilia atau maieusophoria) adalah daya tarik obsesif di mana kehamilan dipandang oleh individu atau budaya sebagai fenomena erotis. Ini mungkin melibatkan ketertarikan seksual kepada wanita yang sedang hamil atau terlihat hamil, yang sedang menyusui, atau ketertarikan ke tahap tertentu kehamilan seperti persalinan.
Fetisisme berada di bawah kategori umum paraphilia, sebuah kondisi daya tarik seksual yang tidak wajar atau abnormal. “Pada dasarnya, fetisisme adalah saat Anda terangsang oleh sesuatu yang tidak dinilai membawa rangsangan seksual untuk sebagian besar orang,’ kata Justin Lehmiller, Ph.D., seorang pendidik seks dan psikolog penelitian di Harvard University, dilansir dari Shape. Fetisisme lebih umum terjadi pada laki-laki, dan penyebabnya tidak diketahui dengan jelas.
Namun demikian, memiliki fetish seks tidak berarti Anda memiliki gangguan — fetish sebenarnya lebih umum daripada yang Anda pikirkan. Namun, gairah fetishistik umumnya dianggap masalah ketika obsesi menjadi mengganggu fungsi seksual atau sosial yang normal dan hanya melalui penggunaan objek ini individu tersebut dapat memperoleh kepuasan seksualnya.
Lalu, apa yang membuat pria bisa terpikat secara seksual kepada wanita hamil?
1. Dorongan insting pria
Kulit yang semakin cerah berseri, rambut yang indah sehat tergerai, dan payudara besar — semua pregnancy glow ini terjadi berkat hormon kehamilan. Bentuk tubuh wanita hamil yang kini menjadi lebih montok, kemampuan alami wanita untuk berkembang biak, ditambah dengan kepercayaan diri wanita yang semakin meningkat yang mencerminkan seksualitasnya (walau Anda sendiri tak menyadarinya) menambah poin plus dalam ketertarikan alami pria pada perempuan.
Tak diragukan lagi bahwa pria pada umumnya tertarik pada payudara. Ketertarikan ini bukan hanya berasal dari apa yang mereka pelajari dari lingkungan sekitarnya, namun tertanam secara biologis dan berakar di dalam otak. Pria adalah satu-satunya mamalia jantan yang terpesona dengan payudara dalam konteks seksual. Di sisi lain, perempuan adalah satu-satunya mamalia betina yang payudaranya membesar saat pubertas, dan semakin membesar saat kehamilan. Manusia menjadi satu-satunya spesies di mana laki-laki membelai, memijat, dan bahkan secara merangsang payudara wanita secara oral selama foreplay dan seks.
Ini menunjukkan bahwa bagian otak pria yang terkait dengan “reward,’ pusat kesenangan, dan area motivasi yang diarahkan pada tujuan, mematikan pusat penalaran dan logika mereka, terutama korteks pre-frontal. Sinyal yang dikirimkan saraf saat pria melihat elok tubuh wanita hamil akan semakin mengaktifkan rasa penghargaan dan sirkuit motivasi untuk mendorongnya menuju gairah seksual.
2. Dorongan naluri untuk melindungi
Saat dihadapkan oleh seorang wanita hamil, pria berkecamuk dengan konflik batin dalam dirinya: ketertarikan fisik dan kebutuhan untuk menjadi seorang figur pelindung. Dr. Louann Brizendine, seorang neuropsikiatris sekaligus penulis The Female Brain dan The Female Brain, dilansir dari CNN, berpendapat bahwa hormon feromon yang dilepaskan oleh wanita hamil diketahui mampu menekan kadar testosteron dan meningkatkan produksi dari hormon prolaktin pada pria.
Perubahan ini mungkin memainkan peran dalam membentuk “naluri keayahan,’ dorongan yang membuat pria menempel pada ibu agar ia dapat membantu merawat ibu hamil dan bayi setelah melahirkan. Meskipun demikian, laki-laki juga merasakan dorongan yang lebih untuk mencumbu dan membelai pasangan lawan jenisnya bahkan ketika mereka baru memulai perjalanan kehamilannya.
3. Pembuktian kejantanan
Sudah menjadi hukum alam bahwa sebagian besar pria cenderung tertarik pada figur wanita yang bertubuh sintal, payudara besar, dan perut rata — dari paparan media massa dan pornografi. Lalu, mengapa bisa beberapa pria terangsang oleh wanita hamil yang jelas-jelas perutnya jauh dari kata “datar”?
“Kehamilan Anda adalah bukti yang tak terbantahkan bahwa Anda telah melakukan hubungan seks dengan seorang pria,’ kata Brizendine. “Dan, mengetahui bahwa Anda adalah objek hasrat seksual bagi seorang pria, hal itu bisa menggairahkan untuk pria lain.’ Mereka melihat wanita hamil sebagai tantangan untuk diri mereka sendiri. Pria mungkin merasa ia bisa aman menggodanya dan wanita tersebut tidak akan banyak ambil pusing dengan godaan laki-laki lain.
Hal-hal ini mungkin tidak semua disadari oleh pria yang melirik Anda, tetapi pola pikir ini dapat meresap di alam bawah sadarnya, yang menilai bahwa Anda target yang “aman”.
4. Terkait dengan memori masa kecil
Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Sexual Medicine tahun 2011, dilansir dari Psychology Today, menunjukkan adanya hubungan antara daya tarik seksual terhadap wanita hamil dan paparan pada masa-masa kehamilan dan menyusui pada anak usia dini. Studi ini menemukan semakin sering seorang pria melihat dan berinteraksi dengan kehamilan ibunya saat ia berusia antara 1,5 dan 5 tahun (yang berarti mereka memiliki adik), akan semakin besar kemungkinannya pria tersebut tertarik secara seksual kepada wanita hamil dan menyusui saat ia dewasa. Kondisi ini disebut sebagai pencetakan seksual.
Pencetakan seksual ini berbeda dengan kecenderungan Oedipus Complex. Hal ini tidak termotivasi oleh dorongan seksual terhadap ibunya sendiri, namun karena individu tersebut mempelajari apa yang normal selama fase sensitif tumbuh kembangnya dan kemudian mencari pasangan seksual yang menyerupai ibunya sendiri. Itulah sebabnya mengapa saudara kandung yang lahir dari ibu berbeda tidak memunculkan kecenderungan kaitan dengan preferensi seksual para partisipan studi ini. Hal ini mungkin didasari karena ibu tiri, misalnya, bukanlah sosok ibu utama dari anak tersebut. Hanya ibu biologis laki-laki itu sendiri yang tampaknya meninggalkan jejak seksual.
Terlepas dari semua ini, perempuan telah digambarkan pada hampir semua bentuk peninggalan sejarah — mulai dari prasasti batu tulis hingga hieroglif zaman Mesir Kun0 — sebagai simbol seks dan fertilitas. Adalah hal yang baik saat pria menjadikan kehamilan sebagai suatu fenomena yang pantas dirayakan, bahkan jika penghargaan tersebut (sayangnya) datang dengan bentuk godaan basa-basi dan siulan.
BACA JUGA:
- Kebanyakan Makan Kentang Dapat Berbahaya Bagi Kehamilan
- Jarak Kehamilan Terlalu Dekat Berisiko Bagi Ibu dan Bayi
- Posisi Seks Saat Hamil yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan
[embed-health-tool-ovulation]